Berita Tembilahan
Perpekindo Inhil Apresiasi Terobosan Pemkab Inhil untuk Naikkan Harga Kelapa
Perpekindo Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengapresiasi terobosan Pemkab Inhil untuk menaikan harga kelapa
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribuntembilahan.com : T. Muhammad Fadhli.
TRIBUNTEMBILAHAN.COM, TEMBILAHAN - Persatuan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengapresiasi terobosan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) untuk menaikan harga kelapa.
Satu di antara terobosan itu adalah kerjasama Pemkab Inhil dengan Prof Wisnu Gardjito.
Perpekindo Inhil berharap terobosan ini bisa membuat perkelapaan di Inhil bisa semakin maju dengan pergerakan di berbagai bidang.
“Secara pribadi dan organisasi saya menilai gebrakan Pak Wardan sudah cukup bagus, biarlah pak wisnu memajukan kelapa, kami di bagian yang lain," ungkap Ketua Perpekindo Inhil, Burhanuddin Rafik kepada Tribuntembilahan.com pada Selasa (27/8/2018).
Baca: Ketika Kena Razia, Bolehkah Tanya Surat Tugas ke Polisi yang Lagi Menggelar Razia?
Baca: Cara Pembelian Tiket Penutupan dan Daftar Pengisi Acara Closing Ceremony Asian Games 2018
Baca: Grand Jatra Hotel akan Gelar Senam Zumba Sehat di Dekat Rumah Tuan Kadi
Maksudnya, kata Burhanuddin, Pak Wisnu dan Pak Wardan berkerjasama, teknisnya gimana terserah, yang penting dia membuat industri kecil.
Menurut Burhanuddin, sebenarnya apa yang akan diterapkan Prof Wisnu bukan terobosan baru, karena sudah pernah diterapkannya di Inhil tahun 2014.
Namun, karena tidak ada pembinaan dan pasarnya, sehingga membuat hasil industri rumah tangga jadi macet.
“Kami menyambut baik, sudah pernah (Prof Wisnu) masuk tapi tidak ada pasarnya. Sementara untuk pasar domestik, misalnya kami produksi minyak kelapa murni, jadi bagaimana kami mau beli sementara harga kelapa kami murah,” tuturnya.
Perpekindo Inhil berharap, segala macam hasil produk dari kelapa tersebut tidak hanya di pasarkan secara domestik yang belum memiliki nilai jual yang menjanjikan.
“Pasar internasional memiliki banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Tapi untuk Industri kelapa menaikkan harga itu, menurut saya perlu ada industri kecil kelapa terpadu berbasis kerakyatan,” pungkasnya. (*)