Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ustadz Abdul Somad

Inilah 7 Kota yang Batal Dikunjungi Ustaz Abdul Somad untuk Ceramah di Pulau Jawa hingga Desember

Ustaz Abdul Somad telah mengabarkan pembatalan ceramah di sejumlah kota di Pulau Jawa.

Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
instagram
Ustaz Abdul Somad 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Ustaz Abdul Somad telah mengabarkan pembatalan ceramah di sejumlah kota di Pulau Jawa.

Melalui akun instagram dan facebook resmi milik Ustaz Adbul Somad, pembatalan dilakukan dengan sejumlah pertimbangan.

Diantaranya beban panitia yang semakin berat dan kondisi psikologis jamaah serta dirinya sendiri.

Tribunpekanbaru.com mengutip akun instagram Ustaz Abdul Somad, setidaknya ada 7 kota yang harus dibatalkan untuk tausiah.

Ketujuh tempat ini tersebar di tiga propinsi yaitu Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

Padahal ketujuh kota ini direncanakan akan dikunjungi mulai September hingga Desember mendatang

Bulan September ini, pembatalan janji tausiah harus dilakukan untuk kegiatan di Malang, Solo, Boyolali, Jombang dan Kediri.

Solo dan Boyolali berada di Jawa Tengah.

Sementara Malang, Jombang dan Kediri ada di Jawa Timur.

Bulan Oktober, pembatalan dilakukan untuk tausiah di Yogyakarta.

Sementara Desember, janji dengan Ustaz Zulfikar yang direncanakan di daerah Jawa Timur juga harus batal.

Baca: Ustaz Abdul Somad Tidur di Sehelai Tikar. Tempuh Ratusan Km untuk Temui Anak-anak Suku Talang Mamak

Baca: Ustaz Abdul Somad Ditolak Ceramah di Sejumlah Wilayah di Pulau Jawa, Begini Respon Gubernur Riau

Baca: Sandiaga Uno Besok ke Riau, Ustaz Abdul Somad akan Hadiri Prosesi Adat Tepuk Tepung Tawar LAM Riau

Ustaz Abdul Somad lewat akun medsosnya, di facebook dan Instagram, Minggu (02/09/2018) pukul 21.20 WIB menyatakan membatalkan sejumlah tausiyahnya di sejumlah kota di Pulau Jawa.

Pada akun medsos official miliknya, Ustaz Abdul Somad menuliskan permintaan maafnya kepada seluruh jamaah, khusunya kaum muslimin yang sudah menantikan kehadirannya untuk memberikan dakwah.

Berikut cuplikan pernyataannya di facebook :

kemudian di akun instagramnya :

Ustaz Abdul Somad menuliskan, bahwa dengan mempertimbangkan, beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang

Alasannya, beban panitia yang semakin berat

Kemudian, kondisi psikologis jamaah dan saya sendiri

Maka, saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta :

1. September di Malang, Solo, Boyolali, Jombang dan kediri

2. Oktober di Yogyakarta

3. Desember janji dengan Ustaz Zulfikar di daerah Jawa Timur

Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. Al Faqirr Ilaa Rabbih, Abdul Somad.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Al Azhar menyayangkan masih adanya penolakan terhadap safari ceramah Ustaz Abdul Somad di beberapa lokasi di Pulau Jawa.

Menurut Al Azhar yang menolak Ustaz Abdul Somad tersebut perlu dipertanyakan akal sehatnya.

"Saya melihat sekarang ini makin rumit memahami pemahaman pikiran masyarakat kita di Indonesia. Satu pihak ideologi kita masih Pancasila. Dimana ada orang yang jelas nyata Pancasila dan NKRI yang berjuang melalui dakwah ditolak, dimana akal sehatnya para penolak ini, "ujar Al Azhar kepada Tribunpekanbaru.com Senin (3/9/2018).

Menurut Al Azhar jika alasan isi ceramah Ustaz Abdul Somad tersebut dianggap mengancam, menurutnya tidak ada yang terancam.

Karena meskipun tidak ceramah di depan publik ceramah Ustaz Abdul Somad juga bisa diakes lewat media sosial.

"Apa yang bahaya, makanya kita bingung akal sehat mereka (penolak) dimana, "ujar Al Azhar.

Baca: Kisah Amar Sang Penakluk King Kobra, Pernah Digigit Ular Gadung Luwuk Hingga Muntah Darah

Baca: Sandiaga Uno Berkunjung ke Riau, Berikut Rencana Agenda Selama 2 Hari di Bumi Lancang Kuning

Anehnya lagi lanjut Al Azhar pihak yang menolak itu tidak mengambil hikmah dari pernyataan Ustaz Abdul Somad dimana sampai mati dia mau berdakwah dan sudah jelas itu jalan hidup dipilihnya.

"Secara politik apa yang dikhawatirkan. Ustaz Abdul Somad tetap ingin di majelis ilmu, bukannya ilmu itu kita perlukan untuk generasi kita yang akan datang? "ujarnya.

Kemudian jika dilihat dari perspektif Hak Asasi Manusia (HAM) apa yang dilakukan kelompok penolak Ustaz Abdul Somad tersebut mengancam Hak Asasi orang untuk mendapatkan ilmu dari Ustaz Abdul Somad.

" Kelompok penolak ini mengancam hak asasi orang. Karena Ustaz Abdul Somad punya ilmu, masyarakat meminta ilmu Ustaz Abdul Somad lalu sebagian pihak menghambat dan mengantisipasi. Makanya susah untuk dipahami, "jelas Al Azhar.

Maka alasan penolakan ini karena semata-mata alasan ilmu yang disampaikan Ustaz Abdul Somad  tidak benar, menurut Al Azhar bukan untuk kepentingan ilmu penolakan ini, tapi ada barangkali kepentingan diluar ilmu yang menyebabkan intimidasi.

Lautan manusia saat Ustaz Abdul Somad mengisi tabligh akbar di Selatpanjang
Lautan manusia saat Ustaz Abdul Somad mengisi tabligh akbar di Selatpanjang (Facebook ustaz abdul somad)

"Siapa yang rugi tentu masyarakat dan bangsa ini. Oleh karena itu pemerintah, harus lebih tegas memberikan jaminan, "ujar Al Azhar.

"Saya ingat beberapa waktu lalu, ini momen untuk berbagi ilmu tentang islam lebih banyak digerakkan pemerintah. 
Sekarang lebih banyak dari masyarakat gerakannya, harusnya pemerintah juga memberikan dukungan," ujarnya.

Oleh sebab itu, atas sikap sejumlah pihak yang melakukan penolakan ini menurut Al Azhar pertama amat menyesalkan dan LAM membuka diri untuk pihak yang merasa terancam dengan majelis ilmu Ustaz Abdul Somad untuk berdiskusi.

"Yang merasa terancam dakwah UAS itu mari kita berdialog dengan cara terbuka apa sebenarnya jadi masalah latarnya apa, "jelas Al Azhar.

Jika alasannya hanya politik lanjut Al Azhar terlalu tinggi politik posisinya bisa mengalahkan dan mengintervensi ilmu agama.

" Kok makin kurang percaya diri jika kekuasaan yang dikejar. Ini seperti politik belah bambu pijak satu untuk mengangkat yang satu. Sayang sekali untuk memperdalam ilmu agama kita terganggu, "ujar Al Azhar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved