Pekanbaru
Mau Urus SIM di RSDC Pekanbaru, Fajri Tertipu oleh Calo
Mau menguru SIM di RSDC Pekanbaru, namun Fajri (20) seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru tertipu oleh calo
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Bimo menegaskan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan pengembangan guna menangkap pelaku-pelaku lainnya.
Bimo mewanti-wanti kepada masyarakat, jika banyak oknum seperti ini yang memanfaatkan peluang terkait pengurusan SIM ini.
"Untuk itu kita imbau agar masyarakat datang langsung ke Sarpras, jangan lewat calo, karena harganya dimanipulasi, tidak sesuai standar," tegas dia.
"Jika mengalami penipuan semacam ini, silahkan laporkan langsung ke kami, akan kami proses," sambung dia lagi.
Sebelumnya, seorang pria berinisial SE (29), diduga calo pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Riau Safety Driving Center (RSDC) Pekanbaru ditangkap polisi.
Baca: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bersahabat Sejak SD Hingga Kuliah, Istri dan Anak Saling Berteman
Baca: Berduet dengan Deddy Mizwar Menangkan Jokowi-Maruf, Ridwan Kamil: Politik Mah Jangan Baper
Dirinya diduga telah melakukan aksi penipuan sekaligus penggelapan terhadap uang milik warga bernama Fajri (20) yang hendak mengurus pembuatan SIM di sana.
Berdasarkan informasi kepolisian, awalnya, Fajri datang ke RSDC Pekanbaru di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai Pesisir, Sabtu (1/9/2018) sekitar pukul 11.00 WIB. Dia bermaksud hendak mengurus pembuatan SIM A dan SIM C.
Melihat kedatangan Fajri, SE pun datang menghampiri. Dia menawarkan kepada Fajri untuk membantu mengurus pembuatan SIM.
Ketika itu, SE menawarkan biaya pembuatan SIM A dan SIM C kepada Fajri sebesar Rp 1,2 juta.
Namun oleh korban, nilai itu dinego hingga akhirnya disepakati biaya untuk membuat dua SIM tersebut adalah Rp 1,1 juta.
Sebelum melakukan pendaftaran, korban menyerahkan uang panjar sebesar Rp 500 ribu.
Singkat cerita, korban pun menjani serangkaian proses pendaftaran sesuai arahan pelaku.
Mulai dari mengisi formulir, membuat surat kesehatan, dan berfoto. Setelah berkas lengkap, kemudian diserahkan korban kepada pelaku. Korban juga memberikan sisa uang sesuai kesepakatan kepada SE.
Pelaku berjanji akan membantu mengurus pembuatan SIM korban. Setelah selesai, SIM pesanan juga akan diantarkan ke alamat korban. SE kemudian meminta nomor handphone korban yang bisa dihubungi.
Baca: Dijanjikan Gaji 600 sampai 800 Ribu Perbulan, 2 Wanita Muda Ini Malah Dijadikan PSK di Malaysia
Baca: Ini Dia Biodata Erick Thohir, Ketua Timses Jokowi
Pada sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB, pelaku pun menghubungi korban. Namun dia berdalih, SIM pesanan korban belum selesai dan dia meminta korban untuk bersabar.