Dumai
Poktan Usaha Berkah di Dumai Olah Jamur Tiram Jadi Makanan Ringan
KelompokTani (Poktan) Usaha Berkah di Dumai mulai mengolah jamur menjadi makanan ringan, dan mereka mendapat bantuan CSR dari Pertamina
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Suryanto menyebut dua kelompok binaan ini bisa menjadi cikal bakal munculnya kelompok baru, yang masih di bawah binaan Kelompok Tani Usaha Berkah.
Adanya dukungan dari Pertamina RU II mendorong kesuksesan kelompok ini menuju kemandirian.
Suryanto dan kawan-kawan membuktikan kesungguhan membuahkan hasil.
Awalnya cuma ada 6000 baglog yang jadi media tanam jamur bersama Kelompok Tani Usaha Berkah.
Saat ini di kumbung milik kelompok tani Usaha Berkah terdapat 10.000 baglog, sehingga menambah produksi jamur tiram di sana.
Petani Berprestasi pada Hari Pangan Sedunia tahun 2014 di Dumai ini tidak berhenti menebar energi positif bagi orang di sekitarnya.
Suryanto sebagai Ketua Kelompok Tani Usaha Berkah kerap memberi pelatihan budi daya jamur di berbagai kesempatan.
Ia juga berencana berinovasi untuk budidaya jamur jenis lain.
Baca: Kejari Pelalawan Terima Pelunasan UP Rp 3,7 Miliar dari Terpidana Kasus Tipikor Islamic Centre
Baca: Ayat Lantik 91 Pejabat di Lingkungan Pemko Pekanbaru, Dua Camat Ini Diberi Jabatan Strategis
"Ada rencana sih menambah jenis jamur lain. Selain jamur tiram, kami juga berencana budi daya jamur cokelat. Doakan saja," harap Suryanto.
Junior Officer CSR Pertamina RU II Dumai, Kevin Kurnia menilai Kelompok Tani Usaha Berkah sudah maju dan mandiri.
Pertamina berharap nantinya kelompok binaan ini terus berkembang.
Adanya perkembangan kelompok ini tentu membuat anggota kelompok semakin bertambah.
Pertamina RU II juga mengapresiasi Kelompok Tani Usaha Berkah yang kini memiliki dua kelompok mitra binaan.
Ia menilai hadirnya kelompok itu adalah replikasi program oleh rekanan atau mitra Kelompok Tani Usaha Berkah.
Kevin meminta pada tahun ini kelompok tani yang dipimpin Suryanto bisa menambah anggota, sekaligus mengembangkan bisnisnya.
Mereka saat ini tidak cuma menjual jamur segar atau baglog.
Para anggota kelompok juga mulai mengolah jamur segar yang tersedia.
Pertamina RU II terus mendukung kemandirian kelompok tani yang dipimpin Suryanto.
Pada tahun 2017 silam, Pertamina lewat program CSR melatih kelompok binaan tersebut, agar bisa mengolah jamur menjadi sejumlah olahan.
Baca: Bawaslu Sebut tak Batalkan PKPU, Melainkan Hanya Batalkan SK KPU di Sejumlah Daerah
Baca: Pembahasan APBD Riau 2019 Tak Kunjung Dimulai di Dewan, Sekda: 3 Kali Kami Datang Selalu Ditunda
Di antaranya menjadi Jamur Crispy, sate jamur hingga nugget jamur.
Pertamina juga menyalurkan peralatan untuk mendukung produksi olahan jamur tiram.
Pihak Pertamina RU II masih mendampingi kelompok ini.
Mereka bakal melakukan pemantaua secara berkala.
Mereka juga membantu pemasaran produk dari kelompok tani Usaha Berkah.
"Ini bentuk dukungan program CSR untuk pemberdayaan ekonomi yang mandiri," ujar Kevin.
Dukungan terhadap Kelompok Tani Usaha Berkah bermula sejak tahun 2012 silam.
Mereka mendukung pembangunan kumbung kelompok petani jamur tiram yang sudah berdiri enam tahun.
Pertamina juga mendukung untuk optimalkan pembibitan dan budi daya jamur.
"Hasil budi daya jamur tiram ini tentu bisa dtingkatkan kualitasnya. Sembari meningkatkan produk olahan jamur," terang pria berkacamata.
Lurah Tanjung Palas, Muhammad Enda Zuljedi mengapresiasi adanya kelompok tani jamur yang mandiri di kelurahan itu.
Ia juga mengapresiasi Pertamina yang mendukung program pemberdayaan masyarakat.
Apalagi program kemitraan ini sudah terjalin cukup lama.
Enda berharap adanya pendampingan oleh Pertamina bisa meningkatkan kualitas produk jamur tiram di sana.
Adanya kelompok tani tersebut bisa memacu perekonomian untuk sektor UMKM di Kota Dumai. (*)