Pekanbaru

Ibrahim, Pria yang Tewas Setelah Jatuh Dari JPO Suka Bantu Anak Sekolah Menyeberang Jalan

Ibrahim, pria yang tewas setelah jatuh Ddari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) ternyata suka membantu anak sekolah menyeberang jalan

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Warga sedang menaiki Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman yang kondisinya sangat memprihatinkan, Selasa (18/9/2018). Kondisi JPO yang berada didekat RS Awal Bros tersebut sangat berbahaya bagi warga yang menggunakan karena beberapa bagian pijakan tangga tampak keropos dan berlubang. Tiang-tiang banyak yang patah bahkan hilang, sehingga sudah memakan korban jiwa yang menewaskan warga Edi Ibrahim (57). (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir). 

Yulidar menuturkan, memang saat kejadian itu, kondisi JPO basah. Lantaran malam harinya hujan.

Yulidar mengisahkan, padahal korban berencana hendak membantunya mengangkat barang belanjaan ke rumah.

"Adik saya ini orang baik, dia ringan tangan, suka membantu," ungkap dia dengan mata sedikit berkaca-kaca.

Baca: Massa Alamak Desak Polda Riau Tuntaskan Kasus Dugaan Tipikor Pembangunan Pipa Transmisi

Baca: Cara Mendapatkan Surat Akreditasi BAN PT untuk Persyaratan CPNS 2018

Yulidar melanjutkan, sehari-hari, adiknya membantu menyeberangkan anak-anak sekolah.

Tepatnya di depan salah satu Sekolah Dasar (SD) di Jalan Harapan Raya, Pekanbaru.

Sudah 4 bulan belakangan korban melakukan aktivitas tersebut setiap harinya.

Korban melakukan hal tersebut secara sukarela dan atas keinginannya sendiri.

"Sampai pada akhirnya dia dikasih rompi khusus. Itu yang dipakainya," sebut Yulidar.

Korban sendiri tinggal di rumah yang juga ditempati Yulidar.

Korban merupakan anak bungsu dari 9 orang bersaudara.

Baca: Wabup Rohul Belum Ada, Wakil Rakyat dan Mahasiswa Berbicara

Baca: Keterbatasan Anggaran, Pemko Serahkan Perbaikan JPO ke Pihak Ketiga

"Adik saya ini memang dia tidak sekolah dulunya, tapi dia sangat baik. Suka bantu keluarga dan orang-orang. Kadang dia suka jalan-jalan naik sepeda," ungkap Yulidar mengenang pribadi adiknya tersebut.

Memang biasanya kata Yulidar, korban dan dia pergi berbarengan ke pasar untuk belanja keperluan sehari-hari.

"Tapi hari itu (saat kejadian), dia pergi duluan naik sepeda," tuturnya.

Sementara itu, keponakan korban, Diana Susanti (39) mengatakan, akibat jatuh dari JPO itu, korban mengalami sejumlah luka ditubuhnya.

Diantaranya tangan kanan patah, bagian tengah atas tengkorak robek harus dijahit, serta jempol kaki kiri dan kanan robek juga harus dijahit.

"Kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan," sebutnya.

Diana mengaku, saat hari kejadian, korban berpakaian sangat rapi, berbeda dari biasanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved