Gunung Anak Krakatau Meletus Tiap Hari, Badan Geologi Pantau 69 Gunung Berapi Terus-menerus
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Puwo Nugroho menyebutkan bahwa Gunung Anak Krakatau hampir setiap hari meletus.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segara ditinjau kembali.
- Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi G. Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan G. Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No.15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
- Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi G. Merapi saat ini kepada masyarakat.
VONA:
VONA terakhir terkirim kode warna GREEN, terbit tanggal 3 Juni 2018 pukul 20:39 WIB, terkait dengan adanya aktivitas hembusan asap berwarna putih dengan ketinggian kolom asap setinggi 3768m di atas permukaan laut atau sekitar 800 m di atas puncak.

6. Gunungapi Dukono (Halmahera):
Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Dukono (1229 m dpl) mengalami erupsi menerus.
Dari kemarin hingga pagi ini secara visual puncak gunungapi teramati jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah berwarna putih hingga kelabu dengan tekanan sedang, intensitas tebal, tinggi asap mencapai 400 m di atas puncak. Angin bertiup lemah hingga sedang ke Barat.
Melalui seismograf tanggal 1 Oktober 2018 tercatat:- 2 kali gempa Letusan- 8 kali gempa Tektonik Jauh- Tremor menerus dengan amplitudo 0,5-12 mm (dominan 2 mm)
Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G. Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.
VONA:
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 1 Oktober 2018 pukul 11:34 WIT, terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu sekitar 1629 m di atas permukaan laut atau sekitar 400 m di atas puncak. Kolom abu bergerak mengarah ke arah Baratlaut.

7. Gunungapi Ibu (Halmahera):
Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). G. Ibu (1340 m dpl) mengalami erupsi secara menerus sejak tahun 2008.
Dari kemarin hingga pagi ini secara visual puncak gunungapi teramati dengan jelas hingga kabut. Asap kawah berwarna putih hingga kelabu, bertekanan lemah hingga sedang dengan intensitas tipis hingga sedang, ketinggian mencapai 200 - 600 m di atas puncak. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah Utara dan Timur.
Melalui seismograf tanggal 1 Oktober 2018 tercatat:- 89 kali gempa Letusan- 76 kali gempa Hembusan- 31 kali gempa Guguran- 2 kali gempa Tektonik Jauh- 15 kali gempa Tremor Harmonik
Rekomendasi:Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati di dalam radius 2 km, dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.
VONA:
VONA terakhir terkirim dengan kode warna ORANGE, terbit tanggal 24 Agustus 2018 pukul 17:38 WIT terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu sekitar 2125 m di atas permukaan laut atau sekitar 800 m di atas puncak, kolom abu bergerak mengarah ke selatan.
Untuk Gunungapi status Normal: Agar masyarakat/wisatawan/pendaki tidak bermalam dan berkemah di kawah untuk menghindari potensi ancaman gas beracun.
Data di atas disampaikan oleh PVMBG, BADAN GEOLOGI, KESDM, Kasbani. Sumber Klik di SINI. (*)