Rokan Hulu

Meski Banjir Mulai Surut, Jembatan Pisang Kolek Belum Bisa Dilalui

Meski banjir mulai surut, Jembatan Pisang Kolek di Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Rokan Hulu belum bisa dilalui

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nolpitos Hendri
TribunPekanbaru/DonnyPutra
Jembatan Pisang Kolek ambruk diterjang banjir 

Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Donny Kusuma Putra

TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN - Meski banjir mulai surut, Jembatan Pisang Kolek di Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Rokan Hulu belum bisa dilalui.

Banjir yang melanda kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sudah berangsur surut, meski sudah surut namun ada beberapa daerah yang masih terdampak banjir, seperti di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam.

Lurah Kota Lama Aly Yusuf, S.Sos mengungkapkan, sejak Kamis (11/10/2018) hingga saat ini Minggu (14/10/2018), Jembatan Sungai Pisang Kolek di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, masih tak bisa dilalui akibat meluapnya air Sungai Rokan.

Baca: Diserang Kanguru Jantan Dewasa Hingga Babak Belur, Perempuan Ini Berikan Respon tak Diduga

Baca: Ribuan Remaja Ucap Sumpah Pemuda di Acara Indonesian Colour Run

Ia mengaku, jembatan menghubungkan Kelurahan Kota Lama dengan lima desa di seberang seperti Desa ‎Kota Baru, Kota Raya, Muara Dilam, Pasir Indah, dan Desa Pasir Luhur‎, tidak bisa dilewati baik roda dua maupun roda empat akibat banjir.

"Meski banjir sudah mulai surut, tapi jembatan Pisang Kolek belum bisa dilalui tentunya ini menjadi kendala masyarakat kita dan desa disebrang sana," katanya kepada Tribunrohul.com, Minggu (14/10/2018).

Aly Yusuf, mengatakan jembatan di Sungai Pisang Kolek di Kelurahan Kota Lama tidak bisa dilewati akibat debet air Sungai Rokan masih meluap.

Ia mengungkapkan dampak jembatan Pisang Kolek yang tidak bisa dilalui, masyarakat harus menggunakan jasa penyebrangan menggunakan sampan.

"Kita khawatir kalau jembatan Pisang Kolek tak juga bisa dilewati hingga besok (Senin) maka anak-anak sekolah akan libur lagi," imbuhnya.

Baca: PSPS Hanya Bawa 13 Pemain ke Rembang Saat Laga PSIR VS PSPS

Baca: Job Fair Lanjut di Kampus Unilak dan UIR, Pelamar Capai 1.146 Orang

Diakuinya, untuk sekali menyeberang dengan sepeda motor dan pengendara, masyarakat bisa dikenakan biaya antara Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu sekali menyebrang, dengan dua sampan yang disediakan.

Aly mengatakan sebelumnya akibat luapan Air Sungai Rokan, sekitar 554 Kepala Keluarga (KK) terkena dampak banjir, namun saat ini sudah berangsur surut.

Diterangkanya, 554 KK ‎yang terkena dampak banjir tersebut terdiri dari warga RW 8 dengan 3 RT sebanyak 105 KK dan RW 9 dengan 5 RT sebanyak 152 KK, sedangkan RW 06 Sei Kuti Jaya sebanyak 297 KK

Lebih lan‎njut dijelaskannya, untuk masyarakat RW 8 dan RW 9 serta RW 6 akibat banjir, hanya bisa diakses menggunakan Speedboaud, dan ini tentunya harus menjadi perhatian serius.

"Saat ini akses jalan sudah bisa dilewati khususnya di Sei Kuti Jaya, namun ‎yang menjadi masalah adalah masyarakat di daerah pelanduk harus melewati jembatan Pisang Kolek," terangnya.

Tidak hanya pemukiman warga saja yang terdampak banjir, Aly mengaku, lahan pertanian juga terdampak banjir, seperti lahan pertanian jagung, padi, dan lainya.

Baca: Pengamat Nilai Pengajuan Mundur Sejumlah Kepala OPD di Pemprov Riau Tidak Etis

Baca: Tak Sembarangan Inilah Tahapan Waktu Pembukaan Spillway Gate Waduk Koto Panjang

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved