Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Advertorial

Agrowisata Kota Solok Semakin Beragam, Siap Sambut Visit Kota Solok 2020

Agrowisata Kota Solok Semakin Beragam, Siap Sambut Visit Kota Solok 2020

Editor: harismanto
Humas Kota Solok
Salah satu cara Kota Solok dalam membangun wisata andalan berbasis wawasan agrowisata 

Menariknya, bunga Krisan Payo sudah pernah dipamerkan dalam pameran di Kota Padang.

Tentu ini merupakan suatu hal yang memiliki nilai jual bagi masyarakat untuk mengenal bunga Krisan Payo.

Budidaya bunga yang populer di Indonesia sebagai bunga potong atau bunga hias dalam pot ini, memiliki potensi ekonomi yang cukup menjanjikan bagi masyarakat.

Selain tidak membutuhkan areal yang sangat luas, teknis budidayanya pun juga tidak terlalu sulit.

Zulkifli Ishaq, salah satu penggagas dan pemilik ide pengembangan bunga Krisan tersebut mengatakan, sebelum melakukan pengembangan bunga Krisan di Payo, pihaknya bersama Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Cipanas melakukan survey.

Ternyata, kawasan Payo secara agroklimatnya sangat cocok untuk pengembangan bunga Krisan dan berhasil dibudidayakan.

Agrowisata Sawah Solok merupakan hamparan sawah yang membentang luas di belakang pusat Pemerintahan Kota Solok.
Agrowisata Sawah Solok merupakan hamparan sawah yang membentang luas di belakang pusat Pemerintahan Kota Solok. (Humas Kota Solok)

Agrowisata Sawah Solok

Agrowisata Sawah Solok merupakan hamparan sawah yang membentang luas di belakang pusat Pemerintahan Kota Solok.

Saat sekarang, sawah Solok tidak lagi sebagai lahan untuk pertanian saja, melainkan sudah mulai dikembangkan untuk menjadi salah satu kawasan wisata agro.

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Sawah Solok bersama Pokdakan Karambie Pak Tikah menggencarkan program Mina Padi di Kawasan Sawah Solok tersebut.

Kawasan Sawah Solok sudah dilengkapi dengan kehadiran pondok tempat peristirahatan bagi masyarakat tani maupun pengunjung yang datang ke Sawah Solok.

Penerapan Mina Padi dengan mengurangi lahan sekitar 20 persen untuk pemeliharaan ikan tidak akan mengurangi produksi padi, justru akan membuat padi akan terhindar dari serangan serangga atau hama.

Untuk menerapkan pola mina padi, ikan yang banyak digunakan ialah jenis ikan mas dan ikan nila.

Ikan ini akan ditebar ke lahan persawahan empat hari penanaman padi.

Program mina padi tersebut juga dapat mengurangi biaya produksi sawah dan menyuburkan sawah secara alami.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved