Hari Sumpah Pemuda 2018
Mengenal Sosok Mohammad Yamin: Putra Sumbar yang Merumuskan Sumpah Pemuda
Mohammad Yamin dikenal sebagai yang paling menentang fusi atau menyatukan organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan itu dalam satu wadah
Kelak, penggunaan "bahasa Indonesia" ini diharapkan mendesak penggunaan bahasa Belanda.
Kongres Pemuda I memang belum berhasil menyatukan kelompok pemuda dalam satu organisasi.
Namun, konsep mengenai persatuan Indonesia semakin benderang.
Kongres Pemuda I belum bisa menghasilkan kesepakatan yang berarti.
Akan tetapi, pidato Mohammad Yamin menimbulkan gejolak semangat yang baru.
Sebelum melakukan pertemuan akbar kedua, para pemuda kembali berupaya menyatukan sejumlah organisasi untuk fusi dalam satu wadah.
Perhimpunan Indonesia dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPKI) menyepakati hal itu.
Kemudian, banyak organisasi pemuda yang memilih untuk fusi dalam satu wadah.
Namun, Mohammad Yamin menolak dilakukannya fusi organisasi pemuda. Yamin lebih memilih dibentuknya federasi dari perkumpulan-perkumpulan yang ada.
Sebab, perkumpulan masing-masing daerah lebih bisa bergerak bebas tanpa adanya sebuah aturan yang melekat.
Hingga dilakukannya Kongres Pemuda II dibuka pada 27 Oktober 1928 di Jakarta, Yamin yang menjabat sebagai Sekretaris Kongres belum menyetujui dibentuknya fusi.
Meski begitu, Yamin tetap memiliki semangat akan persatuan Indonesia.
Dia tetap berharap semangat persatuan tetap ada namun tak menghilangkan kekhasan tiap daerah.
Yamin juga tak ingin Kongres Pemuda II berakhir tanpa hasil.
Setidaknya, harus ada kemauan dan kesepakatan bersama yang dibacakan peserta kongres.