Pelalawan
Warga Terantak Manuk dan PT Safari Riau Saling Blokir Jalan, Dipicu Persoalan Kebun KKPA
Warga Terantak Manuk dan PT Safari Riau saling blokir jalan, dan kondisi ini dipicu persoalan kebun program Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA)
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Saling blokir jalan yang dilakukan kedua pihak belum menemukan kata sepakat.
"Di pengadilan Pekanbaru persoalan ini juga masih bergulir. Perusahaan mengugat koperasi. Jika keputusannya sudah ada, mungkin solusinya bisa diambil.
Dijelaskannya, sebenarnya permasalahan ini sudah pernah dimediasi oleh Pemda Pelalawan yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pelalawan, Tengku Mukhlis, tetapi belum menemukan titik terang.
Camat Pangkalan Lesung, Firdaus Wahidin, saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi pemblokiran yang gelar masyarkat Terantang Manuk di akses masuk PT Safari.
Baca: 175 Orang Berminat Jadi Kades di Rohul, Telah Mendaftar Sebagai Bacakades di 51 Desa di Rohul
Baca: HASIL Piala AFF 2018 Timnas Singapura vs Indonesia: 30 Menit Pertama, Skor 0-0, Tonton Disini
Warga yang merupakan anggota koperasi bertahan tetap menutup jalan perusahaan, selama askes mereka kebun KKPA masih ditutup perusahaan.
"Saya masih di lokasi aksi sekarang. Warga masih bertahan dengan tenda yang kebanyakan ibu-ibu," beber Camat Firdaus.
Firdaus merincikan, persoalan awalnya masalah utang piutang antara koperasi dengan PT Safari Riau sampai dilakukan perundingan dan mediasi hingga ke Pemda Pelalawan.
Hingga perusahaan mengakomodir 80 persen dari tuntutan warga.
Namun pada akhirnya, pihak koperasi mundur dari kesepakan lantaran tak sepenuhnya tuntutan di realisasikan perusahaan asal Malaysia itu.
Baca: Sudah Dua Hari Banjir Rob Landa Sejumlah Kawasan di Dumai
Baca: 31 Ribu Anak di Kepulauan Meranti Jadi Sasaran Disdukcapil
Koperasi Terantang Jaya Mandiri malah menjual buah sawit kebun KKPA ke luar areal perusahaan.
Alhasil PT Safari menutup akses masuk warga ke KKPA dan mengugat koperasi yang dianggap wanprestasi atas kesepakatan sebelumnya.
Hingga Jumat (9/11/2018) belum ada kesepakatan yang diambil dan aksi tetap berlangsung.
Humas PT Safari Riau, Aris tak berhasil dikonfirmasi tribunpelalawan.com.
Pasalnya nomor ponsel yang dihubungi dalam keadaan tak aktif hingga berita ini diturunkan. (*)