Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BREAKING NEWS: Mobil X-Trail Keluarga Nainggolan di Bekasi Ditemukan, Beredar Foto Pelaku Ditangkap

Mobil telah dicek polisi untuk mencari petunjuk terkait pembunuhan keluarga Diperum Nainggolan. Dan beredar foto pelaku

TRIBUN-MEDAN.COM/WHATSAPP
Foto mobil X-Trail ditemukan yang diduga milik korban pembunuhan, Nainggolan di Bekasi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Satu unit mobil X-Trail korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi telah ditemukan di Cikarang.

Mobil telah dicek polisi untuk mencari petunjuk terkait pembunuhan keluarga Diperum Nainggolan.

"Jadi yang pertama adalah kemarin hari Rabu sekitar jam 14.00 tim gabungan dari Polda Metro dan Polres Bekasi Kota berhasil menemukan satu buah mobil yang kemarin kita cari, mobil X-Trail warna silver dengan nopol B-1075," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kamis (15/11/2018). 

Mobil tersebut ditemukan petugas di kawasan kos-kosan daerah Cikarang.

Tim Labfor Mabes Polri dan Inafis Polda Metro langsung mengecek seisi mobil.

Sebelumnya, penghuni kontrakan mengatakan ada tiga mobil di rumah korban pembunuhan Diperum Nainggolan, istrinya boru Ambarita, dan dua anaknya di Jl Bojong Nangka, Pondok Melati, Bekasi. Namun, hanya mobil X-Trail yang dibawa pelaku.

Sementara, di media sosial, beredar luas foto-foto yang disebut sebagai terduga pelaku pembunuhan.

Hingga saat berita ini diunggah, Tribun masih mencari informasi kebenaran dari foto-foto yang beredar luas tersebut. 

Foto yang beredar luas di media sosial (Tribun Medan/Facebook.com)
Foto yang beredar luas di media sosial (Tribun Medan/Facebook.com) ()

Baca: VIDEO: Jenazah Korban Pembunuhan Satu Keluarga Nainggolan di Bekasi Tiba di Samosir

Baca: Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Begini Dugaan Sementara Polisi

Kesaksian Penghuni Kos

Jimmy, penghuni kos milik korban pembunuhan satu keluarga di Pondok Melati, Bekasi bercerita keadaan rumah di dini hari sebelum pembunuhan terjadi.

Dia mengungkapkan sebelum kejadian, ia menutup pintu gerbang area kosan samping rumah korban.

Dirinya seringkali pulang malam sehingga ia diberikan kunci gerbang kontrakan oleh korban.

"Saya bertugas di luar kota, pukul 11.30 malam saya pulang. Biasanya gerbang dikunci pukul 11.00 malm. Karena saya datang pukul 11.30 malam, saya ada kunci. Penghuni kos sini ada dua orang diberi kunci, karena saya sering bertugas di luar kota, berangkat pukul 05.00 pagi, pulang malam jadi dikasih kunci," kata Jimmy mengutip Warta Kota, Selasa (13/11/2018).

Kosan samping lokasi rumah yang juga dijadikan warunga di Jalan Bojong Nangka 2, RT 02 RW07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Di rumah itulah satu keluarga ditemukan tewas mengenaskan. (Warta Kota/Muhamad Azzam)

"Jadi pukul 11.30 malam, saya masuk kemudian saya gembok dan kunci lagi seperti semula. Karena saya harus rantai biasanya kalau saya pulang malam, rantai bunyi almarhum keluar. 'Bang baru datang yaa'. Tapi ini enggak ada," katanya.

Baca: UPDATE Bocah Diduga Diterkam Buaya di Rohul Riau, Warga Lihat Buaya 2 Kali Muncul Usai Terkam Warga

Baca: Sebut Body Hingga Hati, Mulan Jameela Bongkar Sifat Ahmad Dhani yang Suka Selingkuh

Ia menjelaskan keanehan lainnya yakni tidak adanya mobil korban yang satunya.

"Saya lihat mobil CRV yang biasa diparkir di sini tapi tadi malam enggak ada. Tapi Nissan Xtrail ada. Biasanya tiga mobilnya di sini. Pas paginya tinggal satu mobil saja yang box. Tapi saya engga tahu ya, ketiga mobil itu punya korban semua atau tidak," katanya.

Ia mengaku heran saat kejadian tidak mendegar suara teriakan korban padahal tinggal dilantai dua belakang rumah korban.

"Kosan ini ada di belakang rumah korban. Itu yang saya heran, saya tinggal di atas di lantai dua. Baru ketahuan, pas ibu-ibu penghuni kos beli air untuk minum, ketok pintu-pintunya dan jendela," katanya.

Jimmy mengatakan, korban baru menetap dan menjaga kosan ini selama dua tahun.

"Setahu saya baru dua tahun sebelumnya yang jaga orang Bekasi tapi karena dia sering kehilangan, akhirnya abangnya (Douglas) tidak pakai jasanya. Disuruhlah adiknya ini (korban) yang jaga kosan," katanya.

Baca: Seorang Pemuda di Pelalawan Kubur 30 Kg Ganja Dalam Tanah,Terungkap dari Temuan Kantong Plastik

Baca: Burn The Stage: The Movie, Film Dokumenter BTS Mulai Tayang, Cek Jadwal Bioskop di Pekanbaru

Kosan samping lokasi rumah yang juga dijadikan warunga di Jalan Bojong Nangka 2, RT 02 RW07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Di rumah itulah satu keluarga ditemukan tewas mengenaskan. (Warta Kota/Muhamad Azzam)
Kosan samping lokasi rumah yang juga dijadikan warunga di Jalan Bojong Nangka 2, RT 02 RW07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Di rumah itulah satu keluarga ditemukan tewas mengenaskan. (Warta Kota/Muhamad Azzam) ()

Satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2, RT 02 RW07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Korban ditemukan dengan luka akibat senjata tajam dan juga luka diduga akibat sekapan.

Polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan belum jelas motif penbunuhan tersebut.

Dari olah tempat kejadian perkara, sejumlah barang berharga milik korban diketahui masih utuh, seperti perhiasan.

Adapun empat korban atas nama Diperum Nainggolan kepala keluarga berusia 38 tahun, Maya Boru Ambarita (37), isteri; Sarah Boru Nainggolan, anak, berusia sembilan tahun; dan Arya Nainggolan, anak berusia, tujuh tahun.

Termenung menunggu jenazah anak, menantu dan cucunya

Nurhayati Sihotang Hasugian, duduk termenung di tangga rumah adat Batak menunggui jenazah anak dan cucunya di Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Rabu (14/11/2018) senja hari.

Nurhayati merupakan ibu dari korban pembunuhan sekeluarga di Bekasi.

Anak Nurhayati yang tewas yakni Diperum Nainggolan (38) bersama istrinya, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua.

Atas hal itu, keluarga korban di Samosir, terlebih ibunya merasa terpukul kehilangan sosok Diperum Nainggolan serta anak dan istri.

Nurhayati selaku ibu korban mengatakan, Diperum dalan kurun waktu limah tahun terakhir tidak pulang kampung ke Samosir.

Bagi Nurhayati, anaknya merupakan sosok yang suka bersosialisasi dan baik ke semua orang.

Diakuinya, sebagai keluarga korban selalu menjalin komunikasi degan sanak saudara di Samosir.

Menurutnya, korban tidak pernah mengeluh tentang persoalan atau pun masalah yang tengah dihadapi anaknya.

Dijelaskannya, korban adalah keluarga yang berbahagia bersama anak dan istrinya.

Dia beranggapan, korban malah memberikan contoh yang baik dalam menjalani bahtera rumah tangga.

Kata ibunya, koban membuka usaha toko dan mengelola usaha indekos sebanyak 29 kamar milik abangnya yang bernama Douglas Nainggolan yang sibuk sebagai marketing.

Ibu korban, berharap Pihak Kepolisian termasuk Presiden Jokowi dapat mengungkap kasus itu, dan untuk pelaku agar dijatuhi hukuman mati.

Dia juga berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia berhati-hati supaya tidak terulang kejadian yang sama.

Satu hal yang dia sesalkan, pengamanan komplek tempat anaknya tersebut malah bobol.

"Agar kepolisian secepatnya dapat mengungkap kasus pembunuhan terhadap anak, menantu dan kedua cucu saya. Keluarga besar Nainggolan berharap agar pelaku pembunuhan mendapat hukuman mati atas tindakan keji itu.

Nurhyati menerangkan, korban dan abangnya Doglas memiliki hubungan yang baik, sehingga dipercaya mengelola usaha indekos milik saudara kandungnya itu.

Korban dugaan pembunuhan itu, kata ibunya akan dimakamkan pukul 14.00 WIB di Pemakaman keluarga tidak jauh dari kediamannya di Samosir, setelah prosesi adat dan keagamaan.

Amatan Tribun, di depan rumah korban telah dipasang tratak dan untuk persiapan penyambutan jenazah korban. (jun-tribunmedan.com/wartakotalive.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved