Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Maulid Nabi Muhammad SAW

BID'AH atau Tidak? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Bid'ah atau tidak? Ini penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang sering dilakukan umat Islam di Indonesia

Editor: Nolpitos Hendri
Facebook/Fadhlean
Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 

Perlu menjadikan momen maulid nabi sebagai wasilah, sebagaimana yang dinyatakan Syekh al-Sayyid Muhammad ‘Alawi al-Maliki: 

Perkumpulan-perkumpulan (maulid) ini adalah wasilah/sarana terbesar untuk berdakwah kepada 
Allah dan merupakan kesempatan emas yang semestinya tidak terlewatkan. Bahkan para da’i dan ulama mesti mengingatkan umat tentang nabi Muhammad Saw, tentang akhlaknya, adab sopan santunnya, keadaannya, sejarah hidupnya, mu’amalah dan ibadahnya. Memberikan nasihat kepada kaum muslimin dan menunjukkan jalan kebaikan dan kemenangan, memperingatkan umat akan musibah, bid’ah, kejelekan dan fitnah.

Peringatan Hari-Hari Besar Islam

Adapun peringatan hari-hari besar Islam seperti tahun baru Hijrah, Isra’ Mi’raj, Nuzul al-Qur’an dan peristiwa-peristiwa penting lainnya, maka sebenarnya tidak lebih dari sekedar mengisi taushiyah atau kajian dengan tema-tema tersebut untuk mengingatkan ummat Islam tentang peristiwa yang pernah terjadi di masa silam. Misalnya, pengajian pada bulan Rajab diisi dengan tema kajian tentang Isra’ Mi’raj, untuk kembali menyegarkan ingatan ummat Islam tentang peristiwa tersebut. Berikut pendapat Syekh Ibnu ‘Utsaimin tentang khatib yang memilih tema tertentu pada momen tertentu:

Anjuran memilih judul-judul yang sesuai dengan momentum pada khutbah Jum’at.

Pertanyaan: ada sebagian khatib, ketika mereka menyampaikan khutbah, mereka buat judul sesuai momentum. Misalnya, pada momen Isra’ Mi’raj, mereka sampaikan khutbah tentang Isra’ Mi’raj, mereka jelaskan tentang manfaat-manfaat Isra’ Mi’raj, kemudian mereka jelaskan tentang perbuatan bid’ah dan kekeliruan yang terjadi saat ini, apa hukumnya? 

Jawaban: Ini baik. Maksudnya, seorang khatib menyampaikan khutbah berdasarkan momentum, ini bagus. Demikianlah khutbah Rasulullah Saw pada umumnya. Oleh sebab itu, jika terjadi suatu peristiwa yang membutuhkan khutbah, maka Rasulullah Saw tegak berdiri dan menyampaikan khutbah hingga beliau menyampaikannya kepada orang banyak. Bahwa seseorang memperhatikan momentum tertentu, kemudian menyampaikan judul khutbah sesuai momentum tersebut, maka itu baik.

Misalnya, ketika bulan Ramadhan ia sampaikan tentang puasa. Pada momen haji ia sampaikan khutbah tentang ibadah haji. Pada bulan Rabi’ al-Awal ia sampaikan tentang Hijrah. Maksudnya, memperhatikan momen-momen tertentu, ini boleh. Dan ini menunjukkan bahwa khatib tersebut seorang yang mengerti dan bijaksana 274. Jika dalam khutbah Jum’at saja boleh memasukkan judul tertentu, apalagi dalam ceramah, maka tentulah lebih boleh lagi.

Hari besar Islam yang rutin diperingati di Indonesia adalah Maulid Nabi. Namun, maulid nabi ini ada yang mengatakan bid'ah.

Bid'ah atau tidak? Ini penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang sering dilakukan umat Islam di Indonesia. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved