Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siak

Menuju Kabupaten Layak Anak, Pemkab Siak Mulai Gerakan Magrib Matikan TV

Agar anak fokus pada kegiatan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, sebab menonton TV bukanlah kegiatan yang baik bagi anak.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: CandraDani
Shutterstock
Batasi waktu menonton tv dan pilih program acara yang bersifat edukatif dan menghibur. 

Laporan wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Pemkab Siak optimistis bisa mencapai indikator sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).

Upaya menuju KLA tersebut digawangi oleh DP3AP2KB Siak dengan berkoordinasi kepada seluruh OPD di lingkungan Pemkab Siak.

Salah satu gerakan yang dimulai untuk mencapai KLA adalah gerakan magrib mematikan televisi.

Agar anak fokus pada kegiatan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, sebab menonton TV bukanlah kegiatan yang baik bagi anak.

Baca: Kadinsos Siak Langsung Antarkan Bantuan untuk Korban Gempa ke Palu dan Donggala

Plt Kepala DP3AP2KB Robiati mengatakan, pihaknya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Percepatan Kabupaten Layak Anak (KLA), Sekolah Layak Anak (SLA) dan Puskesmas Layak Anak (PLA) Kabupaten Siak tahun 2018, bersama OPD dan stakeholders.

Tujuannya untuk mempercepat pemenuhan indikator yang harus dipenuhi agar Siak benar-benar menjadi KLA. FGD itu dilaksanakan, Kamis (22/11/2018) di aula kantor bupati Siak.

"FGD perlu bagi kami untuk mencapai penilaian agar indikator terpenuhi," kata dia.

Ia menjelaskan, ada 2 item yang harus terpenuhi untuk mencapai KLA. Kemudian secara kelembagaan ada 5 kluster yang terdiri dari 24 indikantor.

Baca: Hanya 35 Tim Lokal yang Ikut Siak International Serindit Boat Race II 2018

"Semuanya harus ada dan terlaksana. Nantinya, keseluruhan data Indikator yang menjadi penilaian KLA, akan dikirim secara online ke pemerintah pusat dengan didukung oleh data pelengkap, seperti komitmen dan perencanaan, serta mekanisme pelaksanaannya di lapangan," kata dia.

Menariknya, FGD ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Siak Alfedri. Ia menyebut KLA merupakan sebuah visi jangka panjang yang memerlukan kerjasama semua pihak.

"Memberikan ruang yang layak bagi anak menuju Kabupaten Layak Anak, memang memerlukan tahapan yang berjenjang. Oleh sebab itu kerjasama dan inovasi diperlukan dari tiap elemen, guna mendukung kota dan fasilitas umum yang ramah anak," ucap Alfedri.

Masih kata Alfedri, Fasilitas umum yang erat kaitannya dengan anak di antaranya sekolah dan Puskesmas. Kedua aspek itu menjadi prioritas oleh Pemkab Siak.

Baca: Upah Minimum Kabupaten Siak 2019 Disepakati, Ini Besarannya

Untuk mewujudkan sekolah Layak Anak, Pemerintah Kabupaten Siak akan menunjuk 15 sekolah, yang akan dibina sebagai Sekolah Layak Anak. Di antaranya 5 sekolah tingkat SMA, 5 sekolah tingkat SMP dan 4 SD dan 1 TK.

Kemudian, untuk mewujudkan Puskesmas Layak Anak, akan ditunjuk 3 Puskesmas yang akan dibina dan menjadi pilot project bagi Puskesmas lainnya.

Pada FGD tersebut menghasilkan 6 kesimpulan yang bakal dilaksanakan Pemkab Siak.

Di antaranya gerakan magrib mematikan televisi, melibatkan forum anak pada Musrenbang di setiap Kecamatan, percepatan pembuatan akte kelahiran bagi anak yang belum memilikinya, pengaktifan kembali pustaka desa.

Baca: Mengungkap Prostitusi Terselubung di Kabupaten Siak, Banyak Daun Mudanya

Dengan bantuan forum anak di setiap Kecamatan, akan mengurangi pemasangan papan reklame yang berisi tentang iklan rokok, telepon sahabat anak.

Bahwa anak-anak akan menelefon kenomor sahabat anak tersebut, terkait dengan pengaduan.

"Gerakan magrib mematikan televisi dari pukul 18.30 WIB - 21.00WIB, agar anak bisa fokus belajar pada malam hari," kata dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved