Pelalawan
3 Keluarga Mengungsi Akibat Banjir di Pelalawan, Ratusan Rumah Terdampak Banjir di Lima Kecamatan
Tiga keluarga mengungsi akibat banjir di Pelalawan, Riau, Indonesia, dan ratusan rumah terdampak banjir di lima kecamatan
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nolpitos Hendri
lihat foto
3 Keluarga Mengungsi Akibat Banjir di Pelalawan, Ratusan Rumah Terdampak Banjir di Lima Kecamatan
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Dian Maja Palti Siahaan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Tiga keluarga mengungsi akibat banjir di Pelalawan, Riau, Indonesia, dan ratusan rumah terdampak banjir di lima kecamatan.
Sudah ada pengungsi akibat banjir di Pelalawan, selama ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan selalu mengklaim tidak ada pengungsi.
Baca: KISAH Wanita Cantik Asal Pekanbaru Jadi Pengusaha, Bimbing Ekonomi Kreatif Anak Muda
Baca: DUKUN Palsu di Pekanbaru Bisa Gandakan Uang sampai Rp 5 Miliar, Polisi Amankan Perangkat Ritual
"Sekarang sudah ada pengungsi. Tiga keluarga. Mengungsi ke rumah keluarga," kata Hadi Penandio kepada Tribunpelalawan.com pada Senin (3/12/2018).
Warga yang mengungsi tersebut merupakan warga Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti.
Di daerah ini, air memang sudah menggenangi rumah warga.
Di desa tersebut, sudah ada 325 rumahnya yang terdampar banjir.
Di desa ini juga pesantren meliburkan siswa siswinya dari proses belajar mengajar akibat ruangan terendam banjir.
Di Desa Pangkalan Terap, kecamatan yang sama, jumlah rumah yang terdampak banjir yakni 198 unit.
Ada yang menggenangi halaman dan ada juga menggenangi rumah.
Baca: ANEH! 10 Ekor Gajah Liar di Riau Berkeliaran di Halaman Kantor Camat Minas, Warga Ketakutan
Baca: 598 Pelamar lulus SKD CPNS 2018 Bengkalis, Tunggu Jadwal Tes SKB
"Walau rumahnya tergenang, warga belum ada yang ngungsi. Warga membuat pelantar di rumah masing - masing," terangnya.
Selain karena debit air di DAS yang masih tinggi, buruknya drainase juga menyumbang banjir di Pelalawan.
Dikatakannya, pihaknya sudah berupaya berkoordinasi dengan pihak perusahaan terdekat untuk membantu alat berat.
Alat berat untuk membersihkan kanal atau parit yang menyempit atau mendangkal.
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi denhan camat dan kades dalam pemantauan lokasi yang terdampak banjir.
Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan juga dilakukan untuk membuka posko pelayanan kesehatan.
Buruknya Drainase Juga Sumbang Banjir di Pelalawan
Buruknya drainase di Pelalawan ternyata ikut membantu terjadinya banjir di Pelalawan.
Hal ini pun diamini kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio.
"Salah satu pengaruhnya iya (buruknya drainase)," kata Hadi Penandio, Senin (3/12/2018).
Disamping buruknya drainase, tinggi curah hujan serta masih tingginya debit air di DAS Kampar, membuat air tertahan dan juga meluap.
Hingga Senin (3/12/2018), ketinggian debit air di DAS Kampar memang mengalami penurunan bila dibanding Minggu (2/12/2018). Ketinggian air pada Senin (3/12/2018) 3,04 meter.
Baca: Pasar Higienis Masih Sepi, Anggota DPRD Pekanbaru Ini Minta Pemko Tegas
Baca: Warga Menjerit Harga Kelapa di Inhil Anjok, Begini Tanggapan Ketua TPID Riau
Dikatakannya, pihaknya sudah berupaya berkoordinasi dengan pihak perusahaan terdekat untuk membantu alat berat.
Alat berat untuk membersihkan kanal atau parit yang menyempit atau mendangkal.
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi denhan camat dan kades dalam pemantauan lokasi yang terdampak banjir.
Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan juga dilakukan untuk membuka posko pelayanan kesehatan.
Secara keseluruhan, ada lima kecamatan yang terdampak banjir di Pelalawan yakni, Kecamatan Ukui, Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, Pelalawan dan Kecamatan Teluk Meranti. (*)
