16 Jasad Korban Pembantaian di Papua Dipulangkan, Kapolda dan Pangdam Kejar Egianus Kogoya

Sebanyak 16 jenazah korban pembunuhan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Bukit Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua

Editor: Muhammad Ridho
Tribun Jogja
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebanyak 16 jenazah korban pembunuhan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Bukit Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, Jumat (7/12/2018).

Seluruh jenazah ini di pulangkan sekitar pukul 15.00 WIT dengan menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Mozes Kilangin Timika dengan tujuan Makassar dan Jakarta.

Sebanyak 14 jenazah korban yang merupakan warga asal Toraja, Palu, Kalimantan Timur dan NTT akan diturunkan di Bandara Sultan Hasanudin Makassar.

Kemudian dua jenazah dengan tujuan Sumatra Utara akan diturunkan di Jakarta lalu berganti pesawat menuju Medan.

Seluruh jenazah ini merupakan pekerja PT Istaka Karya yang membangun jembatan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga menuju Kabupaten Jayawijaya.

Proses evakuasi jenazah di Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga lokasi penembakan yang dilakukan kelompok KKB.
Proses evakuasi jenazah di Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga lokasi penembakan yang dilakukan kelompok KKB. (John Roy Purba/Istimewa)

Para korban masing-masing bernama M Agus (25) asal Gowa; Jepri Simaremare asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara; Alpianus (25) asal Toraja Utara; Yosafat asal Tana Toraja; M Fais asal Makassar; Carly Vatrino (23) asal Toraja Utara; Yusran asal Tana Totaja dan; Aris Usi asal Tana Toraja.

Kemudian Agustinus T (41) asal Toraja Utara; Anugrah (17) asal Tana Toraja; Emanuel Beli Naikteas Bano asal Timor Tengah, Nusa Tenggara Timur; Daniel Karre (41) asal Toraja Utara; Samuel Pakiding asal Tenggarong, Kalimantan Timur; Efrandi Hutagaol (27) asal Tebing Tinggi, Sumut; Markus Allo asal Tana Toraja dan; Dino Kondo asal Toraja.

"Pihak perusahaan memberikan kuota masing-masing jenazah maksimal 3 orang keluarga untuk sebagai pengantar," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal.

Terus cari 5 korban hilang termasuk Rikki Cardo Simanjuntak

Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar menegaskan akan mencari pekerja jembatan Jalan Trans Papua yang diduga menjadi korban kelompok kriminal bersenjata ( KKB).

Diduga, masih ada 5 korban yang belum ditemukan.

Termasuk Rikki Cardo Simanjuntak asal Sumut.

Hal itu didapat berdasarkan informasi yang diterima dari korban selamat, yang saat itu melihat ada 19 orang meninggal dunia dan 2 orang melarikan diri, namun keduanya masih juga belum diketemukan.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, Kapolda Papua telah memerintahkan untuk mencari seluruh korban teror yang dilakukan oleh KKB di Nduga.

“Kapolda berjanji akan mencari kemungkinan masih adanya korban di lokasi kejadian,” ungkap Kamal, ketika dihubungi, Jumat (7/12/2018) malam.

Sampai saat ini, lanjut Kamal, baru 16 korban meninggal dunia dan 7 korban selamat yang berhasil ditemukan.

Sedangkan informasi yang diterima pada saat kejadian terdapat 28 orang di lokasi kejadian.

“Kemungkinan masih ada 5 orang yang belum ditemukan. Untuk kondisinya, kita belum bisa pastikan. Hanya menurut saksi selamat, ada 3 orang dipastikan meninggal dunia. Sedangkan 2 orang lagi, tidak diketahui olehnya kondisinya. Pimpinan bersama Pangdam telah menginstruksikan untuk terus mencari para korban,” kata dia.

Kamal menambahkan, saat ini 16 korban meninggal dunia telah diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing.

“Kini, kita kembali fokus kepada korban lainnya yang diduga masih berada di lokasi kejadian. Kita berharap apa pun kondisinya bisa menemukan mereka,” ujar dia.

Selain mencari korban yang masih hilang, Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin Siregar bersama Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring akan memimpin langsung operasi penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di wilayah Nduga Papua.

“Beberapa hari ini kami fokus evakuasi terhadap korban yang selamat dan yang meninggal dunia, hingga tadi kami kembalikan jenazahnya ke kampung halaman mereka masing-masing. Rencananya besok Kapolda dan Pangdam dari Timika akan bertolak kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya bersama tim,” ujar Kamal.

Kamal menjelaskan, beberapa hari ini semua pihak fokus terhadap proses evakuasi terhadap para korban yang ditemukan di lokasi kejadian.

“Mulai besok kami akan fokus mencari sisa korban lainnya. Namun, kami juga akan melalukan pengejaran terhadap para kelompok KKB, untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan mereka,” katanya.

Kapolda dan Pangdam, lanjut Kamal, mulai besok akan kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk memimpin secara langsung pengejaran terhadap para pelaku.

Bahkan, kedua pimpinan aparat penegak hukum itu akan bertolak ke lokasi kejadian.

“Rencananya Kapolda dan Pangdam akan bertolak ke Nduga, untuk memimpin secara langsung pengejaran terhadap para pelaku pelaku. Di sini TNI hanya memback up aparat kepolisian, yang melalukan penegakan hukum,” ujarnya.

Sampai sejauh ini, ungkap Kamal, personel Polri dan TNI masih menguasai wilayah Nduga khususnya Puncak Kabo dan Distrik Mbua, lokasi para karyawan PT Istaka Karya dibunuh.

“Personel kami sampai sejauh ini terus berupaya mengejar mereka. Hanya karena kondisi medan lebih dikuasai oleh para kelompok ini, membuat kami mendapat kendala untuk menangkap mereka,” pungkasnya. 

Aparat TNI yang melalukan pengejaran terhadap kelompok KKB di Nduga Papua
Aparat TNI yang melalukan pengejaran terhadap kelompok KKB di Nduga Papua (John Roy Purba/Istimewa)

Melansir BBC News Indonesia, Rabu (5/12), Kodam XVII Cenderawasih mengirim satu kompi tambahan dari Yonif 751 VJS Sentani untuk memperkuat personel gabungan yang sudah dikerahkan ke Nduga.

"Para prajurit TNI itu kini sudah berada di Wamena setelah diterbangkan dari Sentani dengan menggunakan pesawat Hercules," kata Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Joshua Sembiring kepada kantor berita Antara.

Sebelumnya tercatat ada 169 personel gabungan TNI dan Polri yang sudah dikerahkan ke Nduga untuk melakukan proses evakuasi terhadap para korban pembunuhan oleh kelompok bersenjata yang menewaskan karyawan PT Istaka Karya yang sedang melakukan pembangunan jembatan yang berada di Distrik Yigi.

Jika pasukan gabungan TNI/Polri itu berhadapan dengan para pelaku penembakan, Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi, mengatakan akan ada pilihan bagi mereka.

"Kita tetap memberikan peluang apabila mereka secara sukarela mau menyerahkan diri berikut senjata mereka, kita akan jamin keamanannya dan diampuni dari proses hukum. Kita sudah komitmen begitu."

"Tetapi apabila itu tidak mau merekatempuh, maka mereka akan berhadapan dengan moncong senjata. Kita tidak mau menolerir ini, karena ini berkaitan dengan kedaulatan negara," tegas Aidi kepada, Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Diketahui, KKB di Nduga di bawah komando Egianus Kogoya, melakukan aksi teror terhadap pekerja jembatan Jalan Trans Papua yang berada di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Dalam teror itu, sebanyak 15 karyawan PT Istaka dan 1 pegawai PUPR meninggal dunia, serta 5 orang lainnya masih belum diketahui kondisinya.

Sementara, di Distrik Mbua, KKB melakukan penyerangan terhadap Pos TNI di sana.

Satu anggota TNI meninggal dunia dan 1 anggota luka-luka.

Dalam proses evakuasi, kelompok ini juga melakukan penembakan terhadap aparat, yang menyebabkan dua orang anggota luka tertembak.

Artikel ini dikompilasi dari beberapa artikel di Kompas.com dengan judul "16 Jenazah Pegawai Korban Pembantaian di Nduga Papua Dipulangkan", "Kapolda Papua Janji Cari 5 Korban KKB di Nduga yang Belum Ditemukan" dan Kapolda dan Pangdam Akan Pimpin Langsung Penangkapan KKB di Nduga Papua 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved