Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dumai

Keributan di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru, Menkumham Yasonna Laoly Ungkap Nasib Provokatornya

Menkumham RI Yasonna H Laoly mengungkapkan kekesalannya atas keributan yang terjadi di Lapas Sialang Bungkuk Pekanbaru

Penulis: Syahrul | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Syahrul Ramadhan
Menkumham RI Yasonna H Laoly duduk menggunakan tanjak berwarna merah. 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Syahrul Ramadhan.

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Menkumham RI Yasonna H Laoly mengungkapkan kekesalannya atas keributan yang terjadi di Lapas Sialang Bungkuk Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal tersebut bisa saja berdampak pada usaha melepaskan diri secara beramai-ramai seperti terjadi pada 2017 silam.

"Syukurnya gak sampai ribut besar. Saat ini juga menurut laporan, sudah dipindahkan provokatornya dan dipindahkan bertahap," kata Yasonna pada Kamis (13/12/2018).

Dia melanjutkan, pemindahan oknum dianggap sebagai provokator sudah dipindahkan secara bertahap ke sejumlah tempat.

Sayang, Yasonna tidak menyebutkan dengan tegas kemana mereka dipindahkan untuk selanjutnya. 

Baca: Rutan Sialang Bungkuk Dikabarkan Rusuh, Kemenhumham Riau: Hanya Salah Paham Biasa

Baca: Beredar Informasi 40 Tahanan Rutan Sialang Bungkuk Kabur, Polisi Pastikan Itu Hoaks

Baca: Tahanan Selisih Faham, Dikabarkan Rusuh di Rutan Klas II B Sialang Bungkuk Pekanbaru

Minggu (9/11/2018) lalu kawasan Rutan Sialang Bungkuk mendadak heboh karena sirine Rutan Sialang Bungkuk tiba-tiba berbunyi sekitar pukul 16.30 WIB, 

Menurut warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, sejak Rutan itu berdiri, sirine tersebut baru sekali ini dibunyikan.

"Itu juga warga sini yang mengusulkan dibuatnya sirine itu, untuk mengantisipasi kejadian napi kabur tahun lalu," ujarnya.

Pascaberbunyinya sirine Rutan Kelas II B Sialang Bungkuk Pekanbaru Minggu (9/12/2018) sore, kondisi di luar rutan terlihat aman terkendali.

Tampak beberapa warga sekitar Rutan berkumpul di luar Rutan usai sirine berbunyi.

Kepala Kantor Wilayah (kakanwil) Kemenkumham Riau, Muhammad Diah membenarkan terjadi kericuhan di Lapas Sialang Bungkuk.

Namun ia membantah jika terjadi kerusuhan.

Hanya bersifat kejadian biasa yang terhadi di lapas, dan bukan sesuatu yang baru.

"Bukan kerusuhan, biasalah, mereka sama mereka ada perselisihan paham, masalah. Biasa lah, di dalam ada satu dua penghuni yang berselisih, tidak ada masalah yang besar," jelas Diah saat konfirmasi Tribunpekanbaru.com.

Baca: Pasca Insiden Polsek Ciracas Diserang dan Dibakar, 7 Tahanan Dipindahkan ke Polda Metro Jaya

Baca: 5 Fakta Terbaru Kasus Pembakaran Polsek Ciracas: Rumah Orang Tua Juru Parkir Juga Dirusak

Baca: Polsek Ciracas Diserang dan Dibakar Massa, Ini Komentar Wakapolri

Ia kembali menegaskan, itu hanya selisih paham yang biasa terjadi di rutan.

"Tidak ada apa-apa, kondisi di dalam biasa-biasa aja," sebut Diah saat ditanya terkait apakah sudah ada upaya perdamaian. 

Pernah Rusuh Mei 2017 Lalu, Ratusan Tahanan Kabur

Kerusuhan pernah terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sialang Bungkuk, Jum'at (5/5/2017).

Sejumlah tahanan dilaporkan kabur.

Pantauan Tribunpekanbaru.com di lokasi rutan saat itu seratusan personel Brimobda Polda Riau siaga di lokasi.

Beberapa orang tahanan juga sudah berhasil ditangkap dan dibawa kembali ke rutan.

Dari pantauan Tribun pada sisi sebelah kiri pintu gerbang rutan tampak berserakan sendal serta bebatuan.

Melihat kondisi yang ada kemungkinan besar sebelumnya terjadi pelemparan.

Wakapolda Riau, Brigjen Pol Ermi Widyatno tampak tiba di Rutan.

Suara sorakan terdengar dari luar Rutan.

Seratusan personel Brimob Polda Riau masih siaga. 

Kabar kaburnya tahanan Rutan Sialang Bungkuk juga beredar di sejumlah media sosial.

Mulai dari WhatsApp, Instagram dan juga Facebook.

Dari beberapa informasi yang tersebar di media sosial menyebutkan tahanan yang kabur hingga 200 tahanan.

Bahkan juga beredar foto-foto tahanan kabur yang berhasil ditangkap oleh aparat.

Masuk Rumah hingga Rampas Motor Warga

Para tahanan kabur hingga ke pemukiman warga, bahkan ke rumah warga.

Karmila, warga Kelurahan Tangkerang Timur Kecamatan Tenayan Raya menggigil setelah rumahnya dimasuki oleh seorang pria yang diduga tahanan kabur dari Rutan Sialang Bungkuk.

Seperti informasi sebelumnya sejumlah tahanan kabur dari Rutan tersebut pada Jum'at siang (5/5/2017).

Seorang di antaranya berusaha masuk ke dalam rumah Karmila dan menyuruh penghuni rumah diam dengan isyarat telunjuk di mulut.

Dengan mata merah dan ekspresi ketakutan Karmila menceritakan kronologis insiden yang terjadi di rumahnya.

Tingkah pria tersebut yang memaksa masuk membuat cemas keluarga wanita itu.

Bahkan ibu Karmila sempat saling dorong-dorongan pintu dengan pria yang diduga tahanan tersebut.

Seorang pria lainnya berusaha masuk ke rumah tetangga Karmila yang bernama Kas.

Pria itu juga menimbulkan kepanikan sehingga Kas berusaha menelpon suaminya.

Namun suaminya tidak mengangkat.

Kas lalu menelepon tukang ayam potong di seberang rumah.

Dia berteriak minta tolong.

Warga langsung merespon dan beramai-ramai datang ke lokasi.

Selanjutnya polisi pun datang dengan mobil patroli.

Warga berpencar mencari dua orang terduga tahanan yang kabur.

Sayangnya upaya pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.

Sejumlah tahanan yang melarikan diri masuk ke perumahan warga.

Misalnya ke salah satu perumahan warga di jalan Mangga Besar, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Para tahanan yang kabur berusaha merampas paksa sepeda motor milik warga untuk melarikan diri.

Tak hanya itu, para tahanan juga mencuri pakaian warga yang sedang dijemur.

"Ini bang, celananya ditinggal. Ditukar sama celana yang lagi dijemur," ujarnya.

Suyono (60) warga sekitar mengungkapkan, ada sekitar 20-an orang tahanan yang masuk ke perumahannya.

"Ramai tadi, ada sekitar 8 orang yang sudah berhasil ditangkap warga," katanya.

Pura-pura Bantu Warga

Dua orang pemuda diamankan warga di jalan Mangga Besar I Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Selain gerak-geriknya yang mencurigakan, menurut warga mereka berdua juga tidak dikenali lantaran bukan warga sekitar.

Mereka langsung dibawa ke pos ronda perumahan.

Lucunya, sebelum diamankan kedua pemuda ini malah berpura-pura ikut mencari tahanan kabur lainnya.

Masing-masing mereka tampak membawa sepotong kayu.

Sama dengan yang dilakukan warga perumahan.

Saat sudah diamankan warga pun, ketika ditanyai, keduanya masih juga belum mengaku jika mereka merupakan tahanan Lapas yang kabur.

"Ndak do bang, awak jua lontong di kadai di ateh tuh hah (Nggak bang, saya jual lontong di kedai di atas sana)," ujar salah seorang dari mereka.

Sampai pada akhirnya, personil kepolisian datang untuk mengecek kedua pemuda yang diamankan di pos ronda tersebut.

"Ngaku kau, kau tahanan kabur kan?," ujar salah seorang petugas.

"Iya bang," kata mereka.

Tanpa menunggu lama, mereka pun segera dibawa kembali ke Lapas oleh petugas.

Beberapa warga yang kesal juga tampak memukuli keduanya.

200 Tahanan Kabur

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan jumlah tahanan yang kabur seluruh sebanyak 200 orang.

"Saat ini yang sudah kembali ditangkap sebanyak 50 orang. Pencarian masih terus dilakukan. Satu persatu tahanan sudah berhasil diringkus," terang Guntur.

Menurutnya, kejadian kaburnya tahanan pada pukul 11.30 WIB.

Tahahan yang menghuni kamar pada blok B awalnya menerobos keluar.

"Satu kamar ada 60 tahanan. Jadi berusaha menerobos yang memicu tahanan lain untuk melakukan hal serupa. Tahanan kabur lewat pintu gerbang sebelah kanan," terang Guntur.

Rusuh dan kaburnya tahanan dipicu oleh ketidakpuasan atas pelayanan rutan.

Ratusan warga binaan kabur dengan cara melakukan pendobrakan pintu lapas selepas Shalat Jumat (5/5/2017) tadi, warga binaan mulai diamankan satu persatu oleh pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tedjo mengatakan, sudah 50 an orang diamankan dari pelarian mereka ke kawasan pemukiman sekitar Kecamatan Tenayan Raya.

"Beberapa sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Beberapa masih terus kita kejar," ujar Guntur.

Area Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru dijaga ketat.

Tahanan yang sudah keluar dari sel saat ini bertahan di dalam rutan dan berusaha mencari akses keluar.

Seratusan personel Brimoda Polda Riau melakukan penjagaan.

Menurut Guntur sebelumnya tahanan melakukan unjukrasa dan selanjutnya mulai melakukan aksi menerobos pintu.

Tahanan yang berhasil kabur setelah berhasil mendobrak pintu gerbang disisi sebelah kanan rutan.

Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengkonfirmasi kerusuhan yang terjadi rumah tahanan (rutan) kelas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Jum'at (5/5/2017) siang dipicu oleh ketidak puasan atas pelayanan rutan.

Kondisi di rumah tahanan (rutan) Kelas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru saat ini sudah kondusif.

Informasi yang disampaikan Penjabat Walikota Pekanbaru, Edward Sanger para tahanan sudah kembali ke sel.

"Jadi tadi kita sudah lakukan mediasi. Ada wakapolda, Kalapas juga. Kondisi disalam sudah kondusif," terang Edward sesaat akan meninggalkan rutan.

Menurutnya, tahanan sudah diminta tenang dan menyampaikan apa yang menjadi aspirasinya.

"Itu ada masalah over kapasitas. Terus tadi juga masalah air, dan ada beberapa tuntutan lainnya," terang Edward.

Terkait tahanan yang masih berada diluar, Edward menghimbau warga untuk tetap waspada.

"Jika ada orang yang baru dikenal harap diwaspadai. Namun tetap tenang. Petugas gabungan polisi dan TNI juga masih terus melakukan pencarian," terang Edward. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved