Spanduk & Baliho Demokrat Dirusak di Pekanbaru, SBY: Saya Tidak Kompetisi dengan Presiden Jokowi
Sementara itu, Presiden keenam RI itu mengelus-elus dadanya melihat atribut Partai Demokrat dalam keadaan rusak.
SBY mempertanyakan apakah pengerusakan ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, atau memang masyarakat Riau saat ini sudah berubah.
Baca: SBY Langsung Turun Susuri Jalan Pantau Baliho Partai Demokrat di Pekanbaru yang Dirusak
Baca: Ini Arti dan Makna Gelar Adat untuk Presiden Jokowi dari LAM Riau, Datuk Seri Setia Amanah Negara
Baca: Bendera & Baliho Demokrat Dirusak di Pekanbaru, SBY Elus-elus Dada: Ini Menyayat Hati
"Saya, kami, sangat hormat kepada saudara kami masyarakat Riau, sangat sayang, taat beragama, jadi seperti ini.
Apakah saudara kami berubah atau ulah mereka mereka," kata dia.
Demokrat sudah melaporkan pengerusakan atribut itu kepada Polresta Pekanbaru.
Kini, SBY mengaku hanya bisa pasrah dan mengadu kepada Allah atas apa yang terjadi.

Baca: Maia Estianty Pamer Makanan Mewah, Jamur Termahal di Dunia Rp 71 Juta
Baca: VIDEO: Pakai Baju Adat Melayu, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Tiba di LAM Riau
Baca: Heboh, Giring Ganesha Minta Izin dengan Istri Mau Nikah Lagi! Nggak Percaya, Simak Videonya?
"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi.
Saya sebagai pemimpin partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU.
Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.
SBY pun memerintahkan Sekjen Partai Demokrat serta pemimpin Partai Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atirbut yang masih tersisa.
"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera kita, baliho yang tidak bersalah, dirobek," ujar dia.