Berita Riau
UPDATE Kasus Pengrusakan Baliho SBY dan Partai Demokrat di Pekanbaru, Ini Kata Polisi di Polda Riau
Update kasus pengrusakan baliho mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat di Pekanbaru, ini kata polisi di Polda Riau
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
UPDATE Kasus Pengrusakan Baliho SBY dan Partai Demokrat di Pekanbaru, Ini Kata Polisi di Polda Riau
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Update kasus pengrusakan baliho mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat di Pekanbaru, ini kata polisi di Polda Riau.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto enggan menjelaskan terkait perkembangan terbaru hasil pemeriksaan pria berinisial HS (22) yang diduga pelaku pengrusakan baliho SBY dan PArtai Demokrat di sejumlah titik di Kota Pekanbaru pada Sabtu (16/12/2018).
Baca: VIDEO: Kapitra Ampera Ancam Lapor Polisi, SBY: Saya Tidak Pernah Menuduh PDI Perjuangan
Baca: Batal Laporkan SBY ke Polisi, Kapitra Ampera Justru Buat Laporan tentang Balihonya yang Dirusak
Pihak Polda Riau baru akan memberikan keterangan resmi ke publik terkait hasil pemeriksaan terhadap HS tersebut pada hari Senin (17/12/2018) besok.
"Besok akan digelar konferensi pers oleh Kapolda Riau, salah satu materi yang akan dibahas adalah terkait pengrusakan baliho serta kegiatan pengamanan kunjungan Presiden RI," katanya.
Penjelasan resmi dari Polda Riau terkait perkembangan terbaru hasil pemeriksaan HS akan disampaikan langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, pukul 09.00 Wib di Kantor Polda Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.
Sebelumnya, Sunarto mengungkapkan, jika pihaknya sedang melakukan memeriksan seorang lelaki berinisial HS (22) warga Pekanbaru, yang diduga pelaku pengrusakan baliho SBY dan Partai Demokrat.
Baca: VIDEO: Ancam Polisikan SBY, Ferdinand Hutahaean Sebut Kapitra Ampera Hanya Cari Sensasi
Baca: Kapitra Ampera Akan Laporkan SBY, Ferdinand: Kalau Kapitra Mau Coba-coba Silahkan
"HS masih terperiksa. Masih dilakukan pemeriksaan intensif," kata Sunarto.
Sejauh ini HS statusnya belum dinaikkan menjadi tersangka.
Namun masih terperiksa.
Sementara saat ditanyai apakah masih ada pelaku lain selain HS, Sunarto tidak bisa memastikanya, seban pihaknya masih terus melakukan pengembangan terkait kasus tersebut.
Begitu juga terkait motif pelaku melakukan pengrusakan, juga masih dilakukan pendalaman lebih lanjut dari pihak kepolisian.
"Masih satu orang, masih HS. Belum ada pelaku lainnya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama pihak Demokrat Riau langsung turun ke jalan melakukan penyisiran, Sabtu (15/12/2018) terkait pengrusakan baliho SBY.
Baca: FOTO: Ribuan Warga Sambut SBY dan AHY di CFD Pekanbaru
Baca: Ani Yudhoyono Sempat Cicip, Inilah Oleh-oleh yang Dibeli SBY di Pasar Bawah Pekanbaru
Dengan berjalan kaki, rombongan tersebut berjalan kaki di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, tepatnya di depan kantor DPRD Riau.
SBY yang juga didampingi Sekjen DPP Demokrat, Hinca Pandjaitan yang turut serta dalam rombongan itu menyaksikan satu persatu baliho yang dirusak tersebut.
SBY tampak tidak banyak berkata-kata, sesekali ia tampak menggelengkan kepala, dengan raut muka tidak banyak ekspresi.
"Pemimpin yang baik harusnya menghargai pemimpin lainnya," ujarnya singkat sambil terus ikut melihat dan mengangkat langsung baliho rusak tersebut.
Selain itu, banyak spanduk juga tampak berserakan dan ada juga yang dibuang ke parit.
Terduga Pelaku Pengrusakan Baliho SBY dan Partai Demokrat Jalani Pemeriksaan Intensif
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengonfirmasi satu orang terduga pelaku pengrusakan baliho SBY di Pekanbaru diamankan.
"Sementara 1 orang diduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," kata Sunarto, Sabtu (15/12/2018) siang.
Lanjut dia, laporan terkait pengrusakan ini sudah diterima Polresta Pekanbaru.
Sunarto membeberkan, pelaku merupakan seorang lelaki berinisial HS.
Saat ditanyai soal motif pelaku melakukan pengrusakan baliho, Sunarto menyatakan jika itu masih didalami.
"Masih dilakukan pemeriksaan," tuturnya.
Sebelumnya sebagaimana diberitakan Tribunpekanbaru.com, seorang oknum pelaku pengrusakan spanduk, baliho dan bendera Partai Demokrat di Kota Pekanbaru ditangkap oleh pengurus dan simpantisan partai, Jumat (14/12/2018) malam lalu.
Oknum terduga pelaku perusakan itu tertangkap tangan saat mengoyak baleho bergambarkan Ketua Umum Demokrat Sosilo Bambang Yudyono (SBY) dan istrinya, Ani Yudoyono.
Penangkapan itu dilakukan setelah pengurus Demokrat mendapat kabar adanya perusakan atribut sehingga melakukan penyisiran.
Saat lokasi pemasangan atribut disusuri, ternyata ada seorang laki-laki yang tertangkap tangan merusak baleho partai Demokrat itu.
"Pelakunya sudah kita serahkan kepada polisi agar diusut tuntas. Kita ingin keadilan dan hukum ditegakan," beber Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Riau, Aherson, kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (15/12/2018).
Dijelaskannya, melalui pemeriksaan oknum yang merusak itu aka diketahui siapa yang menyuruh ataupun memerintahkan dirinya merusak atribut Demokrat.
Sehingga polisi bisa mengusut pihak-pihak yang terlibat serta membongkar dalang dibalik perusakan itu.
Partai Demokrat melaporkan kasus pengrusakan ribuan baliho, spanduk, dan bendera yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) pada Sabtu (15/12/2018) ke Polresta Pekanbaru.
Insiden pengrusakan itu dilaporkan langsung oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Demokrat Hinca Panjaitan bersama pengurus Demokrat Riau.
Pihaknya ingin kasus ini diusut tuntas oleh polisi setempat untuk mewujudkan rasa keadilan.
"Tadi malam kita sudah laporkan ke Polresta Pekanbaru. Kita ingin hukum ditegakan dan keadilan, negara ini negara hukum," ungkap Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Riau, Aherson, kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (15/12/2018).
Aherson membeberkan, pihaknya meminta kesamaan dan berdemokrasi yang aman serta tidak otoriter, termasuk tak menghalalkan segala cara.
Pihaknya sangat terpukul dengan indisen ini dimana atribut partai dikoyak hingga diinjak-injak oknum yang tak bertangungjawab.
Terduga Pelaku Pengrusakan Baliho SBY dan Partai Demokrat Jalani Pemeriksaan Intensif di Polresta Pekanbaru
Terduga pelaku pengrusakan baliho Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat berinisial HS jalani pemeriksaan intensif di Polresta Pekanbaru.
Pemuda berinisial HS (22) warga Pekanbaru, yang diduga merupakan pelaku pengrusakan baliho SBY dan Partai Demokrat masih menjalani pemeriksaan di Polresta Pekanbaru.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com pada Sabtu (15/12/2018) malam terkait update kasus pengrusakan baliho SBY tersebut.
"HS masih terperiksa. Masih dilakukan pemeriksaan intensif," kata Sunarto.
Dibeberkan dia, sejauh ini HS statusnya belum dinaikkan menjadi tersangka, masih terperiksa.
Saat ditanyai soal dugaan pelaku lain, Sunarto menjawab polisi masih melakukan pengembangan.
"Masih satu orang, masih HS. Belum ada pelaku lainnya," ungkap dia lagi.
Termasuk soal motif pelaku, apakah merupakan orang suruhan atau terkait kemungkinan lainnya, hal ini juga disebutkan Sunarto masih dilakukan pendalaman lebih lanjut.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama pihak Demokrat Riau langsung turun ke jalan melakukan penyisiran, Sabtu (15/12/2018) terkait pengrusakan baliho SBY.
Berjalan kaki, rombongan tersebut berjalan kaki di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, tepatnya di depan kantor DPRD Riau.
SBY yang juga didampingi Sekjen DPP Demokrat, Hinca Pandjaitan yang turut serta dalam rombongan itu menyaksikan satu persatu baliho yang dirusak tersebut.
SBY tampak tidak banyak berkata-kata, sesekali ia tampak menggelengkan kepala, dengan raut muka tidak banyak ekspresi.
"Pemimpin yang baik harusnya menghargai pemimpin lainnya," ujarnya singkat sambil terus ikut melihat dan mengangkat langsung baliho rusak tersebut.
Selain itu, banyak spanduk juga tampak berserakan dan ada juga yang dibuang ke parit.
Di samping atribut yang rusak tersebut, banyak baliho partai dan atribut milik partai lainnya dalam keadaan baik-baik saja.
KRONOLOGI Tertangkapnya Pelaku Pengrusakan Baliho dan Bendera Partai Demokrat di Pekanbaru
Kronologi tertangkapnya pelaku pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru pada Sabtu (15/12/2018) dini hari.
Berawal dari informasi yang menyebutkan adanya baliho Partai Demokrat yang rusak.
Sejumlah pengurus DPD Partai Demokrat Riau melakukan pengecekan dan penyisiran di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (15/12/2018) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Wakil Ketua DPD Demokrat Riau, Aherson yang turut turun langsung ke jalan, dengan mobil, tiba-tiba melihat ada orang yang merusak baliho Partai Demokrat bergambarkan SBY di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, posisinya tidak jauh dari Hotel Pangeran Pekanbaru.
Aherson menyuruh sopirnya turun dan mengejar pelaku tersebut.
Setelah tertangkap, Aherson kemudian menghubungi rekan-rekannya, yang segera datang ke lokasi.
"Kami kemudian membawanya ke Hotel Pangeran, dan menanyakan kepada palaku tersebut. Yang ditangkap itu satu orang, pengakuannya kawan-kawannya yang turun seluruhnya ada 35 orang. Anaknya masih muda, saat ditangkap berbaju hitam. Katanya baru melakukan hari itu saja, pengakuannya tinggal di Jalan Paus," kata Aherson kepada Tribunpekanbaru.com pada Sabtu (15/12/2018).
Dikatakan Aherson, pihaknya menyerahkan pelaku ke Polresta Pekanbaru sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut Aherson, ada sekitar 500 bendera besar Partai Demokrat, tidak satupun yang selamat, semuanya ditumbangkan, ada yang dipatahkan, dibuang ke parit, ada juga yang dibabat pakai parang.
"Sebanyak 500 biji kami pasang, semua tumbang, tak ada yang selamat. Kemudian bendera kecil ribuan, sebagian besar juga ditumbangkan, dibuang ke parit, kemudian ada puluhan baliho yang dirobek," ujarnya.
Dikatakan Aherson, pihaknya memperkirakan ada puluhan juta kerugian pihaknya karena insiden tersebut.
"Tapi bagi kami bukan kerugian uangnya, namun lebih kepada simbol partai yang kami junjung tinggi, dan juga baliho Pak SBY yang dirobek seperti itu," ujarnya.
"Bahkan Bu Ani tadi menangis, dibilangnya sudah puluhan tahun bapak memasang baliho, baru kali ini dirobek, itupun terjadi di Riau, ini merusak nama Riau. Pak SBY juga mengatakan, apakah memang masyarakat tak senang dengan beliau? makanya Pak SBY juga minta maaf kalau ada salah kepada masyarakat Riau, dan meminta kami langsung mencabut saja semua baliho dan atribut untuk disimpan," bebernya.
Pihak DPD Partai Demokrat Riau langsung membersihkan atribut partai pada Sabtu siang.
"Kami berjalan kaki bersihkan atribut, dari pada diinjak-injak orang, biar kami simpan. Kami juga sekaligus menegakkan atribut partai lain yang tumbang, karena tidak enak dilihat dan mengganggu di trotoar kalau melintang, makanya kami berdirikan," ujarnya.
Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, sehingga diketahui siapa otak pelaku dibalik pengrusakan baliho tersebut.
Baliho dan Bendera Partai Demokrat Dirusak di Pekanbaru, SBY Elus-elus Dada: Ini Menyayat Hati
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengecek langsung atribut berupa bendera dan baliho Partai Demokrat yang dirusak orang tak dikenal di sejumlah ruas jalan di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018) pagi.
Dalam video yang dikirim oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari kepada Kompas.com, Sabtu pagi, tampak SBY ditemani oleh sejumlah elite partainya saat melakukan peninjauan.
Presiden keenam RI itu mengelus-elus dadanya melihat atribut Partai Demokrat dalam keadaan rusak.
"Ini menyayat hati," kata SBY.
SBY mempertanyakan apakah pengerusakan ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, atau memang masyarakat Riau saat ini sudah berubah.
"Saya, kami, sangat hormat kepada saudara kami masyarakat Riau, sangat sayang, taat beragama, jadi seperti ini.
Apakah saudara kami berubah atau ulah mereka mereka," kata dia.
Demokrat sudah melaporkan pengerusakan atribut itu kepada Polresta Pekanbaru.
Kini, SBY mengaku hanya bisa pasrah dan mengadu kepada Allah atas apa yang terjadi.
"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi.
Saya sebagai pemimpin partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU.
Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.
SBY pun memerintahkan Sekjen Partai Demokrat serta pemimpin Partai Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atribut yang masih tersisa.
"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera kita, baliho yang tidak bersalah, dirobek," ujar dia.
Menurut Imelda Sari, ada ribuan atribut yang dirusak dan diturunkan oleh orang tak dikenal.
Baliho Partai Demoktrat ucapan selamat datang untuk SBY dan Ani Yudhoyono dirusak Sabtu (15/12/2018) (Istimewa)
Atribut itu terpasang dengan baik hingga Jumat (14/12/2018) malam, tetapi ditemukan dalam keadaan rusak pada Sabtu pagi ini.
Di dekat bendera dan spanduk yang dirusak itu, ada juga deretan bendera Partai Golkar, PSI, dan PDI-P yang terpasang dengan baik.
"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda.
SBY dan elite Demokrat berada di Pekanbaru sejak Jumat (14/12/2018) kemarin untuk melakukan kegiatan kampanye.
Rencananya, SBY berada di Pekanbaru hingga Senin (17/12/2018). Pada hari yang sama, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja sekaligus kampanye.
Calon presiden Nomor urut 1 itu rencananya bertemu tim sukses dan kader parpol pendukung di Prime Park Hotel, Pekanbaru, sore nanti.
Pengrusakan Baliho SBY di Pekanbaru, 1 Orang Diduga Pelaku Diamankan dan Sedang Diperiksa Polisi
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengonfirmasi satu orang terduga pelaku pengrusakan baliho SBY di Pekanbaru diamankan.
"Sementara 1 orang diduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," kata Sunarto, Sabtu (15/12/2018) siang.
Lanjut dia, laporan terkait pengrusakan ini sudah diterima Polresta Pekanbaru.
Sunarto membeberkan, pelaku merupakan seorang lelaki berinisial HS.
Saat ditanyai soal motif pelaku melakukan pengrusakan baliho, Sunarto menyatakan jika itu masih didalami.
"Masih dilakukan pemeriksaan," tuturnya.
Sebelumnya sebagaimana diberitakan Tribunpekanbaru.com, seorang oknum pelaku pengrusakan spanduk, baliho dan bendera Partai Demokrat di Kota Pekanbaru ditangkap oleh pengurus dan simpantisan partai, Jumat (14/12/2018) malam lalu.
Oknum terduga pelaku perusakan itu tertangkap tangan saat mengoyak baleho bergambarkan Ketua Umum Demokrat Sosilo Bambang Yudyono (SBY) dan istrinya, Ani Yudoyono.
Penangkapan itu dilakukan setelah pengurus Demokrat mendapat kabar adanya perusakan atribut sehingga melakukan penyisiran.
Saat lokasi pemasangan atribut disusuri, ternyata ada seorang laki-laki yang tertangkap tangan merusak baleho partai Demokrat itu.
"Pelakunya sudah kita serahkan kepada polisi agar diusut tuntas. Kita ingin keadilan dan hukum ditegakan," beber Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Riau, Aherson, kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (15/12/2018).
Dijelaskannya, melalui pemeriksaan oknum yang merusak itu aka diketahui siapa yang menyuruh ataupun memerintahkan dirinya merusak atribut Demokrat.
Sehingga polisi bisa mengusut pihak-pihak yang terlibat serta membongkar dalang dibalik perusakan itu.
Partai Demokrat melaporkan kasus pengrusakan ribuan baliho, spanduk, dan bendera yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) pada Sabtu (15/12/2018) ke Polresta Pekanbaru.
Insiden pengrusakan itu dilaporkan langsung oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Demokrat Hinca Panjaitan bersama pengurus Demokrat Riau. Pihaknya ingin kasus ini diusut tuntas oleh polisi setempat untuk mewujudkan rasa keadilan.
"Tadi malam kita sudah laporkan ke Polresta Pekanbaru. Kita ingin hukum ditegakan dan keadilan, negara ini negara hukum," ungkap Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Riau, Aherson, kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (15/12/2018).
Aherson membeberkan, pihaknya meminta kesamaan dan berdemokrasi yang aman serta tidak otoriter, termasuk tak menghalalkan segala cara.
Pihaknya sangat terpukul dengan indisen ini dimana atribut partai dikoyak hingga diinjak-injak oknum yang tak bertangungjawab.
Baliho Demokrat Dirusak di Pekanbaru, Ani Yudhoyono: Adakah Negeri Tercinta Ini Sudah Berubah?
Mantan ibu negara, Ani Yudhoyono, sangat menyayangkan pengrusakan ribuan baliho dan bendera Partai Demokrat di Kota Pekanbaru yang terjadi pada Sabtu (15/12/2018).
Ia mengekspresikan kesedihan di unggahan di media sosial, lewat akun Instagram pada Sabtu siang.
Ani Yudhoyono bahkan mempertanyakan apakah negeri ini sudah berubah dan akankan tindakan zalim seperti itu akan mewarnai Pemilu 2019.
"Saya sangat sedih hal begini terjadi di Pekanbaru, Riau. Ribuan baliho yang mengucapkan selamat datang terhadap kunjungan Pak SBY & saya, termasuk bendera Demokrat (di tengah puluhan ribu baliho Pak Jokowi & bendera-kader Partai lain) dirusak, disobek-sobek & dibuang ke parit-parit. Adakah negeri tercinta ini sudah berubah? Adakah aksi-aksi kekerasan & kedzaliman seperti ini bakal mewarnai Pemilu 2019 yang seharusnya berlangsung damai, jujur dan adil?"
Cuitan itu segera mengundang simpati warganet dan menyemangati SBY serta Ani Yudhoyono untuk berbesar hati.
@neng_dare1227
Jangan sedih bpk sby dan ibu ani... Allah maha adil.. Maha bijaksana... Maha mengetahui segalanya... Tetap istiqomah buat bapak dan ibu... Dan semoga selalu diberi kesehatan dan dalam lindungan allah swt aamiin...
@sofiah_siregar
@aniyudhoyono sabar Buk Ani sma Pak SBY semoga oknum2 yg tak bertanggung jwab segera di jebloskan ke penjara. Dan mendptkan blasan yg lebih kejam 1000x lipat dri Allah aminnnn......,, We love Buk Ani and Pak SBY. Jdi presiden atau tidak jdi presiden lgi tetap dukung Pak SBY. Cayoooooo Buk Ani dan Pak SBY !!!!
@putriwahyuli
Mohon maaf atas kejadian nya ibu dan bapak semoga oknum oknum yg merusak segera diketahui dan ditindak lanjuti. Saya tidak tega melihat wajah bapak SBY yang begitu kecewa dengan kejadian ini Sekali lagi mohon maaf nya ibu
Ani Yudhoyono turut mendampingi SBY dalam lawatan ke Pekanbaru sebagai Ketua Umum untuk menghadiri acara Partai Demokrat di kota ini.
Pernyataan di Instagram tersebut menyertai sekitar 10 foto yang diunggah olehnya.
Dalam foto tampak baliho dan spanduk Partai Demokrat terkait penyambutan SBY rusak disobek, tumbang dan berserakan, bahkan sampai ke parit.
Terlihat juga SBY, meninjau ke lokasi untuk melihat baliho-baliho yang sudah rusak tersebut.
Pihak Partai Partai Demokrat telah melaporkan insiden itu ke Polresta Pekanbaru.
Terkait pengrusakan atas atribut patrainya, presiden keenam RI itu mengelus-elus dada.
"Ini menyayat hati," kata SBY.
SBY mempertanyakan apakah pengerusakan ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, atau memang masyarakat Riau saat ini sudah berubah.
"Saya, kami, sangat hormat kepada saudara kami masyarakat Riau, sangat sayang, taat beragama, jadi seperti ini.
Apakah saudara kami berubah atau ulah mereka mereka," kata dia.
Demokrat sudah melaporkan pengerusakan atribut itu kepada Polresta Pekanbaru.
Kini, SBY mengaku hanya bisa pasrah dan mengadu kepada Allah atas apa yang terjadi.
"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi.
Saya sebagai pemimpin partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU.
Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.
SBY pun memerintahkan Sekjen Partai Demokrat serta pemimpin Partai Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atirbut yang masih tersisa.
"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera kita, baliho yang tidak bersalah, dirobek," ujar dia.
Sementara itu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengutuk keras terjadinya insiden perusakan baliho, bendera serta atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).
AHY mengungkapkan ia akan terbang langsung ke Pekanbaru, Riau untuk melakukan investigasi kasus ini.
Hal itu diungkapkan AHY melalui cuitannya di akun Twitter @AgusYudhoyono Sabtu (15/12/2018).
"Saya akan berangkat ke Riau besok pagi utk melakukan investigasi karena insiden ini bukan sekali terjadi. Sebelumnya, ada juga perusakan bendera PD di Kebumen dan Medan," tulisnya.
AHY mengungkapkan ia akan terbang langsung ke Pekanbaru, Riau untuk melakukan investigasi kasus ini.
Hal itu diungkapkan AHY melalui cuitannya di akun Twitter @AgusYudhoyono Sabtu (15/12/2018).
"Saya akan berangkat ke Riau besok pagi utk melakukan investigasi karena insiden ini bukan sekali terjadi. Sebelumnya, ada juga perusakan bendera PD di Kebumen dan Medan," tulisnya.
Baliho dan Bendera SBY dan Partai Demokrat Dirusak, Ani Yudhoyono Menangis
Pengrusakan baliho mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat oleh pemuda berinisial HS di Pekanbaru, Ani Yudhoyono menangis, ini kronologinya.
Menurut Ani, sudah puluhan tahun SBY memasang baliho, baru kali ini dirobek, itupun terjadi di Riau, ini merusak nama Riau.
Akhirnya terduga pelaku pengrusakan baliho dan bendera SBY dan PArtai Demokrat itu ditangkap dan diserahkan ke polisi.
Kronologi tertangkapnya pelaku pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru pada Sabtu (15/12/2018) dini hari.
Berawal dari informasi yang menyebutkan adanya baliho Partai Demokrat yang rusak.
Sejumlah pengurus DPD Partai Demokrat Riau melakukan pengecekan dan penyisiran di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (15/12/2018) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.
Wakil Ketua DPD Demokrat Riau, Aherson yang turut turun langsung ke jalan, dengan mobil, tiba-tiba melihat ada orang yang merusak baliho Partai Demokrat bergambarkan SBY di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, posisinya tidak jauh dari Hotel Pangeran Pekanbaru.
Aherson menyuruh supirnya turun dan mengejar pelaku tersebut.
Setelah tertangkap, Aherson kemudian menghubungi rekan-rekannya, yang segera datang ke lokasi.
"Kami kemudian membawanya ke Hotel Pangeran, dan menanyakan kepada palaku tersebut. Yang ditangkap itu satu orang, pengakuannya kawan-kawannya yang turun seluruhnya ada 35 orang. Anaknya masih muda, saat ditangkap berbaju hitam. Katanya baru melakukan hari itu saja, pengakuannya tinggal di Jalan Paus," kata Aherson kepada Tribunpekanbaru.com pada Sabtu (15/12/2018).
Dikatakan Aherson, pihaknya menyerahkan pelaku ke Polresta Pekanbaru sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut Aherson, ada sekitar 500 bendera besar Partai Demokrat, tidak satupun yang selamat, semuanya ditumbangkan, ada yang dipatahkan, dibuang ke parit, ada juga yang dibabat pakai parang.
"Sebanyak 500 biji kami pasang, semua tumbang, tak ada yang selamat. Kemudian bendera kecil ribuan, sebagian besar juga ditumbangkan, dibuang ke parit, kemudian ada puluhan baliho yang dirobek," ujarnya.
Dikatakan Aherson, pihaknya memperkirakan ada puluhan juta kerugian pihaknya karena insiden tersebut.
"Tapi bagi kami bukan kerugian uangnya, namun lebih kepada simbol partai yang kami junjung tinggi, dan juga baliho Pak SBY yang dirobek seperti itu," ujarnya.
"Bahkan Bu Ani tadi menangis, dibilangnya sudah puluhan tahun bapak memasang baliho, baru kali ini dirobek, itupun terjadi di Riau, ini merusak nama Riau. Pak SBY juga mengatakan, apakah memang masyarakat tak senang dengan beliau? Makanya Pak SBY juga minta maaf kalau ada salah kepada masyarakat Riau, dan meminta kami langsung mencabut saja semua baliho dan atribut untuk disimpan," bebernya.
Pihak DPD Partai Demokrat Riau langsung membersihkan atribut partai pada Sabtu siang.
"Kami berjalan kaki bersihkan atribut, dari pada diinjak-injak orang, biar kami simpan. Kami juga sekaligus menegakkan atribut partai lain yang tumbang, karena tidak enak dilihat dan mengganggu di trotoar kalau melintang, makanya kami berdirikan," ujarnya.
Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, sehingga diketahui siapa otak pelaku dibalik pengrusakan baliho tersebut. (*)