Natal dan Tahun Baru
Kaisar Romawi Julius Caesar, Pencetus Perayaan Tahun Baru, Penghormatan pada Dewa Berwajah Dua
Kaisar Romawi Julius Caesar dipsercaya sebagai pencetus perayaan tahun baru Masehi, sebagai penghormatan pada Dewa Berwajah Dua
Seorang penulis artikel-artikel sejarah, Borgna Brunner, menuliskan kajian tentang tradisi ini di situs Infoplease.com
Nah, beginilah tulisan Brunner :
Perayaan tahun baruan pada 1 Januari adalah hal yang relatif baru dalam sejarah umat manusia.
Awalnya, perayaan tahun baru tertua di muka bumi diyakini ada di Mesopotamia (kini Irak), sekitar tahun 2000 Sebelum Masehi (SM).
Tapi, pada saat itu tahun baru dirayakan pada pertengahan Maret.
Baca: Cewek-cewek Cantik Pecinta Kuliner Kunjungi Pekanbaru Street Foodstival di Purna MTQ Pekanbaru
Baca: Cewek Cantik Asal Pekanbaru Ini Suka Rujak, Aneh, Makan Rujak dalam Air dan Ditemani Ikan Koi
Mengapa? Karena pada masa itu, adalah pergantian musim.
Merayakan tahun baru dengan alasan menyambut perubahan musim, umum dilakukan di abad kuno.
Bukannya sepeti sekarang yang merayakan karena berakhirnya penanggalan kalender.
Rakyat Mesopotamia misalnya, merayakan datangnya musim semi.
Bangsa Mesir dan Persia merayakan datangnya musim gugur. Sementara di Yunani merayakan datangnya musim dingin.
Kalender Bangsa Romawi
Nah, perayaan Tahun Baru karena alasan penanggalan kalender itu sebetulnya dibawa oleh Bangsa Romawi.
Tapi tahu nggak, sebetulnya bangsa Romawi merayakan tahun baru itu setiap tanggal 1 Maret!
Mengapa? Karena pada awalnya, kalender Romawi itu cuma ada 10 bulan, dan dimulai pada Maret.
Coba lihat, nama bulan sekarang itu kan sebetulnya dari bahasa latin.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Indonesia Jadi Pramugari, Ini 17 Pramugari Cantik Citilink dan Lion Air
Baca: Kisah Cewek Cantik Asal Pekanbaru Tampil dengan Fashion Casual, Inspirasi Dress Code Smart Casual