Suara Dentuman di OKU Raya Bikin Heboh, Kodam II Tegaskan Tak Ada Latihan Tempur
Hampir semua warga OKU merasa suara dentuman itu bergetar hingga terasa di dada mereka.
"Kodam II dan jajaran tidak ada melakukan latihan tempur," katanya.
Sejumlah warga di kawasan Ogan Komering Ulu (OKU) raya dari mulai OKU Selatan, Oku Timur sampai OKU dihebohkan dengan suara dentuman.
Suara dentuman itu viral dan banyak di bahas di media sosial.
Ada yang khawatir dan mendengar dentuman sampai puluhan kali.
Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab suara dentuman itu. Tribunsumsel akan terus mencari informasinya.
Sementara itu, Tribunsumsel.com sudah menghubungi BMKG untuk mengetahui apakah ada gejala-gejala yang ditangkap BMKG atas perkara ini.
Saat ditanyakan ke grup whatsapp info resmi BMKG SMB II menyatakan bahwa tak ada cuaca yang signifikan di sekitar OKUS.
"Dari pantauan citra radar dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB, tidak terlihat kondisi cuaca yang signifikan di daerah OKUS dan sekitarnya."
"Artinya Potensi untuk terjadinya petir/guntur di daerah tersebut bisa dikatakan nil. Untuk sementara mungkin seperti itu, nanti coba kami cari info-info lain."
Hingga berita ini diturunkan, tim Tribun Sumsel masih terus mencari kebenaran atas beredarnya kabar yang cukup mengejutkan warga OKU, Sumatera Selatan ini.
Heboh juga di medsos menghubungkan suara dentuman ini dengan aktivitas anak krakatau.
Tribunsumsel.com pun mencoba melihat citra satelit dari Google earth untuk melihat berapa jauh jarak antara Gunung Anak Krkatau dengan wilayah OKU.
Dari pengukuran melalui google earth jarak lurus dari Gunung ANak Krakatau ke ibukota OKU Selatan, Muaradua yakni sejauh 228,8 kilometer.
Sementara ke Martapura OKU Timur sejauh 240 kilometer garis lurus.

Tribunsumsel.com sampai saat ini ters mencari kebenaran dan memverifikasi hal ini.
Sejumlah warga di wilayah Kabupaten OKU Timur mengaku mendengar suara dentuman keras yang belum diketahui berasal dari mana.
Suara dentuman yang belum diketahui berasal dari mana tersebut terdengar sejak beberapa hari terakhir dan menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat. (tribun Sumsel)