Video : KPID Riau Minta Maaf Soal Iklan Layanan Masyarakat
Di siaran itu disebutkan seorang ustaz kondang dari Riau menghamili jemaahnya sendiri. Pada bagian inilah yang memicu kontroversi masyarakat.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Aan Ramdani
Laporan wartawan tribunpekanbaru.com Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau membuat iklan layanan masyarakat yang berisi perlawanan pada hoaks.
Namun iklan tersebut melibatkan sosok Ustadz sehingga mendapat kritik dari masyarakat dianggap mendeskriditkan Ustadz.
Iklan layanan masyarakat tentang KPID Riau ini bercerita tentang berita bohong alias hoax dan siaran tidak berkualitas.
Diawali dengan seorang pria yang mendengarkan siaran radio melalui ponselnya. Di siaran itu disebutkan seorang ustaz kondang dari Riau menghamili jemaahnya sendiri.
Pada bagian inilah yang memicu kontroversi masyarakat.
Meskipun dalam iklan ini juga bercerita tentang konten siaran televisi yang tidak mendidik dan bagaimana cara melaporkannya.
Di akhir iklan disebutkan bagaimana cara masyarakat melaporkan isi siaran yang tidak berkualitas dan meresahkan tersebut melalui KPID Riau.
Menanggapi kritikan itu, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah meluruskan informasi yang beredar dan meminta maaf kepada masyarakat.
Ini disampaikan langsung ketua KPID Riau Falzan Surahman, Wakil Ketua KPID Hisam Setiawan, Anggota Bidang Pengawasan Wide Munadir.
Falzan Surahman menyampaikan permohonan maaf KPID adanya iklan layanan masyarakat yang melibatkan Ustadz tersebut, mereka juga mengaku tidak ada tujuan deskriditkan ustadz.
"Terima kasih saran dan kritikikan. Maksud tujuannya (Iklan Layanan masyarakat) adalah menangkal hoaks dan tidak ada maksud deskriditkan ustadz dan bagaimana cara melaporkan, "ujar Falzan Surahman.
Falzan Surahman juga menambahkan iklan layanan masyarakat yang sebelumnya sempat tayang di beberapa lembaga Penyiaran dan media sosial sudah ditarik kembali dan tidak ada ditayangkan lagi.
"Atas kritikan itu kami tarik semua iklan layanan masyarakat ini. Kami mohon maaf sebagai manusia tidak luput dari kesalahan, karena kami adalah bagian dari masyarakat dan mengikuti masyarakat, "jelas Falzan Surahman.
Pihak KPID juga menegaskan mereka tidak terlibat dalam ranah politik terkait iklan ini, apalagi jelang pelaksanaan Pemilu 2019, sedangkan iklan layanan masyarakat tersebut murni tidak ada maksud tertentu.
" Kami menegaskan KPID tidak sampai terlibat pada politik, kami netral dalam Pemilu, "ujar Falzan.(*)