Berita Riau
KISAH Dua FDJ Cantik Asal Pekanbaru, Jadi Pengusaha hingga Bertarung dengan Kejamnya Dunia Malam
Kisah dua Female Disc Jockey (FDJ) cantik asal Pekanbaru, menjadi seorang pengusaha hingga bertarung dengan kejamnya dunia malam
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
"Kalau kita tau susahnya nyari uang, kita ngak akan mau membuangnya begitu saja. Apalagi untuk hal-hal yang merusak diri dan kesehatan," tandasnya.
Awalnya keluarga Tika tidak suka dengan hobinya itu apalagi latar belakang keluarga yang taat agama.
Hanya saja ia sukses mengambil kepercayaan orangtuanya dengan menunjukan hasil kerja yang positif dan tak pernah neko-neko.
Ia berpesan kepada kaula muda Pekanbaru agar tidak malu mencoba hal-hal yang positif dan mulai percaya diri untuk mengekspresikan bakat yang dimiliki.
Berkarya dengan menggunakan kesempatan yang ada agar lebih bermanfaat.
FDJ Cantik Asal Pekanbaru, Ini Foto Cantik dan Aksinya
Female Disc Jockey (FDJ) cantik asal Pekanbaru bernama lengkap Shelly Nur Juliana Sari suka main solo, dan ia memulai karir sebagai FDJ dari hobi.

FDJ cantik dengan nama panggung Mei Xiang ini kini sudah menjadi FDJ profesional dan sudah tampil di berbagai tempat di Pekanbaru.
Amey, begitu ia dipanggil, tidak langsung pandai menjadi Disc Jockey (DJ), namun ia belajar dulu di Alvaro DJ School di Jakarta.
Bagi seorang Shelly Nur Juliana Sari, menjadi seorang FDJ tak semata-mata mencari profit saja, tapi lebih kepada menyalurkan hobi yang sudah lama ia dambakan sejak pertama kali mendengar dentuman music disco yang menggelegak.
Gadis berusia 24 tahun ini mengaku, lebih dulu membeli alat musik DJ Player daripada menjadi seorang DJ Profesional seperti saat ini.
“Awalnya, DJ player tersebut hanya sebatas memutar lagu-lagu yang saya suka saja. Gak ngerti juga cara menggunakannya seperti DJ sekarang,” kata gadis yang punya nama panggung Mei Xiang ini dengan sapaan Amey.
Dia menjelaskan, dirinya aktif bermain di panggung DJ sebagai FDJ sejak setahun belakangan.
Awalnya, dia mengambil pendidikan DJ singkat di label Alvaro DJ School di Jakarta untuk mengembangkan pengetahuannya sejak 2016 silam.
Dalam membangun kariernya di dunia DJ, Amey lebih memilih menjadi DJ Event daripada menetap di sebuah tempat hiburan tertentu.
Menurut dia, hal tersebut lebih menarik dan bisa lebih bebas melakukan banyak hal daripada menetap di sebuah tempat saja.
“Kalau bermain untuk satu tempat saja kan terikat, kalau seperti sekarang ya gak terikat dan enaknya bisa sambil jalan-jalan juga di daerah yang mengundang kita,” terangnya.
Di saat manggung, Amey identik dengan permainan musik bergenre Jungle Dutch dan Electro Dance Music (EDM).
“Aku lebih suka main solo, artinya tidak berpartner dengan orang lain saat manggung baik back to back ataupun Live PA,” ucapnya.
“Dengan demikian, aku bisa lebih mengeksplorasi permainan musikku di atas panggung dan menarik perhatian para penonton,” tambah Amey kemudian.
Diakuinya, bekerja sebagai FDJ Profesional, dirinya selalu mendapatkan dukungan penuh dari keluarga maupun orang-orang terdekatnya.
Tak jarang, keluarganya selalu hadir di setiap kegiatan manggungnya baik di dalam maupun di luar kota.
“Berkat dukungan keluarga, aku merasa lebih percaya diri dan lebih aman. Mereka juga sering ikut datang tiap kali aku manggung,” sampainya.
Tak hanya di dunia musik saja, dikalangan dunia DJ, Amey juga dikenal sebagai pengusaha persewaan perlengkapan DJ.
Dengan demikian, dia bisa menjalankan usahanya baik dari segi bisnis persewaan maupun sambil manggung.
“Sampingannya ya menyewakan perlengkapan DJ, syukur-syukur bisa diajak manggung sekalian kan lumayan,” kata Amey. (*)