KISRUH Calon Ketua NPC Riau, Ini Saran Tokoh Melayu Riau agar Tidak Berkonflik

KISRUH Calon Ketua NPC Riau, Ini Saran Tokoh Melayu Riau agar Tidak Berkonflik

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kisruh calon Ketua National Paralympic Committee (NPC) Riau, ini saran tokoh Melayu Riau agar tidak berkonflik.

Kisruh beberapa pengurus terkait akan digelarnya Musorprov NPC Provinsi Riau Februari mendatang, direspon beberapa kalangan di Bumi Lancang Kuning.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi FDJ, Hindari Godaan hingga Pergaulan Bebas dan Dunia Malam

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Penulis, Menulis Puisi Romansa hingga Pengalaman Pribadi

Termasuk halnya tokoh Melayu. Menurut tokoh Melayu, untuk kepengurusan sebuah organisasi olahraga, sebenarnya tidak perlu hingga terjadi kisruh.

Apalagi hanya untuk memilih figur kandidat ketua.

Para pengurus dan pihak yang punya hak suara, cukup mengacu pada AD/ART organisasi olahraganya.

"Kita minta tidak perlu dipersoalkan masalah NPC ini. Mari ciptakan suasana sejuk untuk memilih ketuanya. Ikuti aturan yang ada," kata tokoh Melayu Riau, Said Usman Abdullah kepada Tribunpekanbaru.com pada Rabu (9/1/2019).

Menurut Said yang juga pengurus LAM Kota Pekanbaru ini, jika terjadi persepsi tentang AD/ART NPC mengenai calon ketua yang maju, maka wajib dimusyawarahkan, serta berkoordinasi dengan organisasi induknya.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Bahagiakan Orangtua, Kerja dan Kuliah Hingga Finalis Bujang Dara

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Membuat Film Pendek tentang Keindahan Alam

Apalagi hanya mencari sosok ketua, yang notabene-nya banyak calon yang ingin maju.

"Ini kan tinggal duduk bersama saja. Singkirkan ego masing-masing. Kaji dan telaah dampak positif dan negatifnya. Mana besar manfaat dari pada mudoratnya," saran Said yang juga tahu dengan dunia olahraga ini.

Dia mengharapkan, pada Musorprov NPC Riau nanti, tidak ada permasalahan.

Bagi kandidat yang memenuhi persyaratan sesuai aturan, silakan maju.

Namun yang paling penting di sini, prioritaskan azas kekeluargaan.

Sebab, final dari sebuah organisasi olahraga, selain prestasi, juga kenyamanan dalam menjalankan roda organisasi.

"Mari ke depankan azas musyawarah mufakat," pintanya.

Seperti diketahui, Pengurus NPC Riau sudah menetapkan jadwal Musorprovnya, yakni pada 25 Februari mendatang.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Selebgram Pandai Menari, Tampilkan Tari Zapin di Singapura

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Aceh Jadi Selebgram, Cantik Bak Boneka, Tapi Pernah Dihakimi Netizen

Jadwal ini seiring habisnya masa jabatan kepengurusan NPC Riau periode 2014-2019, yang dinakhodai Jaya Kusuma.

Habisnya masa kepengurusan ini membuat induk organisasi olahraga kaum disabilitas Riau bakal mencari ketua baru.

Namun di sisi lain, beberapa senior pengurus NPC, menyebutkan Jaya Kusuma tidak bisa maju lagi, karena dinilai sudah 2 periode.

Mantan Wakil Ketua I NPC Riau 2007-2014 Drs Darwin mengatakan, sesuai dengan AD/ ART NPC, pasal 13 ayat 2. Tapi Jaya Kusuma tetap bersikukuh maju lagi.

Terhitung sudah lebih 11 tahun memegang tampuk kepemimpinan, yakni sejak 2007 menggantikan ketua lama, Suflayman.

Perubahan ini bisa mencoreng dunia olahraga di Indonesia, yang diatur pemerintah melalui UU No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional ( SKN).

Sebagai mantan pengurus, Darwin berharap agar kepengurusan NPC baru nanti, mengedepankan sikap kekeluargaan.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Mahasiswi, Ingin Cepat Wisuda dan Menjadi Penulis Terkenal

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru di Tahun 2018, Ada Harapan Besar di Tahun 2019, Religius

Bukan menjadikan organisasi milik keluarga.

Hal yang sama juga dituturkan Ketua NPC Siak Bakri SH.

Katanya, Jaya bisa mematuhi aturan yang ada, jika pun ada perubahan harus ada bukti salinan otentik bukan hanya secara lisan.

Terpisah, Ketua NPC Riau yang masih aktif Jaya Kusuma ketika dikonfirmasi mengaku, bahwa dirinya masih bisa maju sebagai kandidat ketua NPC Riau lagi, karena baru satu periode. (*)