Fotonya Ada di Baliho Prabowo-Sandi, Gatot Nurmantyo Minta Diturunkan Secepatnya
Gatot Nurmantyo mengaku tidak tahu pencatutan atau pemasangan foto dirinya di sebuah baliho di Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah.
Menurut Djoksan sapaan akrab Djoko Santoso, dalam negara demokrasi setiap orang memiliki hak untuk mementukan pilihannya.
"Selama ini baik-baik saja, mau membantu saya boleh, mau memilih 01 juga boleh," aku dia.
Djoksan menegaskan, jika saat Gatot Nurmantyo masih menjadi anggotanya dalam tubuh TNI, sebagai senior telah menjelaskan tugas dan kewajibannya dengan baik.
"Memasuki politik saat ini, bebas-bebas saja," terang dia.
Ingin Kalahkan Jokowi di kampungnya
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi diprediksi mengincar kemenangan di tempat pemungutan suara (TPS) di dekat kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, pendirian Sekretariat Nasional (Seknas) dan Posko BPN di dekat kediaman Jokowi menargetkan sesuatu.
"Siapa tahu di TPS kawasan rumah Jokowi suaranya kalah, salah satunya targetnya itu," terang dia kepada TribunSolo.com, Kamis (10/1/2019).
"Itu akan mempengaruhi opini publik secara nasional, jika Jokowi kalah di kampungnya sendiri," jelasnya menegaskan.
Namun menurut dia, mematahkan suara Jokowi di kampungnya tidak semudah yang dipikirkan.
Dikatakan, selain bertarung di "rumah" orang nomor satu di Indonesia itu, di Solo juga dikenal dengan pemilih loyal.
"Hanya akan mempengaruhi pemilih mengambang (undecided voter) yang menentukan pilihan terutama pemilih muda di perkotaan," katanya.
"Tapi jumlahnya tidak signifikan."
Dia menambahkan, hanya saja starategi itu tetao menganggu psikologi pemilih Jokowi dan juga Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
"Tim Jokowi mungkin tidak menyangka strategi kepung rumahnya (Jokowi) ini digunakan kubu Prabowo," ungkapnya.