Fotonya Ada di Baliho Prabowo-Sandi, Gatot Nurmantyo Minta Diturunkan Secepatnya
Gatot Nurmantyo mengaku tidak tahu pencatutan atau pemasangan foto dirinya di sebuah baliho di Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah.
Strategi yang digunakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dengan mendirikan Sekretariat Nasional (Seknas) dan Posko BPN Prabowo-Sandi di deket kediaman Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai bentuk propaganda untuk melemahkan lawan.
Agus Riewanto memaparkan, strategi itu dalam psikologi politik tentara yang dikenal dengah psywar, bertujuan sebagai bentuk propaganda untuk melemahkan lawan.
"Jadi dengan cara berada langsung di lokasi dimana lawan (Jokowi) berada di situ (Sumber)," paparnya kepada TribunSolo.com, Kamis (10/1/2019).
Bahkan lanjut Dosen Hukum Tata Negera itu menerangkan, strategi mengepung kediaman Jokowi juga dimaksudkan untuk menunjukkan kepada publik jika Djoko Santoso sebagai orang asli Solo, mampu mempengaruhi pemilih di Solo.
"Jadi pertanggungjawaban Djoko Santoso sebagai Ketua BPN Prabowo-Sandi, juga untuk menunjukkan loyalitasnya kepada kubu Prabowo," terang dia.
Dia menambahkan, keberadaan Seknas yang hanya berjarak 1 km dan Posko BPN berjarak 300-400 meter dari kediaman Jokowi, diduga untuk melihat langsung gerak-gerik pemilih di Solo.
"Isu-isu apa yang hangat diperbincangkan publik di Solo, untuk merancang desain politik sehingga ditargetkan bisa mempengaruhi pilihannya pada Prabowo," ungkapnya.

Sebelumnya, Posko Seknas Pemenangan Prabowo-Sandi Solo Raya yang hanya berjarak satu Km dari kediaman Presiden Jokowi (Sumber, Solo) diresmikan Sandiaga S Uno dan sejumlah tokoh, Minggu (30/12/2018) sore.
Sementara Posko BPN Prabowo-Sandi yang hanya berjarak 300-400 meter dari kediaman Jokowi di Jalan Letjen Suprapto, RT 03 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, bakal diresmikan Jumat (11/1/2019).
Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo Bangunkan Banteng Jawa Tengah
Ganjar Pranowo, pengarah teritorial Tim Kampanye Nasional Jokowi- Maruf Amin, menanggapi santai rencana kubu Prabowo-Sandi membuat posko pemenangan di dekat rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah.
Ia menyebut hal itu merupakan ikhtiar Tim Prabowo-Sandi untuk merebut suara di 'kandang banteng'.
"Kita biasa saja, pasti kawan-kawan di kubu Pak Prabowo-Sandi sedang berikhtiar, segala ikhtiar tentu kita hormati," kata Ganjar Pranowo saat ditemui di acara HUT ke-46 dan Rakornas PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).
Namun, Gubernur Jawa Tengah itu mengaku tidak ikhlas jika 'kandang banteng' direbut begitu saja.
"Sudah saya sampaikan dulu, tidak ada yang ikhlas rumah kita diambil orang," ujar Ganjar Pranowo.
Ia pun menyebut upaya Tim Prabowo-Sandi itu sama saja membangunkan kader-kader PDIP. Itu pula yang membuat kader PDIP semakin solid dan bekerja keras memenangkan Jokowi-Maruf Amin di Jawa Tengah.
"Buat kita PDI perjuangan, banteng-bantengnya jadi bangun dari tidur dan tanduknya keluar," ucap Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi kembali mendirikan posko di dekat rumah Joko Widodo, kali ini hanya berjarak 500 meter.
Posko ini adalah posko kedua yang letaknya di dekat rumah Jokowi. Satu posko lainnya ialah Posko Seknas Solo Raya yang berada di Klodran, Colomadu, Karanganyar. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari kediaman Jokowi.
"Enggak (takut), cuma ganggu pemandangan aja," ujar Moeldoko sembari tertawa dan meninggalkan awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Posko BPN Prabowo-Sandi diresmikan langsung oleh Djoko Santoso di dekat rumah Jokowi di Jalan Letjen Suprapto, RT 03 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada hari ini.
Dalam pidatonya, Djoko Santoso mengaku sebelum memilih posko yang hanya berjarak 300-400 meter dari rumah Jokowi itu, telah izin kepada Prabowo Subianto selaku calon presiden (capres) yang didukungnya.
"Saya lapor ke Prabowo saya ke Solo," ungkapnya di hadapan ratusan kader dan simpatisan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 itu.
"Saya akan mengatur perjuangan (pemenangan) dari Solo," jelasnya.
Ketua BPN Prabowo-Sandi itu melanjutkan, Kota Solo yang merupakan kampung halaman Jokowi itu dipilih karena ingin nostalgia.
"Saya juga orang Solo, sejak umur 18 tahun saya pergi dari Solo untuk mengikuti seleksi Akademi Militer (Akmil) sampai jadi panglima TNI," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gatot Nurmantyo Angkat Bicara soal Fotonya di Baliho Posko BPN Prabowo Sandi, Ungkap Fakta Ini