Pekanbaru
Pengurus OPSI Riau Membantah Tidak Ada Praktik LGBT di Sekretariatnya
Pengurus Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Riau membantah bahwa tidak ada praktik LGBT di sekretariat organisasi itu
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Pengurus OPSI Riau Membantah Tidak Ada Praktik LGBT di Sekretariatnya
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sikumbang
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengurus Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Riau membantah bahwa tidak ada praktik LGBT di sekretariat organisasi itu.
Tapi mereka fokus dalam menjangkau kelompok rentan HIV/AIDS, sehingga bisa menjalani merubah pola hidup lebih sehat.
Mereka akhirnya menanggapi penggerebekan Sekretariat OPSI di Jalan UKA Garuda Sakti, Km 3 Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Selasa (15/1/2019) kemarin.
Baca: Dosen BERCADAR Asal Riau Temukan Obat Herbal untuk Penyakit HIV dan AIDS
Baca: Pelabuhan Ro-Ro Insit akan Layani Arus Mudik Idul Fitri dari Pulau Sumatera ke Kepulauan Meranti
Baca: Gojek Food Festival di Transmart, Nanti Bakal Digelar Grand Opening
Baca: DISKON HARI INI, Agung Toyota Hadirkan Ragam Promo Beli Mobil selama Toyota Expo 2019
Baca: Gandeng YKI, RS PMC Pekanbaru Gelar Penyuluhan Pencegahan Kanker kepada Dokter dan Bidan
Ada dugaan penggerebekan dipicu oleh masyarakat yang resah dengan adanya aktivitas LGBT di sekretariat tersebut.
Apalagi sekretariat itu kerap didatangi waria.
"Kami tegaskan tidak ada aktivitas LGBT di sana. Saat kejadian sekretariat dalam kondisi kosong. Cuma ada penjaga sekretariat," terang Ketua OPSI Riau, Ruli Ramadhan kepada Tribun usai memenuhi panggilan Satpol PP Kota Pekanbaru, Rabu (16/1/2019).
Ruli tidak menampik dalam penggerebekan sempat didapati alat kontraspesi.
Ia menyebut bahwa itu adalah kontrasepsi wanita yang sudah kadaluarsa.
Kontrasepsi itu berguna untuk memberi edukasi kepada para kelompok rentan.
Menurutnya, kelompok yang sudah terbentuk sejak tahun 2017 silam berupaya memberi layanan konsultasi kepada para kelompok rentan HIV/AIDS.
Mereka tidak hanya sekedar memberi edukasi dan informasi tentang HIV/AIDS.
Baca: KISAH Cinta 3.890 Pemuda di Rokan Hulu Berakhir di Pelaminan
Baca: KISAH Pilot Ganteng Asal Pekanbaru, Sering Lihat Pesawat Tempur Hingga Paksa Turun Pesawat Asing
Baca: REMAJA Cantik 14 Tahun Asal Pekanbaru Ini Salurkan Hobi Jadi Model, Ini Kisahnya
Baca: KISAH Dua FDJ Cantik Asal Pekanbaru, Jadi Pengusaha hingga Bertarung dengan Kejamnya Dunia Malam
Baca: SOSOK Pilot F16 yang Paksa Turun Pesawat Asing Ethiopian Air di Bandara Hang Nadim Batam
Mereka juga mendorong anggota kelompok rentan HIV/AIDS bisa mengakses layanan VCT.
Ruli mengklaim bekerjasama dengan
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru dan KPA Provinsi Riau.
"Jadi kami ajak mereka bisa berobat dan akses layananan VCT," ulasnya.
Ia tidak menampik bahwa yang datang ke sekretariat OPSI dari berbagai kalangan.
Ada perempuan, pria dan waria.
Mereka kebanyakan anggota kelompok rentan yang ingin merubah pola hidup jadi lebih baik.
Mereka juga diajak untuk berkreasi dengan membuat kerajinan tangan.
Saat ini OPSI Riau beranggpatakan sepuluh orang serta sejumlah relawan yang terlibat dalam kegiatan OPSI.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Agus Pramono bahwa pihak satpol memanggil pengurus OPSI Riau guna klarifikasi aktivitas kelompok tersebut.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, dari Remaja 14 Tahun hingga Jadi Miss Teen Riau
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Lahir di Keluarga Seniman, Lomba Nyanyi hingga Jadi Dara Pekanbaru
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Dara Riau hingga Putri Pariwisata Ekonomi Kreatif Indonesia
Baca: KISAH Cewek Cantik dan Imut Asal Pekanbaru, Putus Kuliah hingga Jadi Seorang Pengusaha Dessertbox
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi FDJ, Hindari Godaan hingga Pergaulan Bebas dan Dunia Malam
Agus mengaku bakal ambil tindakan.
Bila aktivitas OPSI Riau masih meresahkan masyarakat.
"Intinya kalau meresahkan, kami dari satpol pp bisa saja membubarkan aktivitas di sana," terangnya. (*)