KISAH Petinju Cantik Asal Riau, Tiga Tahun Bergelut dengan Samsak dan Pukulan

Abangnya yang juga atlet tinju kerap bertanding ke sejumlah event.

"Kebetulan, pelatih abang saya datang ke rumah. Ia menawarkan saya masuk di PPLP sebagai atlet tinju," ujarnya.

Selain iti, ia  memiliki pemahaman bahwa ilmu yang didapatkan di bangku sekolah belum cukup menjadi bekal dalam menjalani kehidupannya kelak.

Sebagai generasi muda, ia juga harus mengejar prestasi yang mampu membanggakan negara.

"Ilmu di sekolah tidak akan cukup sebagai modal saya ke depan. Di masa mendatang, akan lebih banyak lagi tantangan yang akan kita hadapi," ujar Puji.

Bagi Puji, dipukul dan memukul merupakan makanannya sehari-hari.

Baca: HUKUMAN MATI Dijatuhkan Hakim PN Bengkalis kepada Tiga Terdakwa Kasus Narkoba 55 Kilogram

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Perangi Hoax, Edukasi Masyarakat Bahaya Laten Hoax

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Lahir di Keluarga Seniman, Lomba Nyanyi hingga Jadi Dara Pekanbaru

Ia mengaku tak pernah takut atau khawatir akan cidera saat berlatih atau juga pada saat bertarung.

Siswi yang masih duduk di kelas XII ini justru lebih takut jika berat badannya naik.

"Dipukul dan memukul sudah menjadi keharusan, saya tidak takut atau khawatir. Malah saya khawatir berat badan naik, kalau naik saya tidak bisa ikut bertanding di kelas 54 kilogram lagi. Saat ini, berat badan saya sudah over, padahal Februari besok saya harus bertanding," ujarnya.

Niat yang kuat serta latihan keras yang ia lakukan selama ini berbuah manis.

Ia berhasil mengharumkan nama Riau di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tinju Junior atau Youth tanggal September 2018 lalu di Bogor.

Pada Kejurnas itu, ia berhasil menyabet medali emas dan dinobatkan sebagai atlet tinju puteri berbakat.

"Sebelumnya saya juga pernah mendapat medali perak dan perunggu di pertandingan bergengsi lainya. Saat ini saya sedang fokus untuk menyabet prestasi di pertandingan berikutnya," ujar Puji. (*)