Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilpres 2019

Terkait Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah, KPU Riau Ajak Netizens Cerdas Gunakan Medsos

Terkait foto Prabowo Subianto dan Ratna Sarumpaet nikah yang dipasang di media sosial (medsos) oleh warga Rokan Hilir KPU Riau ajak netizens cerdas

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Istimewa/Bawaslu Rokan Hilir
Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah Dipasang di Medsos oleh Warga Rokan Hulu, Ini Kata Bawaslu. Pengurus tim relawan Prabowo-Sandi, GRN PAS Rohil melaporkan salah satu warga Rohil ke pihak kepolisian terkait postingan di media sosial yang dinilai merugikan Capres nomor urut 02, Senin (21/1/2019) kemarin. Terkait Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah, KPU Riau Ajak Netizens Cerdas Gunakan Medsos 

Terkait Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah, KPU Riau Ajak Netizens Cerdas Gunakan Medsos

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Terkait foto Prabowo Subianto dan Ratna Sarumpaet nikah yang dipasang di media sosial (medsos) oleh warga Rokan Hilir, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau ajak netizens cerdas gunakan medsos.

Relawan Prabowo melaporkan sebuah akun medsos yakni akun Facebook dengan inisial Mul ke Polda Riau karena diduga menebar kebencian dengan mengedit foto calon presiden (Capres) Prabowo dan Ratna Sarumpaet.

Menanggapi itu, KPU Riau ajak netizens untuk cerdas dalam menggunakan medsos.

Baca: PEMBERIAN Nama FLY OVER Pekanbaru dan Jembatan Siak IV oleh Dua Gubernur Riau, Ini Namanya

Baca: FLY OVER Pekanbaru dan Jembatan Siak IV akan Diresmikan, Ini NAMA yang Diberikan Dua Gubernur Riau

Baca: Purnawirawan TNI dan Polri di Riau Siap Menangkan Prabowo-Sandi

"KPU hanya bisa mengajak masyarakat cerdas gunakan medsos. Jangan masuk lagi kepada yang bukan konteks kampanye. Sudah tidak zamannya lagi saling benci lewat medsos," ujar Ketua KPU Riau Nurhamin kepada Tribunpekanbaru.com pada Rabu (23/1/2019).

Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto
Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto (Instagram @sandiuno)

Apalagi, lanjut Nurhamin, masyarakat sampai masuk pada ranah saling menyebar kebencian dan isu sara, menurutnya sudah tidak zamannya lagi melakukan kampanye hitam dan tidak terdidik seperti itu.

"Melihat ini sebagai hal yang tidak bagus, jadi kampanye itu hendaknya yang wajar sajalah seperti penyampaian dan bedah visi misi kemudian latar belakang," ujar Nurhamin.

Kampanye harusnya tidak masuk pada ranah saling membenci dan diingatkan jangan sampai masuk dalam materi kampanye. Karena akan merusak tatanan demokrasi.

Sementara untuk laporan saat ini yang sudah dilaporkan ke Mapolda Riau, menurut Nurhamin seharusnya ditangani Bawaslu dan Sentra Gakkumdu yang menangani itu.

"Saya kira laporan terkait penyelenggaraan ada pada Bawaslu dan Gakkumdu. Silahkan diproses saja, jadi hal ini agar berhati-hati menggunakan media sisial," jelas Nurhamin.

Baca: Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah Dipasang di Medsos oleh Warga Rokan Hilir, Ini Kata Bawaslu

Baca: Terlibat Prostitusi Online, 11 Postingan Aldira Chena setelah Diperiksa Terkait Prostitusi Artis

Baca: Aldira Chena Endorse Produk Pembesar Mr P Setelah Diperiksa Polisi Terkait Prostitusi Artis

Sebagaimana diketahui sebelumnya Seorang warga di Rokan Hilir (Rohil), Riau berinisial Mul dilaporkan tim relawan Capres nomor urut 02, Gerakan Relawan Nasional Prabowo-Sandi (GRN-PAS) lantaran dinilai menghina Prabowo di media sosial, Facebook.

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menyampaikan visi misi di debat pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Terkait Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah, KPU Riau Ajak Netizens Cerdas Gunakan Medsos
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menyampaikan visi misi di debat pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Terkait Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah, KPU Riau Ajak Netizens Cerdas Gunakan Medsos (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Di dalam akun Facebooknya, Mul memposting foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet yang direkayasa sehingga keduanya terkesan sedang melangsungkan pernikahan.

"Kemudian ada juga kata-kata yang tak pantas yang ditulis Mul terkait pak Prabowo. Hal ini sangat merugikan kami sebagai tim relawan Prabowo-Sandi, sebab postingan tersebut mencemarkan nama baik pak Prabowo sebagai Capres," ujar Sekjen DPW GRN PAS Riau, Masril Ardi, Rabu (23/1/2019).

Masril Ardi menjelaskan, laporan terhadap Mul tersebut sudah dilayangkan oleh DPD GRN PAS Rohil ke Polres setempat pada Senin (21/1/2019) kemarin.

Saat ini kata dia, laporan tersebut sudah diproses oleh pihak Polres Rohil.

Meskipun postingan foto tersebut telah dihapus oleh Mul, namun relawan telah memiliki screenshot postingan Mul.

"Jika tidak suka dengan pak Prabowo, tidak perlu menghujatnya. Harus santunlah dalam menyampaikan kritikan di media sosial," ujarnya.

Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah Dipasang di Medsos oleh Warga Rokan Hilir, Ini Kata Bawaslu

Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet nikah dipasang di media sosial (medsos) oleh akun media sosial warga Rokan Hilir, ini kata Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau.

Baca: KISAH Cewek Cantik 19 Tahun Asal Pekanbaru, dari Masa SMA hingga Kuliah di Fakultas Hukum

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru dalam Menghadapi Macet Lalu Lintas, Ini Triknya untuk Tetap Mood

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi FDJ, Tampil di Tempat Hiburan Malam hingga Acara Formal

Komisioner Bawaslu Riau Divisi Penindakan dan Pelanggaran, Gema Wahyu Adinata mengaku sudah mendapat informasi dari Bawaslu Rohil terkait adanya warga Rokan Hilir yang memposting foto hasil rekayasa Capres, seakan-akan menikah di media sosial.

Saat itu Bawaslu Rohil meminta petunjuk kepada Bawaslu Riau terkait kasus tersebut.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Terkait Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah, KPU Riau Ajak Netizens Cerdas Gunakan Medsos
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Terkait Foto Prabowo dan Ratna Sarumpaet Nikah, KPU Riau Ajak Netizens Cerdas Gunakan Medsos (Tribunnews/Jeprima))

"Beberapa hari yang lalu, Bawaslu Rohil hubungi saya. Sekedar minta petunjuk dan arahan, sebab katanya ada tim relawan yang mau melaporkan ke Bawaslu Rohil terkait kasus hujatan atau pencemaran salah satu Capres di Facebook," ujar Gema pada Rabu (23/1/2019).

Namun, hingga saat ini ia belum mengetahui apakah tim relawan salah satu Capres tersebut jadi melaporkannya ke Bawaslu Rohil.

Sebab, Bawaslu Rohil juga belum memberikan informasi terkini terkait kasus tersebut.

"Saya tak tau juga apakah jadi dilaporkan ke Bawalsu atau belum. Soalnya saya belum dapat informasi dari Bawaslu Rohil," ujar Gema.

Sementara itu, Kapolres Rohil AKBP Sigit Adiwuryanto melalui Kasat Reskrim AKP Farris Nur Sanjaya SIK saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan memang ada laporan dari tim relawan salah satu Capres yang mereka terima beberapa waktu lalu.

Namun, ia belum mengetahui kronologi pastinya.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Penari Balet, Berawal dari Coba-coba hingga Raih Prestasi

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Padang Jadi Penyanyi di Pekanbaru, Pernah Tampil di Istana Negara

Baca: KISAH Dua Cewek Cantik Pemain Perkusi Asal Pekanbaru, Ini Foto-foto Cantik Mereka

"Kata pak Kapolres ada, tapi saya cek dulu ya aagar lebih jelas," ujarnya.

Jelang Debat Kedua Capres Cawapres 2019, Ini Permintaan Kubu Jokowi-Ma'ruf kepada Prabowo-Sandi

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir meminta capres cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, lebih fokus pada topik yang telah ditentukan di acara debat kedua kontestan Pilpres 2019 mendatang.

"Yang terpenting, tolong fokus, fokus. Jangan gagal fokus. Kalau isu debatnya ini, ya yang dibahas ini. Kalau isu debatnya itu, yang dibahas itu. Ini kepada paslon 02," ujar Erick saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

"Karena kalau tidak sesuai debat kan rakyat menunggu, ingin mendapatkan masukan-masukan ya, atau pendapat-pendapat yang menjadi solusi bagi rakyat. Kan kasihan orang sudah nunggu di TV tapi enggak dijawab," lanjut dia.

Pernyataan ini merujuk pada debat pertama antarkontestan Pilpres sebelumnya.

Erick menambahkan, apabila pada debat kedua nanti terjadi 'perang pernyataan', masyarakat tak perlu berpendapat bahwa itu merupakan serangan secara personal.

Merujuk pada debat pertama, 17 Januari 2019 lalu, Erick membantah Jokowi menyerang Prabowo secara personal.

Dalam debat, adu argumentasi dan saling mematahkan logika berpikir adalah hal yang biasa.

"Kok disebut (menyerang) personal? Enggak pernah. Misalnya ketika Pak Jokowi bertanya tentang hoaks, itu kan memang harus diklarifikasi. Itu wajar saja dan sudah terbukti ada pihak yang sudah dalam status tersangka," ujar Erick.

Debat kedua pilpres akan digelar pada Minggu (17/2/2019).

Peserta debat adalah calon presiden. 

Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat itu akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta.

Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Permintaan Kubu Jokowi-Ma'ruf kepada Prabowo-Sandi untuk Debat Selanjutnya".

Capres Cawapres Bawa Contekan

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan meminta publik bijak memaknai "contekan" yang dibawa pasangan capres cawapres dalam debat Pemilihan Presiden 2019.

Ia mengatakan, contekan tidak selalu berkonotasi negatif.

Catatan atau dokumen yang dibawa Paslon saat debat itu berisi data-data yang dapat mendukung penyampaian kandidat.

"Tentang contekan, kami luruskan. Kalau menurut saya, paslon itu dipersilakan untuk membawa catatan, membawa dokumen," kata Wahyu Senin (21/1).

Ia meminta semua pihak untuk bijaksana menilai persoalan ini.

"Kita juga bijaklah, catatan itu tidak selalu konotasinya negatif, dan mereka boleh mencatat di situ," lanjutnya.

Wahyu menjelaskan, catatan atau dokumen penting bagi paslon menyampaikan gagasannya yang didukung dengan data valid yang mengutip sebuah lembaga.

Misalnya, paslon hendak mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), maka diperbolehkan membawa catatan data tersebut. 

Mustahil paslon dapat menghapal angka-angka dalam jumlah besar dan banyak. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved