Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Sempat Mangkrak 5 Tahun, Dilakukan Pengecoran Terakhir, Jembatan Siak IV Tuntas di Awal 2019

Sempat mangkrak selama 5 tahun, dilakukan pengecoran terakhir, pembangunan Jembatan Siak IV tuntas di awal tahun 2019 ini

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Pekerja sedang mengerjakan proses akhir dari pengerjaan proyek jembatan Siak IV, Pekanbaru. Sempat Mangkrak 5 Tahun, Dilakukan Pengecoran Terakhir, Jembatan Siak IV Tuntas di Awal 2019. (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir) 

PEMBERIAN Nama FLY OVER Pekanbaru dan Jembatan Siak IV oleh Dua Gubernur Riau

Pemberian nama fly over Pekanbaru dan Jembatan Siak IV oleh dua Gubernur Riau yakni, Gubernur Riau Terpilih Syamsuar dan Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, ini namanya.

Baca: KISAH Cewek Cantik 21 Tahun Asal Pekanbaru Jadi Penyair Radio, Ini Ceritanya

Baca: KISAH Cewek Cantik 19 Tahun Asal Pekanbaru, dari Masa SMA hingga Kuliah di Fakultas Hukum

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru dalam Menghadapi Macet Lalu Lintas, Ini Triknya untuk Tetap Mood

Fly over Pekanbaru dan Jembatan Siak IV akan diresmikan dan dibuka untuk umum, informasinya nama Jembatan Siak IV diusulkan oleh Gubernur Riau Terpilih Syamsuar, dan nama dua fly over Pekanbaru diusulkan Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Al Azhar mendukung rencana pemberian nama Jembatan Siak IV diambil dari nama pendiri Kota Pekanbaru Marhum Pekan, yakni Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah.

"Kabarnya Gubernur Riau Terpilih mengusulkan nama Marhum Pekan untuk Jembatan Siak IV, itu sejalan juga dengan Pimpinan LAM Kota Pekanbaru yang ingin usulkan itu," ujar Al Azhar kepada Tribunpekanbaru.com pada Rabu (23/1/2019).

LAM sejauh ini menurut Al Azhar hanya bersifat mendukung saja, dan belum ada komunikasi dengan Pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk pemberian nama jembatan Siak IV dan dua fly over itu.

"Kita memang belum secara resmi untuk membahas itu dan sifatnya kami mendukung dari LAM Riau," jelas Al Azhar.

Namun yang harus diingat lanjut Al Azhar sebagai daerah yang menjunjung tinggi kebudayaan memang sudah sepantasnya harus menggunakan nama-nama bertapak secara kultural dengan daerah Riau.

"Itu sudah jelas, nama yang ada dalam ingatan kebudayaan, dan nama yang berbekas untuk diingat. Karena ini merupakan upaya dalam melestarikan dan bisa mendorong ingatan masa lalu negeri dan budayanya," jelas Al Azhar.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi FDJ, Tampil di Tempat Hiburan Malam hingga Acara Formal

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Penari Balet, Berawal dari Coba-coba hingga Raih Prestasi

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Padang Jadi Penyanyi di Pekanbaru, Pernah Tampil di Istana Negara

Dalam pelestarian kebudayaan daerah tentunya berbagai cara dilakukan, namun yang sangat efektif untuk mengangkat simbol daerah itu sendiri termasuk dengan menyematkan nama tokoh ataupun nama yang memiliki histori pada daerah tersebut.

"Itu yang diharapkan, semua cara harus kita lakukan agar budaya lestari," jelas Al Azhar.

Sedangkan adanya usulan dua nama fly over Pekanbaru dari Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Puan Cempaka untuk fly over simpang SKA dan Puan Melati untuk fly over Simpang Pasar Pagi Arengka.

Menurut Al Azhar pihaknya belum ada dikonsultasikan terkait itu oleh Pemprov Riau.

"Tentunya ada makna, namun jika belum tahu siapa Puan Cempaka ini dan Puan Melati apakah nama orang apakah ada ingatan budaya tentang itu saya belum tahu. Tentu ada alasannya pak Gubernur," jelas Al Azhar.

Terpenting bagi Al Azhar tujuan pemberian nama ini sebagai ingatan budaya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved