Tekno

Perhatian Buat Pria Yang Selalu Menyimpan Hape Di Saku Celana, Simak Hasil Penelitian Terbaru Ini

Nah, dibandingkan wanita, pria adalah sosok rentan akan pemakaian ponsel yang berlebihan. Bahkan dalam setiap penelitian ilmiah, selalu diperingatkan

Editor: CandraDani
via grid.id
pria simpan ponsel di saku 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak dapat dipungkiri bahwa smartphone atau ponsel merupakan alat yang sdelalu dibawa kemanapun oleh setiap orang saat ini.

Tak jarang ada ungkapan, yang lain boleh lupa, namun ponsel wajib selalu ada, apapun itu kondisinya.

Nah, dibandingkan wanita, pria adalah sosok rentan akan pemakaian ponsel yang berlebihan.

Bahkan dalam setiap penelitian ilmiah, selalu diperingatkan akan bahaya ini terhadap kesehatan para pria.

Baca: Paling Murah Dijual Rp 12 Jutaan, Harga Trio Samsung Galaxy S10 Sudah Bocor Sebelum Peluncuran

Dikutip dari grid.id, Lelaki merupakan sosok yang suka dengan hal simple atau sederhana.

Itulah mengapa mereka lebih suka menyimpan hape atau dompet di saku celana.

Menurut catatan National Health Service, sebanyak 80% pria menggunakan gadget selama lebih dari 120 menit per hari.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam sehari pria selalu mendapat radiasi dari gadget yang ia miliki.

Baca: Sukses Di Smartphone, Samsung Mulai Persiapkan Layar OLED 4K 15,6 Inci Pertama untuk Laptop

Di sisi lain, hape juga bisa berdampak buruk pada kesuburan mereka.

Beberapa penelitian menyatakan, menyimpan hape di dekat organ intim, khususnya bagi pria dapat menurunkan jumlah sperma.

Sesuai dengan hasil penelitian dari WHO, pria subur memiliki 15 juta sperma per mililiter, 58% vitalitas, 40% motilitas, dan setidaknya 4% sel sperma yang memiliki bentuk normal dari total keseluruhan sampel.

Artinya jumlah tersebut terbilang tinggi dan kemungkinan terjadi kemandulan sangat jarang.

Lalu, bagaimana kualitas sperma yang terpapar sinar radiasi dari hape?

Hasil penelitian National Helath Service, laki-laki dengan konsentrasi sperma abnormal bisa disebabkan karena mereka berbicara di hape selama lebih dari satu jam sehari, serta berbicara saat hape saat sedang mengisi daya baterai.

Baca: Facebook akan Integrasikan WhatsApp Instagram dan Messenger, Bisa Saling Kirim Pesan

Artinya gelombang radiasi dari hape tersebut dapat menurunkan kualitas dan jumlah sperma.

Namun, benarkah kualitas sperma yang menurun akibat radiasi menyebabkan kemandulan?

Hasil penelitian Jounal Environmental International, kualitas sperma dan kemandulan tidak memiliki sebab akibat dengan adanya radiasi dan lamanya penggunaan hape.

Namun, jika pria yang sudah terlebih dahulu memiliki riwayat kualitas sperma rendah cenderung memiliki kemungkinan alami kemandulan.

Baca: TIPS - Kapan si Dia Terakhir Online WhatsApp? Lewat Cara Ini, Last Seen yang Mati Pun Bisa Ketahuan

 

Radiasi hape hanya berakibat pada kualitas dan jumlah sperma yang dimiliki, bukan mengakibatkan kemandulan.

Kemandulan akan terjadi jika pria dengan kualitas sperma rendah melakukan pola hidup yang tak sehat, seperti merokok, minum alkohol, dan jarang berolahraga.

Masih berhubungan dengan kualitas sperma, pria yang rutin menonton TV bisa mengalami penurunan jumlah sperma, menurut hasil riset yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Harvard yang dilansir daro BBC.

Riset tersebut memaparkan jika setiap minggu pria menonton TV kurang lebih hingga 20 jam, lama-kelamaan jumlah sperma dapat menurun.

Dalam penelitian terbaru Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, sebanyak 189 pria menjadi peserta untuk membuktikan kegiatan apa yang memengaruhi produksi sperma.

Para peneliti membagi peserta menjadi 2 kelompok.

Kelompok pertama selama seminggu diminta untuk melakukan banyak kegiatan fisik yang menuntut pergerakan.

Sedangkan kelompok lainnya diharuskan menonton TV sepanjang minggu.

Baca: Oppo F11 Penerus F9 Segera Meluncur Di Indonesia, Sertifikat TKDN Sudah Terdaftar Di Web Kemenperin

Hasilnya pria pada kelompok yang ditugaskan banyak melakukan kegiatan fisik selama seminggu memiliki jumlah sperma 73 persen lebih banyak dari kelompok lainnya.

Lalu, para pria yang diberi tugas menonton TV 20 jam seminggu maka ketika dihitung jumlah sperma mereka akan didapat hasil 44 persen lebih kecil.

Menurut Dosen Senior Andrologi Universitas Sheffield, Allan Pacey, dipaparkan bahwa jika pria mengubah kebiasaan menonton TV menjadi kegiatan fisik, maka jumlah sperma mereka akan dapat meningkat. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved