Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bukan Fogging Tapi Cara Ini Disarankan Diskes Pelalawan Antisipasi Kasus DBD

Dinas Kesehatan Pelalawan terus memantau kasus DBD atau demam berdarah. Saat ini belum ada peningkatan kasus penderita.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: ihsan
TribunPekanbaru/Melvinas Priananda
Fogging - Petugas melakukan kegiatan fogging terhadap kawasan perkantoran dan pemukiman di Jalan Sumatera Pekanbaru. Tribun Pekanbaru/Melvinas Priananda 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALANKERINCI - Dinas Kesehatan Pelalawan terus memantau kasus DBD atau demam berdarah. Saat ini belum ada peningkatan kasus penderita.

"Kita terus pantau soal DBD ini. Seluruh puskesmas sudah kita minta buat laporan per hari," kata Kadis Kesehatan Pelalawan dr Endid Romo Praktiknyo, Minggu (3/2/2019).

Data Januari 2019 terdapat 12 kasus DBD di Pelalawan. Dari 14 puskesmas yang ada di Pelalawan, ada 12 kasus penderita DBD. Jumlah tersebut tersebar di empat puskesmas.

Puskesmas Pangkalan Kerinci I tertinggi yakni lima kasus. Sedangkan Pangkalan Kerinci I dan Kuala Kampar masing-masing 3 kasus. Puskesmas Bunut hanya satu kasus.

"Hingga hari ini belum ada peningkatan. Masih yang 12 kasus itu saja. Kita terus memantau," ujarnya.

Empat puskesmas yang menangani kasus DBD tersebut, pihaknya sudah melakukan fogging. Fogging merupakan satu cara jangka pendek untuk pencegahan DBD.

"Terutama daerah yang kemarin ditemukan kasus DBD, kita sudah lakukan fogging," imbuh Endid.

Pelalawan sempat menyatakan KLB DBD. Kala itu di Desa Langgam Kecamatan Langgam terjadi banyak kasus DBD.

Kadis Kesehatan Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo mengatakan selama ini masyarakat umum menyebut fogging sebagai solusi untuk pencegahan DBD.

Fogging, katanya memang salah satu cara mencegah. "Namun fogging itu hanya untuk langkah jangka pendek saja. Jangka panjang tidak bagus," kata dr Endid.

Dikatakannya cara yang paling efektif mencegah DBD adalah PHBS dan 3M plus. PHBS sendiri yakni perilaku hidup bersih dan sehat. Cara ini menjaga lingkungan sekitar akan bersih.

Sedangkan 3M plus tersebut yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.

Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Sedangkan Plus yakni menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved