Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Jembatan Siak IV Segera Dioperasikan, Begini Kata Pengamat UIR Soal Mekanisme Uji Coba

Jembatan Siak IV yang menjadi penghubung antara pusat Kota Pekanbaru dengan daerah Rumbai sebentar lagi akan beroperasi.

Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Ariestia
tribunpekanbaru/Theorizky
Bentang utama pada proyek Jembatan Siak IV Pekanbaru telah tersambung seluruhnya, Rabu (23/1/2019). Rencananya, dalam waktu dekat ini, jembatan dan dua proyek fly over di Pekanbaru akan diresmikan secara bersamaan di atas jembatan tersebut oleh Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim 

Laporan wartawan tribunpekanbaru.com, Hendri Gusmulyadi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jembatan Siak IV yang menjadi penghubung antara pusat Kota Pekanbaru dengan daerah Rumbai melalui Jalan Jenderal Sudirman, sebentar lagi akan beroperasi.

Pengamat Sekaligus Guru Besar Prodi Teknik Sipil Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr Ir H Sugeng Wiyono MMT saat dihubungi pada Rabu (6/1/2019) mengungkapkan, sebelum benar-benar beroperasi, maka uji coba adalah kegiatan yang sangat penting demi memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang akan menggunakan nantinya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum uji coba.

Baca: Begini Cara Uji Beban Jembatan Siak IV Pekanbaru, 25 Truk Kapasitas 34 Ton Disusun Berjejer

Di antaranya, beberapa unit kendaraan sebagai beban hingga alat monitoring yang akan menghasilkan frekuensi.

Seperti diketahui, sebelum diresmikan, sebanyak 25 unit truk dengan muatan seberat 34 ton disiapkan untuk melakukan load test atau uji beban Jembatan Siak IV.

Jumlah kendaraan dengan bobot yang telah disiapkan itu jangan sampai melebih syarat uji.

Dalam uji coba jembatan yang berlaku di dunia, beban yang diperkenankan biasanya hanya 70 persen dari nilai total kesanggupan jembatan.

"Jika telah sesuai, maka akan dikorelasikan hasil uji tersebut jika beban mencapai 100 persen. Jika frekuensi getaran rendah, jembatan tersebut bisa dibilang loyo," ungkap Sugeng.

Sugeng mengaku, pada saat dilakukan uji beban, mekanismenya truk yang ada di atas jembatan tidak boleh berada di satu posisi saja, atau tidak hanya penuh memenuhi jembatan.

Baca: Uji Beban Jembatan Siak IV, DPRD Riau Minta Hasilnya Diumumkan ke Publik

Posisi peletakan truk perlu diubah-ubah, misalnya satu jalur terisi dan satu jalur lagi kosong. Kemudian separuh jalur terisi dan separuh lagi kosong.

"Ini penting, karena kalau diatur sedemikian rupa, hasilnya akan lebih meyakinkan," katanya.

Ia mengungkapkan, hasil uji beban jembatan biasanya mempergunakan sebuah alat monitoring yang telah dipersiapkan pihak yang membangun.

Alat monitoring itu akan menghasilkan frekuensi getaran paling tinggi di atas 3,5 Hertz, atau harus melenting seperti senar gitar yang baru dipasang.

Pada saat uji beban pun, pihak penyelenggara harus pula memasang alat ukur lendutan di titik-titik yang dianggap penting. Seperti di tengah-tengah bentangan jembatan.

Ketika uji dilakukan, penyelenggara juga akan memonitor pergeseran dari tumpuan-tumpuan yang dimiliki jembatan.

"Tidak boleh terjadi deformasi atau pergerakan-pergerakan yang mengkhawatirkan pada saat dilakukan pengujian beban ini," ungkapnya.

Sugeng menuturkan, hasil uji beban Jembatan Siak IV diharapkan dapat dipublikasikan kepada masyarakat. Jika tidak, bisa saja menuai komentar negatif dari masyarakat.

"Penyampaikan hasil uji coba ini tentu juga demi keselamat masyarakat. Jangan sampai seperti Jembatan Siak III yang hasilnya tidak dipublikasi, sehingga menuai kegaduhan di masyarakat," terangnya.

Baca: BERITA FOTO: Pemprov Riau Berencana Bangun Taman di Bawah Jembatan Siak IV Pekanbaru

Bila hasil uji beban jembatan Siak sudah layak dan sesuai dengan ketentuan, Sugeng menjelaskan, perlu ada pola perawatan dan pengawasan yang sesuai dengan standar.

Harus ada tim yang rutin memonitor kekencangan atau ketegangan dari dawai-dawai yang telah terpasang, melihat secara berkala kekuatan tumpuan, baut-baut dan aspek-aspek lain agar jembatan tersebut tetap aman dan nyaman digunakan.

"Perawatan dan pemeliharaan ini bisa berkala secara tahunan, lima tahunan, hingga sepuluh tahunan. Jembatan siak tiga saya dengar tak ada sentuhan lagi. Kalau tidak ada yang turun tangan melakulan perawatan, tentu akan sangat membahayakan masyarakat sebagai pengguna," paparnya.

Menurut Sugeng, ada satu alat Monitor Elektronik yang dapat membantu pengecekan dan perawatan jembatan siak IV.

Alat ini pun sudah digunakan pada salah satu jembatan yang terdapat di Bangkinang.

Baca: PUPR Riau Sebut Belum Ada Perubahan Jadwal Peresmian Jembatan Siak IV

Monitor elektronik ini diletakkan di sebuah ruangan khusus di bagian jembatan untuk mengontrol jembatan sepanjang waktu. Membantu pengecekan getaran, deformasi atau gerakan, lenturan hingga lendutan.

"Meski harga alat ini sedikit mahal, tapi bisa menjadi alat pemelihara jembatan yang indah itu, atau aset yang dibangun dengan anggaran ratusan miliar itu," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved