Kasus Demam Berdarah Dengue Meningkat di Kota Pekanbaru, Diskes Lakukan Fogging dan Upaya Ini

Satu cara di antaranya dengan melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan masyarakat.

Penulis: Fernando | Editor: Ilham Yafiz
TribunPekanbaru/Theo Rizky
Warga tengah melakukan fogging di sebuah pemukiman, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 37 kasus pada awal tahun 2019.

Pihak Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru berupaya mencegah penyebaran DBD.

Satu cara di antaranya dengan melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan masyarakat. Titik yang menjadi lokasi fogging adalah titik ditemukannya kasus DBD.

"Kami dari dinas terus melakukan fogging untuk daerah yang sudah ada kasus berdasarkan data pihak puskesmas. Sembari melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan," papar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi kepada Tribun, Minggu (10/2/2019).

Maisel mengimbau agar masyarakat melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit DBD dengan megimplementasikan 3 M, yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.

Upaya ini dimaksimalkan dengan melakukan Pemberantasan sarang nyamuk.

Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum.

Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.

Masyarakat juga harus memastikan tidak ada jentik nyamuk di rumah dan sekitarnya.

Keberadaan jentik nyamuk berpotensi berkembang jadi nyamuk Aedes Aegipty yang jadi penyebab DBD.

Masyarakat bisa jadi juru pemantau jentik di rumahnya dengan membasmi jentik nyamuk.

Pihak dinas juga mengimbau agar masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan.

"Pastikan rumah dan sekitar anda tidak ada jentik nyamuk Aedes Aegypti. Ada jentik berarti kita terancam DBD," ujarnya.

Kecamatan Tampan menjadi wilayah paling banyak kasus DBD di awal tahun 2019.

Ada tujuh kasus DBD di kawasan itu hingga pekan kelima tahun 2019. Secara keseluruhan ada 37 kasus DBD ditemukan di Pekanbaru.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, ada empat kecamatan lain cukup banyak kasus DBD.

Ada lima kasus DBD di setiap lokasi tersebut. Yakni Marpoyan Damai, Tenayan Raya, Sukajadi dan Payung Sekaki.

Kemudian masing-masing dua kasus di Senapelan, Rumbai Pesisir dan Limapuluh.

Serta masing-masing satu kasus di Pekanbaru Kota, Rumbai, Sail dan Bukit Raya.

Jumlah kasus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2019. Pada minggu pertama tahun 2019 hanya dua kasus.

Jumlah itu meningkat drastis pada pekan kelima menjadi 22 kasus.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved