Ustadz Abdul Somad
Ustad Yusuf Mansur Terang-terangan Dukung Jokowi, Bagaimana Ustaz Abdul Somad dan Aa Gym?
Ustad Yusuf Mansur secara terang terangan mengarahkan dukungannya ke Capres no urut 1 Jokowi-Maruf.
"Bersyahadatnya bukan di waiting room itu mas. Bersyahadatnya bukan dalam kandungan. Bersyahadatnya dimana?," ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Sebelum ada kuku, sebelum ada bulu, sebelum ada kulit, sebelum ada daging," katanya.
Berikut videonya:
Sikap Aa Gym
Sementara itu dai kondang Aa Gym tampaknya juga tak ingin terjebak dalam Pilpres 2019.
Hal itu tampak ketika ia menjewer kuping Babe Haikal yang menyinggung Pilpres dalam ceramhanya, Rabu (6/2/2019)
Penyebabnya adalah saat ceramah, Haikal Hassan berbicara soal memilih pemimpin.
"Petani menjerit di kampung. Cara Allah menegur petani itu supaya memilih pemimpin yang lebih baik," ujar Haikal dalam cuplikan video yang dia posting.
Ia pun kemudian mengernyitkan dahinya kepada jemaah.
Di sela tawa para jemaah, tak disangka AA Gym datang dari arah belakang.
Haikal Hassan sempat meminta para jemaahnya agar diam dan tak melaporkan ceramahnya itu.
Tapi AA Gym dengan senyum khas sudah berjalan menghampiri Haikal.
Ia pun menjewer pelan Haikal dengan gaya bercanda.
"Maksud saya enggak begitu. Bukan A', maksudnya gak gitu A'," ujar Haikal memberikan pembelaan.
AA Gym kembali menjewer sahabatnya itu.
"Maaf. Maaf. Astagfirullahaladzim. Ma'af," kata Haikal saat AA Gym kembali ke belakang.
Haikal Hassan pun memberikan penjelasan dari pernyataannya itu.
"Maksudnya agar mereka mampu, berusaha lebih baik dan lebih keras lagi," terang Haikal Hassan.
Dalam hitungan hari, video itu pun sudah dikomentari lebih dari 6 ribu kali oleh warganet.
Sementara itu, Haikal Hassan juga menyertakan caption.
"Maaf... Atas ceramah2 saya
Hiks... Wkwkwk," tulisnya lewat akun @haikalhassan_quote.
Berbeda dengan Aa Gym, Babe Haikal sendiri diketahui sejak dulu mendukung Prabowo.
babe Haikal dikenal sangat getol mengkritik pemerintahan Jokowi dan ikut mendeklarasikan #2019GantiPresiden.
Sebelumnya, dalam acara E-Talkshow yang tayang di tvOne, Jumat (4/1/2019) lalu, Haikal sempat mengungkapkan alasan mengapa ia kerap dianggap melontarkan kritik pedas kepada pemerintah.
Catatan TribunSolo.com, Haikal Hassan pernah mengkritik pemerintah soal kebijakan dan isu terkini.
Namun, Haikal Hassan menegaskan kritikannya itu dilontarkan agar pemerintah semakin baik.
"Buka sinis dengan pemerintah, kalau nggak sekarang, kalau bukan kita yang kritik, siapa lagi coba?" jawab Haikal Hassan.
Ia pun menganalogikan, dengan kritikannya tersebut diharapkan pemerintah bisa melek.
"Supaya pemerintah 'melek' (dengan) apa yang terjadi di lapangan," kata Haikal.
Bukan tanpa alasan Haikal Hassan mengatakan demikian.
Menurut klaimnya, ia sudah berkeliling di sejumlah daerah di Indonesia dan menerima keluhan-keluhan dari warga sekitar.
"Kan ane jalan tiap hari bisa 5 sampai 6 tempat dikunjungi. Dari Aceh sampai Papua pernah dikunjungi."
"Coba tanya petani garam di Madura, ada yang udah enggak bisa sekolahin lagi anaknya. Gara-gara dia udah enggak bisa lagi jualan garam. Gara-gara garam dari luar (impor) masuk ke dalem," ungkap Haikal Hassan.
Selesai menjawab, Haikal kemudian ditanya seputar profesinya.
"Haikal Hassan ini mau jadi apa sih? Jadi ustaz, motivator, apa politisi?" tanya Wahyu, dikutip TribunSolo.com dari TribunWow.com.
Meskipun masih di awal segmen, Haikal merasa jawaban ini cukup berat untuk dijawab.
Tampak ia menghela napas dan minta minum.
Selesai minum, Haikal mengatakan bahwa dirinya bukanlah seorang politikus dan juga tak berniat untuk berkiprah di dunia politik.
"Kalau politisi kan ada karier politiknya, saya nggak ada," jelasnya.
Ia pun menegaskan bukan seorang ustaz, melainkan guru ngaji di kampung.
"Orang bilang panggil saya ustaz, saya berkali-kali bilang, jangan panggil ustaz, saya cuma guru ngaji kampung," tegasnya.
"Tidak berpolitik praktis, tapi kan jadi pengurus Timses Prabowo-Sandi," timpal Wahyu yang seperti belum puas dengan jawaban Haikal.
Haikal pun membalas, jika hal itu tidak bisa menandakan bahwa dirinya adalah seorang politisi.
"Kalau politisi itu kan dia yang berkarier, berjenjang, dan menjabat suatu jabatan di politik. Kalau saya mendukung, itu sih bukan politisi. Itu sikap politik," ujar Haikal.
Dengan gaya humor khas-nya, Haikal lantas bercanda soal pilihan politiknya.
"Warga Indonesia yang tidak golput, sikapnya sama dengan saya. Lu kalau nggak dukung nomor 2, pasti lu nggak dukung nomor 1," kata Haikal.
Penonton di studio tertawa mendengar pernyataan Haikal. (Tribun-Timur/@Ilham_Arsyam*)