Kyuu Architecture: Rumah Keluarga Besar yang Asri, Tanpa Sekat dan Ada Taman di Tengah
Seperti rumah adat yang interiornya luas dan minim sekat. Kyuu Architecture merancang sebuah rumah keluarga besar berkonsep modern.
Penulis: Fernando | Editor: Firmauli Sihaloho
Sehingga di dalam rumah selalu terang. Sirkulasi udara pun lancar.
Ditambah ada taman di bagian belakang.
Suasana rumah semakin leluasa karena tidak ada sekat beton. Kecuali kamar. Seluruh bagian ruangan terlihat dari posisi memandang manapun.
"Di dalam sedikit furnitur.Hanya karpet. Kalau keluarga ngumpul, yang duduk di karpet aja," kata Novi
Wanita 34 tahun ini mengatakan, taman di tengah interior tidak ditanami rumput.
Sebab tanah akan menjadi lembab karena tidak terkena cahaya matahari langsung. Tanah cukup ditaburi Batu Gravel agar tetap kering.
Di samping itu, tidak perlu banyak tanaman. Cukup ditambah kolam kecil berisi Ikan Koi untuk menghadirkan pemandangan lebih
Taman belakang juga begitu. Berbeda dengan taman depan yang dibuat lebih rimbun.
Baca: Prabowo Sebut Anggaran Bocor, Jusuf Kalla: Hitung-hitungannya Keliru Itu
Baca: Sopir Taksi Gantung Diri di Kamar Kos, Tulis Wasiat Kita Akan Bertemu di Alam Sana
Baca: Fadli Zon: Baru Sekarang Ini Kita Punya Presiden Bacanya Doraemon dan Sincan, Ini Sebuah Tragedi
Sehingga terlihat lebih asri dari luar.
Desain yang dibuatnya bersama Yohanes, seorang Arsitek Incharge, itu sesuai dengan kebutuhan.
Interior dan taman dalam dibuat simpel agar tidak merepotkan. Sebab rumah hanya ditinggali orang tua. "Jadi supaya maintenancenya nggak susah. Orang tua nggak capek. Rumah pun tinggal sapu, beres," jelas Novi.
Desain ini memang memerlukan banyak kaca. Bahkan pada dinding luar.
Sehingga isi rumah cukup transparan. Maka perlu pagar untuk menghalangi pandangan orang dari luar. Pagar dibuat tinggi.
Lebih baik pagar besi yang ditutup tanaman Lee KWan Yew (Likuanyu) agar mempertahankan keasrian rumah.
"Kelihatan dari luar seperti biasa aja. Tapi di dalam transparan dan asri," ungkap Novi. Rumah besar dengan kontruksi baru tidak menghilangkan kesan masa lalu. Seperti Pohon Matoa tempat bermain masa kecil anak pemilik rumah tidak ditumbah.
Selain itu, sumur yang sudah ada sejak rumah itu dibangun pertama sekali, tetap dipakai sebagai sumber utama air.
"Walau bentuknya berubah total, tapi tetap bisa jadi rumah pusaka bagi keluarga," katanya. (*)