Benahi Lini Pertahanan, PSM Makassar Yakin Bisa Lolos dari Fase Grup Piala AFC 2019

tribunpekanbaru.com - PSM Makassar mulai melakukan persiapan untuk mengikuti fase Grup H Piala AFC 2019. Di grup itu, tim Juku Eja bakal berhadapan dengan Home United asal Singapura, Kaya Iloilo dari Filipina, dan Lao Toyota asal Laos.

Melihat peta persaingan di grup tersebut, pelatih PSM, Darije Kalezic, optimistis timnya akan bisa berbicara banyak di babak grup.

"Saya selalu optimistis. Kami harus menganalisis lawan. Saya kira, kami punya peluang bagus untuk melakukan lolos ke fase selanjutnya, dan kami akan melakukan uji coba sambil menunggu pertandingan nantinya," kata Kalezic dikutip goal kemarin.

Namun pelatih anyar berusia 49 tahun itu juga harus berpikir cermat dalam mempersiapkan timnya, karena mereka akan lebih dulu bermain di babak 16 besar Piala Indonesia.

"Kami akan mempersiapkan tim sesuai kondisi dan juga sesuai taktik. Program akan bergantung kapan kami akan mainkan Piala Indonesia selanjutnya, dan kami harus beradaptasi pada saat kami sudah mendengarkan berita tersebut," jelas pelatih berpaspor Bosnia-Herzegovina itu.

Di luar itu, Kalezic juga memokuskan perhatiannya untuk membenahi lini pertahanan. Karena catatan kebobolan PSM pada Liga 1 musim lalu cukup tinggi. Dia tak ingin PSM kebobolan saat melawan Perseru Serui di leg pertama babak 16 besar Piala Indonesia, Sabtu (16/2) ini.

Di sektor ini, Kalezic mengandalkan kerja sama antara Benny Wahyudi, Aaron Evans, Abdul Rahman, dan Taufik. Dia pun mengaku cukup senang dengan perkembangan di sektor ini setelah tim menjalani beberapa kali latihan. Kalezic menilai para pemain disiplin dalam menjalankan tugas.

“Perkembangan semua pemain sangat bagus, dan saya senang dengan kedisplinan pemain. Soal kapten tim, tunggu saja, nanti bisa dilihat, yang jelas saya sudah siapkan satu nama untuk menjadi kapten,” ujarnya.

Pemain PSM, Rasyid Bakri, menilai sosok Kalezic tidak jauh berbeda dengan pelatih PSM sebelumnya, Robert Rene Alberts. Menurut Rasyid, Kalezic lebih membiarkan pemain memainkan bola atau menggiring bola saat latihan.

“Tapi intinya hampir sama, disiplin dalam lapangan. Strategi dan formasi tidak jauh berbeda. Dia sangat tegas dan materi latihannya banyak dengan bola. Dia masih adaptasi dengan karakter pemain, dan belum hafal nama-nama pemain,” ungkap Rasyid. (rin)