Berita Riau
Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Karhutla Sudah Ditetapkan, Ini Keuntungnya Bagi Riau
Status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla memang lebih awal ditetapkan dan akan belangsung hingga delapan bulan lebih.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla memang lebih awal ditetapkan dan akan belangsung hingga delapan bulan lebih.
Biasanya status tersebut ditetapkan pada 1 Mei dan hanya berlangsung beberapa bulan saja.
Hal itu disebutkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger di sela rapat koordinasi penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di lantai 8 Kantor Gubenur Riau, Selasa (19/2/2019).
"Kenapa tahun ini lebih awal dan waktunya lama, tentu ada pertimbangan-pertimbangan tersendiri. Pertama dari BMKG, dan kita sudah rapat beberapa kali, dan hasilnya memang harus segara ditetapkan lebih awal," katanya.
Baca: VIDEO: Link Streaming & Live Score Lyon Vs Barcelona, Champions League 2019, Live Beinsport
Selain itu, penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla juga lebih awal ditetapkan karena pada tahun ini akan berlangsung Pilres dan Pileg.
"Supaya kita bisa lebih fokus bekerja di lapangan, dan tidak perlu lagi ada perpanjangan-perpanjangan," ujarnya.
Pasca penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla oleh Gubenur Riau, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI di Jakarta.
"Kita akan minta peralatan, pompa dan sebagainya, kita juga akan minta bantuan hellikopter untuk patroli dan waterboombing dan pendampingan lainya, termasuk soal anggaran," katanya.
Seperti dketahui, Gubenur Riau (Gubri) Wan Thamrin Hasyim secara resmi menetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau terhitung mulai Selasa (19/2/2019). Status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla di Riau ditetapkan hingga delapan bulan setengah dan berakhir pada tanggal 31 Oktober mendatang.
Penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla tersebut diputuskan oleh Gubri Wan Thamrin dipenghujug masa jabatanya sebagai Gubenur Riau.
Selain Gubenur Riau, Wan Thamrin Hasyim, rapat koordinasi penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla di lantai 8 Kantor Gubenur Riau, juga dihadiri oleh Danrem, Sekda, Korem, perwakilan ketua DPRD, Perwakilan Kajati, perwakilan Kapolda dan BRG serta BMKG, Manggala Agni, BPBD Riau dan Kabupaten Kota serta sejumlah stake holder lainya.
"Tadi sama-sama kita dengarkan dari BMKG kita mulai Mei sampai Oktober kan masuk musim kemarau. Jadi untuk antisipasi kita hari ini secara resmi menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Karhutla," kata Gubri Wan Thamrin, Selasa (19/2/2019).
Baca: Mobil Pembawa 24 Karton Rokok Luffman Ditegah Bea Cukai, Satu Orang Diamankan
Wan berharap, dengan penetapan status tersebut penanganan dan pencegahan Karhutla di Riau bisa lebih fokus. Dengan bantuan oleh berbagai pihak terkait, maka penanganan karhutla akan lebih maksimal.
"Kalau kita sendiri kawalahan, makanya kita langsung tetapkan statusnya, supaya bisa lebih optimal untuk melakukan pencegahan," ujarnya.
Pihaknya sejak awal mewanti-wanti semua pihak agar segara melakukan upaya pencegahan secara maksimal. Apalagi sebentar lagi akan berlangsung pesta demokrasi lima tahunan, yakni pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada bulan April. Dimana pada bulan tersebut, berdasarkan prediksi dari BMKG di Riau sedang masuk musim kemarau.
"Karena nanti di bulan April ada Pilres, kita minta semua pihak ikut menjaga semua," katanya.
Dengan penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla, ini pihaknya pun akan segera meminta bantuan pusat untuk melakukan penanganan Karhutla di Riau.
"Yang jelas peralatan, hellikopter sudah ada, dan sudah dibawa ke lapangan, " ujarnya.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru memprediksi musim kemarau di Riau pada tahun ini akan berlangsung cukup kering. Kondisi ini disebabkan karena adanya pengaruh el nino yang diprediksi akan terjadi di Riau.
"Tahun ini cuaca di Riau dipengaruhi el nino, sehingga cuaca kemarau akan berlangsung cukup kering, ini harus diwaspadai," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Statisun Pekanbaru, Marzuki saat rapat koordinasi penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di lantai 8 Kantor Gubenur Riau, Selasa (19/2/2019).
Baca: Pertemuan Tertutup dengan Anang & Ashanty di Bali Diunggah Lambe Turah, Jerinx Beberkan Kronologinya
BMKG Stasiun Pekanbaru memperkirakan bulan Mei mendatang, cuaca di Riau akan masuk musim kemarau. Kondisi ini akan berlangsung cukup lama. Pihaknya memprediksi musim kemarau di Riau berlangsung hingga pertengan atau akhir Oktober 2019.
"Sekarang sudah mulai memasuki musim kemarau untuk tahap pertama. Nanti pertengan Maret dan April itu ada potensi hujan lagi. Kemudian masuk Mei sampai akhir oktober musim kemarau," katanya.
Saat ini kondisi curah hujan di Riau mulai minim. Terutama di wilayah Riau bagian utara dan pesisir. Seperti wilayah Rohil, Dumai, Bengkalis dan Meranti.
"Hasil pantuan kita bahkan sejak Januari lalu, untuk wilayah Riau bagian utara dan pesisir timur cukup minim sekali curah hujannya, bahkan hampir tidak ada," ujarnya.
Sedangkan untuk wilayah Riau, bagian barat dan selatan berpotensi masih ada curah hujan. Meskipun menurut prediksi BMKG curah hujan di wilayah ini intensitasnya ringan sampai sedang.
"Iya, untuk hujan hanya dibagian barat dan selatan, itu hujanya juga turun intensitas ringan sampai sedang dan tidak merata," sebutnya.
Baca: Satu Pengungsi Asal Afghanistan Daftarkan Diri Ikut AVRR, Pulang Ke Negara Asal Secara Suka Rela
BMKG Stasiun Pekanbaru memprediksi, sebagian besar wilayah di Riau akan minim curah hujanya, atau bahkan tidak akan ada hujan mulai bulan Mei. Sedangkan pada bulan Juni seluruh wilayah di Riau sudah masuk kemarau.
"Perkiraan kami kemarau di Riau bisa sampai pertengahan sampai akhir oktober. Kami berharap BPBD Riau dan Kabupaten terus memantau informasi dari kami sehingga bisa dilakukan antisipasi sejak dini," katanya. (*)
Saksikan juga berita video menarik dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com: