5 Fakta Mahasiswa Loncat Dari Gedung Transmart, Tewas Bersimbah Darah Menghunjam Area Parkir
Seorang mahasiswa loncat dari gedung Transmart Bandar Lampung, ia pun tewas saat tubuhnya menghunjam area parkir mal tersebut
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang mahasiswa meloncat dari gedung Transmart Bandar Lampung, ia pun tewas saat tubuhnya menghunjam area parkir mal tersebut. Mahasiswa nekad itu adalah Tyas Sancana Ramadhan (21), warga Jalan Raden Saleh, Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
Kapolsek Sukarame, Bandar Lampung, Kompol Mulyadi mengatakan, pemuda yang meloncat dari gedung Transmart tersebut, diketahui sudah berada di atas gedung Transmart Lampung sekitar pukul 15.30 WIB.
"Jadi korban lompat dari atas gedung setinggi 40 meter," timpalnya seperti dikutip dari tribunlampung.co.id
Mulyadi menambahkan, korban saat ini sudah berada di RS Imanuel untuk divisum.
"Korban kami bawa ke RS Imanuel," tandasnya.
Baca: Terungkap, Tyas Sancana Ramadhan Bunuh Diri di Transmart, Kelahi sama Pacar Usai Nonton Bioskop
Baca: Tyas Sancana Ramadan, Pria yang Bunuh Diri di Transmart Lampung, Lompat dari Ketinggian 40 M
Peristiwa tragis yang videonya viral di dunia maya tersebut sangat mengagetkan.
Aksi mahasiswa itu sungguh nekad. Ia melakukan tindakan yang sulit diterima akal sehat.
Berikut sejumlah fakta bunuh diri Tyas Sancana Ramadhan, mahasiswa yang meloncat dari gedung Transmart :
1. Melompat dari Ketinggian 40 Meter
Kapolsek Sukarame Kompol Mulyadi mengatakan, korban menyebutkan, korban melompat dari ketinggian 40 meter.
Gedung Transmart Bandarlampung sendiri terdiri dari 4 lantai.
Lantai atas merupakan pusat permainan anak-anak. Sedangkan bagian paling atas merupakan roof top.
Korban naik hingga ke roof top kemudian melompat ke bawah, dengan perkiraan ketinggian sekitar 40 meter.
2. Warga Dilarang Beri Pertolongan
Zaenal (50), seorang saksi mata yang berasal dari Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, mengaku sempat menghalangi korban melompat dari atas gedung.
"Niat mau nangkap gak jadi. Malah saya yang jadi korban. Saya langsung berbalik," katanya.
"Dia (korban) melompat di posisi belakang. Jadi bruak. Punggung dulu yang jatuh," tambahnya.
Zaenal pun mengaku hendak mengambil korban untuk memberi pertolongan.
"Tapi gak boleh sama satpam," tandasnya.
Sementara itu, pihak Transmart menolak saat hendak dikonfirmasi oleh awak media.
Dengan dikawal belasan satpam, salah satu manajer Transmart Lampung langsung masuk ke gedung.
3. Sosok Pendiam
Tyas Sancana Ramadhan adalah mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) jurusan Geofisika.
"Dia alumni SMAN 5 Bandar Lampung, dan sekarang mahasiswa Itera," ungkap teman kuliah Tyas, Yoga.
Yoga mengaku kali terakhir bertemu korban di kampus seminggu lalu. "Saya ketemu seminggu lalu," ujarnya.
Yoga mengungkapkan, pada semester ini korban jarang masuk kuliah. "Dia jarang ke kampus," katanya.
Sementara itu, teman korban lainnya, Hisni Ashri, mahasiswi prodi Arsitektur Itera mengatakan, Tyas Sancana Ramadhan adalah sosok pendiam.
"Sosoknya pendiam sih, nggak terlalu mencolok. Dulu pas semester satu dan dua masuknya (kuliah) jarang-jarang," bebernya.
SIMAK DAN SUBSCRIBE VIDEO BERITA KAMI DI KANAL YOUTUBE @tribunpekanbaruofficial :
4. Anak Kepala Desa
Tyas Sancana Ramadhan (21) tercatat sebagai warga Jalan Raden Saleh, Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
Dari informasi yang diperoleh, Tyas adalah anak seorang mantan kepala Desa Way Huwi.
Yoga juga membenarkan bahwa Tyas adalah anak dari mantan Kades Way Huwi.
"Iya, dia anak mantan lurah Way Huwi," tandasnya.
5. Hilangnya Kepedulian
Aksi bunuh diri dari Tyas Sancana Ramadhan menjadi bukti akan makin berkurangnya nilai kepedulian di tengah masyarakat kita.
Dalam sebuah video oleh seseorang dari dalam mobilnya dan terdengar suara si perekam tertawa-tertawa sambil mengatakan "Loncat, loncat".
Dalam rekaman tersebut, sejumlah suara perempuan sempat berteriak, "Kan dia loncat beneran, pas gue lagi midioin. Kan gara-gara ngejerit dia loncat beneran," kata sumber suara dalam rekaman yang beredar itu.
Selain itu, Heni, salah satu saksi mata mengatakan, ia sudah berupaya minta pertolongan pada petugas keamanan swalayan tersebut.
Bahkan ia meminta pegawai toko untuk menyediakan matras-matras dagangannya agar korban bisa diselamatkan.
Sayangnya upaya tersebut tidak membuat orang sekitarnya segera bergerak.
"Bahkan saya melihat dari atas itu juga ada laki-laki yang berpakaian hitam, saya pikir dia bernegosisasi (dengan korban) supaya tidak bunuh diri tetapi malah ikutan mengambil gambar," kata Heni seperti dikutip dari kompas.com.
Yang paling memprihatinkan, menurutnya lagi, setelah korban betul-betul terjatuh, tubuhnya langsung ditutup kardus.
"Ada seorang lelaki juga mengkomandoi untuk cari koran, cari kardus seraya mengatakan jangan disentuh, kita tunggu polisi," katanya lagi.
Heni sangat menyayangkan kejadian tersebut justru tidak menimbulkan empati orang yang melihatnya.
"Mereka sibuk untuk mendokumentasikannya bahkan menyebarkan di sosial media," tuturnya lagi.
Bunuh diri bisa terjadi pada siapa saja, umumnya pemicu aksi nekad ini adalah depresi yang tak terkendalikan. Di saat itu pula, tidak ada tempat untuk berdiskusi mencurahkan beban pikiran dan kegalauan hati.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Save yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org