BeritaRiau
Kasus Demam Berdarah Meningkat, 4 Warga Riau Meninggal Dunia Akibat DBD-Ini Rinciannya
Dinas Kesehatan Riau menyebut dibandingkan dengan tahun 2018, angka kasus DBD pada bulan Januari dan Februari mengalami peningkatan.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dalam kurun waktu dua bulan terkahir ini, korban meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di provinsi Riau bertambah. Pada bulan Januari lalu, dua korban meninggal akibat DBD.
Dan pada Februari, korban meninggal dunia bertambah lagi dua orang. Artinya dalam dua bulan, empat warga Riau meninggal dunia akibat DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yulianti Nazir, Kamis (28/2/2029) mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun 2018, angka kasus DBD pada bulan Januari dan Februari mengalami peningkatan.
Jika pada 2018 di bulan Januari dan Februari terjadi 159 kasus, pada tahun ini diperiode yang sama sudah terjadi 408 kasus.
Baca: VIDEO: Waspada, Dua Orang Pasien Demam Berdarah DBD di Riau Meninggal Dunia
Baca: Kasus Demam Berdarah Dengue Meningkat di Kota Pekanbaru, Diskes Lakukan Fogging dan Upaya Ini
"Memang terjadi kenaikan jumlah kasus yang cukup signifikan dibandingkan tahun kalau dibulan yang sama. Dari total kasus DBD tersebut, empat korban diantaranya meninggal dunia," katanya.
Mimi merincikan, empat korban yang meninggal dunia tersebut dari Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan kota Dumai. Dari 12 kabupaten/kota di Riau, 10 daerah diantaranya mengalami kenaikan kasus DBD atau hanya dua daerah saja yang mengalami penurunan kasus dalam periode yang sama.
Selain itu, pihaknya juga mencatat ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan kasus DBD. Diantaranya kota Pekanbaru yang sebelumnya 42 kasus menjadi 62.
Kabupaten Kampar 16 kasus menjadi 17 kasus. Rokan Hulu sebelumnya 13 menjadi 17 kasus. Pelalawan sebelumnya 7 menjadi 13 kasus. Indragiri Hulu sebelumnya tidak ada menjadi 75 kasus.
Baca: Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai Penderita Demam Berdarah Dengue, Suhu Badan Turun tapi Tetap Loyo
"Kabupaten Indragiri Hilir sebelumnya sebelumnya 9 menjadi 13 kasus. Bengkalis sebelumnya 3 menjadi 69 kasus. Kota Dumai sebelumnya 22 menjadi 41 kasus. Kabupaten Siak sebelumnya 12 menjadi 44. Rokan Hilir sebelumnya 3 menjadi 10 kasus," ujarnya.
Untuk dua kabupaten yang mengalami penurunan kasus yakni Kuantan Singingi yang sebelumnya 25 menjadi 18 kasus.
Kemudian Kepulauan Meranti yang sebelumnya 7 turun menjadi 5 kasus.
Terkait meningkatnya jumlah penderita DBD tersebut, Dinas Kesehatan Riau mengaku sudah sudah turun ke lapangan dan mengajak masyarakat untuk membiasakan hidup bersih dan sehat.
Baca: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru Terus Bertambah, ini Yang Harus Dilakukan
Saksikan juga berita video menarik dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com:
Baca: Kecamatan Tampan Jadi Wilayah Terbanyak Kasus DBD Awal Tahun 2019 di Kota Pekanbaru
"Kalau ada kasus DBD disuatu wilayah baru dilakukan fogging, namun jika belum ada kasus tidak efektif, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)