Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rokan Hulu

Disparbud Ajukan Dana Lewat APBD-P, Pengembangan Makam Raja-raja Rambah dan Benteng Tujuh Lapis

Kadisparbud Yusmar meminta Bupati melalui Sekda Abdul Haris, agar lahan benteng sudah bisa disertifikasi melalui APBD-P 2019 atau APBD murni 2010.

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat (Sumbar), berkomitmen membantu Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Riau, untuk pelestarian dan pengembangan Situs Cagar Budaya Makam Raja-raja Rambah dan Benteng Tujuh Lapis. 

TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN- Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat (Sumbar) turun ke Rohul meninjau makam Raja-raja Rambah dan Benteng Tujuh Lapis Dalu-dalu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Rohul, Drs Yusmar MSi menyambut baik kunjungan yang dipimpin Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCP Sumbar, Agoes Trymulyono, pada Rabu (27/2) tersebut.

"Ini merupakan start kita untuk mengembangkan Benteng Tujuh Lapis. Berdasarkan keterangan bukan hanya strategi perang yang memakai benteng satu-satunya di Indonesia, bahkan boleh dikatakan juga skala internasional," katanya, Jumat (1/3)

Soal status lahan benteng, Yusmar menjelaskan, Disparbud Rohul telah mengukur kawasan bersama pemerintah kelurahan dan tokoh masyarakat serta tokoh adat.

Surat keterangan dari Lurah yang diketahui oleh Camat Tambusai sudah diterima.

Isinya tanah yang diukur tidak ada berhubungan dengan masyarakat lagi, tapi merupakan tanah benteng seluas 3,4 hektare.

Yusmar juga sudah melaporkan hasilnya kepada Bupati Sukiman melalui Sekda Abdul Haris, agar lahan benteng sudah bisa disertifikasi melalui APBD Perubahan 2019 atau APBD 2020.

"Ini akan kita sertifikasi berapa pun lahan yang sudah ada dan tidak bermasalah. Jadi jelas ini tanah benteng yang bisa dibangun pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau pihak swasta yang berminat," jelasnya.

Terkait langkah pemugaran yang akan dilakukan terhadap Benteng Tujuh Lapis dan Makam Raja-raja Rambah, Yusmar mengungkapkan, Pemkab Rohul tetap akan berkoordinasi ke bawah seperti dengan pemerintah kecamatan, pemerintah kelurahan dan masyarakat.

Sedangkan koordinasi ke atas seperti dengan BPCB Sumbar dan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.

"Kalau perlu ya ke Kementerian. Kita akan usahakan itu semampu kita sehingga benda bersejarah ini betul-betul kita pelihara dan kita lestarikan dalam rangka sebagai bahan edukasi, bahan pendidikan, pengajaran di masa sekarang dan akan datang," sebutnya.

Soal makam Raja-Raja Rambah, Yusmar sudah mengirim surat ke BPCB Sumbar untuk membuatkan zonasi, dan pengembangan ke depan tetap berkoordinasi dengan BPCB, sehingga tidak bertentangan dengan UU serta aturan berlaku.

Diiperkirakan pada 2019 juga akan dibangun 4 item di makam Raja-raja Rambah, seperti mushala, pagar pembatas, jalan setapak, serta lampu penerangan.

Gali Sejarah

Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Sumbar Agoes Trymulyono mengatakan, makam Raja-raja Rambah merupakan satu cagar budaya yang telah ditetapkan oleh Pemprov Riau harus dijaga kelestariannya.

"Ini sebetulnya cikal bakal dari kesejarahan Raja Rambah yang terkait dengan persoalan Kabupaten Rohul secara umum," jelas Agoes, Rabu (27/2).

Konsep yang seharusnya dikembangkan di Makam Raja-raja Rambah yang bukan makam biasa ini adalah menggali sejarahnya.

Ia menyarankan bagaimana nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang dimakamkan di kawasan pemakaman Raja-raja Rambah digali sebagai bahan edukasi bagi pelajar dan masyarakat, sehingga tahu sejarah nenek moyangnya yang ada di Rohul.

Sementara untuk Benteng Tujuh Lapis atau juga dikenal sebagai Benteng Aur Berduri, Agoes mengatakan, BPCB Sumbar juga akan melakukan dan mencoba membuat rencana induk pelestarian cagar budaya di benteng bersejarah yang ada di Dalu-Dalu.

"Konsep pelestarian itu sendiri jelas, kita tidak hanya bicara tentang pengembangan saja juga bicara tentang perlindungannya seperti apa," ucapnya.

Agoes mengatakan, BPCB Sumbar akan menata sebaik mungkin kawasan Benteng Tujuh Lapis yang sudah terbangun beberapa rumah warga dan mushala tersebut. (Tribunrohul.com/donny kusuma putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved