1 Tewas 1 Kritis dan 1 Lolos dari Maut, Kisah Berbeda 3 WNI Korban Penembakan di Selandia baru
Hingga kini, baru 3 WNI yang identitasnya dapat dikenali sehubungan aksi teror penembakan di dalam masjid di Selandia baru
Informasi terakhir, 49 orang meninggal dunia terkait insiden ini. "Amat jelas insiden ini adalah sebuah serangan teroris. Dari apa yang kami tahu, serangan ini telah direncanakan dengan baik," kata Ardern.
"Dua bahan peledak dipasang di kendaraan milik tersangka. Keduanya sudah ditemukan dan dijinakkan," tambah Ardern.
Sementara itu, WNI yang lain yakni Zulfirmansyah atau sering disapa Zul dan anaknya mengalami luka tembak masing-masing di dada dan kaki.
Ketua Sakato Art Community, Erizal As, mengatakan, Zul dan anaknya sedang jalani operasi di rumah sakit setempat di Selandia Baru.
"Info terakhir sekarang dirawat di Rumah Sakit dan sedang dioperasi. Istrinya dapat info dari pihak medis kalau Zul terkena (tembak) paru, anaknya terkena di kakinya," kata Erizal.
Erizal mengatakan, pihaknya mendapat informasi terkait kondisi Zul berawal dari dari akun Facebook istri Zul.
"Kami teman-teman di sini mendapatka informasi dari akun Facebook istrinya, dan di kolom komentar ada saudara Zul meninggalkan nomor telepon," ucapnya.
Seperti diketahui, Zul adalah seorang pelukis asal Minang yang sering bergabung dalam acara kesenian di Yogyakarta.
Handra, kakak Zulfirman, mengatakan, dirinya sempat tidak langsung memberitahu tentang kondisi Zulfirman karena mengingat usia kedua orangtuanya.
Nasrul (78) dan Yusni (72), syok dan menangis hampir 1,5 jam setelah mendengarkan informasi dari salah satu anaknya, Handra.
"Awalnya sempat saya rahasiakan. Namun, setelah melihat kondisi orangtua saya sudah siap, akhirnya tadi malam saya sampaikan juga informasi soal Zul," kata kakak korban, Handra, yang dihubungi Sabtu (16/3/2019).
Handra mengatakan, kondisi orangtuanya yang sudah uzur dan sakit membuat dirinya belum tega menyampaikan informasi tentang Zulfirman atau sering disapa Zul secepatnya.
"Ayah saya pernah menderita stroke ringan dan ibu sudah tua. Makanya sempat saya rahasiakan. Setelah saya katakan, mereka syok dan menangis. Syukur mereka sekarang masih kuat kendati kadang-kadang sempat juga menitikkan air mata," ujarnya.
WNI yang lainnya yang selamat menuturkan kisahnya kepada media saat terjadi serangan teror pada Jumat itu.
Seorang mahasiswa doktoral asal Indonesia bernama Irfan Yunianto lolos dari maut dalam serangan teror di Masjid Al Noor, Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/wni-korban-penembakan-di-selandia-baru.jpg)