Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Belum Bisa Bertemu Walikota, Ribuan Guru Sertifikasi di Pekanbaru Ancam Bakal Lanjutkan Aksi Damai

Belum bisa bertemu Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT, ribuan guru sertifikasi di Pekanbaru ancam bakal lanjutkan aksi damai

Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Ribuan guru sertifikasi membawa keranda jenazah di depan Kantor Walikota Pekanbaru, Kamis (21/3/2019). Belum Bisa Bertemu Walikota, Ribuan Guru Sertifikasi di Pekanbaru Ancam Bakal Lanjutkan Aksi Damai 

Kondisi ini berbeda dengan tunjangan penghasilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Tunjangan penghasilan sejumlah OPD mengalami kenaikan.

"Kami guru malah dihilangkan, apa salah kami. Kami hanyabakal sampaikan aspirasi dan guru-guru saat ini makin kompak, paparnya.

Ketua PGRI Kota Pekanbaru, Defi Warman menyebut bahwa PGRI mendukung aksi para guru.

Ia berharap Walikota Pekanbaru diharapkan menemui langsung para guru.

Mereka ingin ada jawaban atas tuntutan tersebut.

Baca: CALEG Cantik Partai GERINDRA di Pekanbaru, Terinspirasi Permaisuri Yordania Rania Al Abdullah

Baca: Kisah CALEG Cantik Asal Pekanbaru, Perempuan Masuki Dunia Politik, Terinspirasi Rania Al Abdullah

Baca: KISAH Caleg Cantik Asal Pekanbaru, Latih Warga Kurang Mampu dan Sedih Lihat Anak Putus Sekolah

Defi mewakili para guru menuntut agar pemerintah kota mengkaji lagi perwako.

Ia menyampaikan bahwa Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mesti jadi tolak ukur atas perwako.

Pada pasal 14 huruf a menyebut guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.

"Walau demikian, ia mengimbau agar aksi ini mempertimbangkan para siswa. Sebab aksi ini hanya mengganggu aktivitas di sekolah," ulasnya.

Aksi unjuk rasa ribuan guru SD dan SMP di Pekanbaru ternyata disikapi beragam oleh orangtua siswa.

Ada yang mendukung, namun tak sedikit juga yang kecewa sebab para guru menelantarkan tugasnya sebagai pendidik.

Febri, orangtua siswa di SMPN 13 misalnya.

Ia tidak mempermasalahkan aksi demonstrasi guru, sebab para guru memperjuangkan haknya.

Namun ia mengaku kecewa, dua hari terakhir, anaknya mengaku tidak belajar di sekolah.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved