Pilpres 2019
BPN Merasakan Memang ada Fenomena Migrasi Suara yang Terjadi, Fenomenanya Massa yang Membludak
Setiap kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh capres maupun cawapres 02 dimanapun selalu membludak, Animo masyarakat begitu luar biasa.
Selanjutnya, kata dia, Prabowo bahkan pernah menyatakan dalam pidatonya bahwa survei internal lebih valid daripada survei-survei yang dirilis oleh lembaga-lembaga survei.
Dari beberapa kali pilkada terakhir, memang seringkali hasil perhitungan suara berbeda jauh dengan hasil survei yang dirilis hanya beberapa hari sebelumnya.
Ramdansyah dalam kesempatan diskusi tersebut juga menjelaskan dan memaparkan temuan surveinya menurutnya Lembaga survei Rumah Demokrasi, sepanjang 19 Februari - 1 Maret 2019, melakukan survei nasional dengan metode wawancara tatap muka langsung dengan melibatkan sampel responden sebanyak 1.067 responden, yang tersebar secara proporsional di 34 Provinsi di Indonesia.
Baca: Survei Terbaru Litbang Kompas, Elektabilitas Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Alami Kenaikan
Hasil survei ini menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi lebih unggul atas Jokowi-Maruf Amin, dengan selisih sekitar 5% dan saat dilakukan survei masih banyak undecided voters, yaitu sebanyak 14,25%.
Prof Firman Noor, Kepala Penelitian Politik LIPI mengatakan bahwa adanya kecurigaan publik dari pelaksana survei, yang dianggap tercampur dengan berbagai kepentingan.
Sehingga sebuah penelitian ideal yang harusnya terbebas dengan nilai-nilai kepentingan, kerap disebut sebagai bebas nilai (value free), menjadi tercemar.
Padahal adanya objektifitas dan menjadi bebas nilai itulah sesungguhnya sebuah survei itu akan mendapatkan bentuk terbaiknya.
Sebaliknya manakala intervensi terhadap proses itu demikian massif, termasuk intervensi politik, maka kerap hasil yang diberikan jauh dari kenyataan dan menyebabkan hasil survei menjadi tidak kredibel dan tidak mengungkap kenyataan yang sesungguhnya.
Baca: Hasil Survei LSI: Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno Unggul di Kalangan Terpelajar
Survei yang sarat kepentingan itu hasilnya tak jarang menjadi jauh dari kenyataan.
Survei semacam ini dapat saja berperan untuk mempengaruhi opini dan menjadi bagian dari uapaya menciptakan efek band wagon.
Namun tetap saja hal itu jauh dari realita yang sesungguhnya.
Persoalan lain yang menyebabkan sebuah survei dianggap tidak mampu menangkap realitas secara tepat adalah kelemahan metodologis dan proses pengambilan data.
Juga jumlah responden yang diragukan tingkat keterwakilannya selain margin of error yang kerap tinggi.
"Selain itu instrumen penelitian kerap menjadi penyebab pokok sehinga tidak cukup canggih untuk benar-benar dapat menangkap aspirasi masyarakat dan menjadi rujukan sebuah analisis yang valid," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BPN Merasakan Memang ada Fenomena Migrasi Suara yang Terjadi,
