Pelalawan
Teror Harimau di Labuhan Bilik,19 Kambing Menghilang, Sapi Diserang, Anjing Dibunuh Tanpa Disantap
Seminggu yang lalu sapi warga diserang lagi. Diduga serangan harimau, karena jejaknya ada di sekitar kandang belakang rumah.
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALANKERINCI- Belum genap satu pekan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil menyelamatkan seekor Harimau Sumatera di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan yang terkena jerat di dalam hutan.
Kaki harimau terluka parah terkena jerat beberapa hari hingga infeksi dan mengakibatkan dehidrasi.
Dievakuasinya harimau berbobot 90 kilogram itu tidak menghilangkan teror kepada masyarakat Kecamatan Teluk Meranti yang berdekatan dengan Hutan Suaka Margasatwa (HSM) Kerumutan, habitat binatang buas itu.
Kali ini giliran warga Desa Labuhan Bilik Kecamatan Teluk Meranti yang sering menemukan tanda-tanda kehadiran harimau masuk ke perkampungan. Bahkan jejak kaki masih tampak
"segar" saat terlihat pada pagi hari.
"Seminggu yang lalu sapi warga diserang lagi. Diduga serangan harimau, karena jejaknya ada di sekitar kandang belakang rumahnya," ungkap Kepala Desa Labuhan Bilik, Sudirman, Senin (8/4/2019).
Kades Sudirman bercerita, Sabtu malam dua pekan lalu pemilik ternak mengandangkan sapinya di belakang rumah.
Tepat pada malam hari terdengar suara ribut dari arah belakang, tapi tidak terlalu dihiraukan.
Pagi harinya, pemilik melihat sapinya terluka di paha belakang sebelah kiri.
Luka menganga seperti bekas gigitan dan ada luka-luka kecil lainnya mirip bekas cakaran.
Mendapati sapinya diduga diserang harimau, siang itu langsung disembelih.
Sapi malang itu merupakan korban kelima yang diserang harimau selama dua tahun ini.
Sudirman mengakui gangguan harimau terhadap ternak terjadi tiga bulan terakhir.
Sedikitnya 19 ekor kambing hilang diduga disantap harimau.
Sebagaian bangkainya ditemukan tidak utuh lagi dengan bekas luka gigitan dan cakaran.
"Tapi kalau berkonflik langsung dengan masyarakat sampai sekarang memang belum ada," tambah Sudirman.
Anjing lebih tragis lagi. Setiap warga yang memiliki anjing tidak akan bertahan lama.
Hewan itu didapati tak bernyawa dengan sejumlah luka. Hanya saja kebanyakan anjing dibunuh saja, hanya sedikit yang dagingnya dimakan.
Sudirman memperkirakan jika harimau yang menjadi terduga pelaku pemangsa ternak itu bersembunyi di padang bakar yang terbentang di sepanjang pantai Sungai Kampar.
Ia berharap BBKSDA turun ke desa untuk melakukan pemantauan teror harimau terhadap hewan ternak warga.
BKSDA Sudah Terima Laporan
Ternak milik warga Desa Labuhan Bilik Kecamatan Teluk Meranti sering dimangsa satwa yang diduga Harimau Sumatera dalam tiga bulan terakhir.
Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Suharyono, melalui Kabid Wilayah I Hansen, pihaknya telah menerima laporan terkait serangan harimau di desa itu.
Tim investigasi yang berjumlah tiga orang telah diturunkan untuk melakukan pemeriksaan awal mulai dari investigasi dan identifikasi.
"Tim sudah bertemua dengan Camat Teluk Meranti untuk melakukan invetisgasi. Memang ada pengaduan sapi yang diterkam oleh harimau," tutur Hansen, Senin (8/4/2019).
Biasanya, lanju Hansen, hasil investigasi akan menentukan apakah harimau tersebut akan dievakuasi atau dari lokasi tersebut.
Termasuk melakukan pencegahan-pencegahan terjadinya konflik satwa dengan manusia di lokasi dimana harimau itu sering muncul.
Sambil menunggu hasil investigasi, kata Hansen, masyarakat diiimbau untuk mengurangi aktivitas di areal hutan dan tempat yang sering didatangi harimau.
"Untuk informasi lokasi konflik ini, kita rahasiakan dulu. Untuk menghindari adanya campur tangan orang-orang yang tak bertanggungjawab yakni perburuan liar terhadap satwa. Yang jelas masyarakat kita imbau agar lebih waspada dan berhari-hati," paparnya. (Tribunpelalawan.com/johannes tanjung)