KRONOLOGI Pengeroyokan Siswi SMP oleh 12 Siswi SMA di Pontianak: Masalah Asmara & Komentar di Medsos
Seorang siswi SMP menjadi korban pengeroyokan murid SMA di Kota Pontianak,
Ini merupakn preseden buruk terhadap dunia pendidikan yang ada di Kota Pontianak.
Baca: Ramalan Zodiak Besok, Rabu 10 April 2019: SAGITARIUS Dilanda Dilema, CANCER Dapat Kabar Baik
Baca: VIDEO STREAMING Liga Champions Tottenham vs Manchester City: 10 Bintang Absen Karena Cedera

KRONOLOGI
Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar menggelar konferensi pers terkait persoalan yang tengah menjadi perbincangan khalayak ramai tentang penganiayaan yang dilakukan oleh 12 pelajar dari berbagai SMA terhadap seorang siswi SMP 17 Pontianak.
KPPAD selaku lembaga yang bergerak dibidang perlindungan anak akan memberikan pendampingan baik pada korban maupun pada pelaku.
Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu yang hadir saat konferensi pers menceritakan kronologi kejadian penganiayaan tersebut.
Tumbur Manalu menjelaskan, kejadian pengeroyokan terhadap korban yang merupakan siswi SMP tersebut dua pekan lalu.
"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019) namun baru dilaporkan pada orangtuanya, hari Jumat (5/4/2019) ada pengaduan ke Polsek Pontianak Selatan. Kemudian kita dari KPAD langsung menerima pengaduan," ucap Manalu saat memberikan keterangan di Kantor KPPAD, Senin (8/4/2019).
Ia menjelaskan korban tidak melapor karena mendapat ancaman dari pelaku, pelaku mengancam akan berbuat lebih kejam lagi apabila korban melaporkan pada orangtua.
Baca: Sinopsis dan Live Streaming Video Drakor 100 Days My Prince Episode 12, Won Deuk Kembali ke Istana
Baca: Soal Sosok Menteri yang Ingin Gunakan Jasa Vanessa Angel, Ini Jawaban Jaksa & Polda Jatim
Baca: Pengakuan Kakek 58 Tahun Usai Cabuli Bocah Kelas 1 SD: Khilaf Pak, Saya Menyesal
"Korban merasa terintimiddasi sehingga tak berani melapor, namun setelah dilaporkan pada pihak kepolisian, pada hari itu langsung ada proses mediasi di Polsek Pontianak Selatan, proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Tumbur Manalu menceritakan kronologi awalnya terjadinya pengeroyokan secara brutal dari 12 pelajar SMA terhadap siswi SMP tersebut dari penjemputan yang dilakukan para pelaku terhadap korban di rumahnya.
"Korban sebenarnya berada di rumah, kemudian dia dijemput terduga pelaku dari 12 orang itu. Sebetulnya aktor utama 3 orang dan sisanya membantu atau tim hore," ucap Manalu.
Korban dijemput dengan alasan ada yang mau disampaikan dan diomongkan.
Jadi dengan seperti itu, korban bersedia ikut bersama pelaku dan dibawa ke Jalan Sulawesi.
Ini Lokasinya: Jalan Sulawesi
Pada saat penjemputan korban tidak menyadari, dirinya akan dianiaya.