Pelaku Pemutilasi Guru Honorer Sempat Minta Maaf, Koper Untuk Buang Mayat Ternyata Milik Ibu
AJ diketahui menggunakan koper milik ibunya, N (55), untuk membungkus mayat Budi Hartanto dan membuangnya di pinggir sungai
Dinding rumah belum disemen.
Nur Kholik merupakan tetangga paling dekat dengan rumah orang tua pelaku.
"Saya juga kaget ada polisi datang ke rumah itu menjelang subuh tadi. Saya mau mendekat tapi dilarang polisi," ujarnya.
Nur Kholik tidak begitu tahu dengan kehidupan AS.
Dia hanya tahu AS berjualan nasi goreng di wilayah Sambi, Kabupaten Kediri.
Tapi, Nur Kholik masih sering melihat AS pulang ke rumah orangtuanya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Dia sering mengumpulkan saudara-saudaranya di rumah itu. Kadang acara bakar-bakar dengan saudaranya," katanya.
Dikatakan Nur Kholik, perilaku AS memang berbeda dengan lelaki normal.
Tingkah lakunya seperti perempuan. Terutama caranya berjalan mirip dengan perempuan.
"Orangnya memang mbanceni (seperti perempuan), terutama kelihatan dari caranya berjalan," ujarnya.
Hal yang sama dikatakan warga lain yang juga tetangga jauh pelaku, Nawaru.
Dia juga kaget kalau AS merupakan salah satu pelaku mutilasi guru honorer asal Kota Kediri yang jasadnya dibuang di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Menurutnya, AS memang jarang bergaul dengan warga di lingkungannya.
AS juga terkenal sebagai laki-laki yang berperilaku seperti perempuan.
Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap dua pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto, guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang jasadnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/potongan-kepala-budi-hartanto-guru-honorer-kediri-ditemukan.jpg)