Kepala Perwakilan BI Riau: Optimalisasi Sumber-sumber Baru untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Optimalisasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru agar mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Optimalisasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru agar mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, baik nasional maupun daerah.
Di Provinsi Riau, sektor utama pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih bersumber pada sektor pertanian khususnya sawit dan pertambangan minyak mentah.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Riau, Bank Indonesia menyiapkan langkah-langkah penguatan baik berupa kajian sebagai masukan ke Pemda maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat langsung kepada pelaku usaha.
Baca: Gadis 11 Tahun Tewas Usai Gosok Gigi, Sempat Bilang Ia Kena Alergi, Kemudian Bibirnya Membiru
Tujuannya untuk mendorong berkembangnya sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor konvensional yang bertumpu pada komoditas primer.
Berikut wawancara Tribunpekanbaru.com dengan Kepala Bank Indonesia Provinsi Riau Decymus:
Bagaimana prediksi pertumbuhan ekonomi Riau khususnya pascapilpres
Pertumbuhan ekonomi di Riau cenderung melambat dalam beberapa tahun terakhir ini, dan itu kami identifikasi karena kita masih bergantung pada komoditas primer seperti minyak mentah dan kelapa sawit.
Untuk minyak mentah kita tahu lifting minyak itu tidak bisa naik dengan cepat.
Demikian pula dengan produksi sawit, apalagi sebagian tanaman sawit rakyat yang sudah tua dan harus ditanam ulang (replanting).
Dengan kondisi itu, harapan pertumbuhan lebih dari sisi kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut.
Pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan nilai produksi saat ini, atau hasil perkalian antara volume produksi dengan harga pada saat ini, dibandingkan dengan nilai produksi pada periode sebelumnya.
Menjadi susah kalau kedua variabel tersebut bermasalah, produksi susah ditingkatkan dan harga juga turun.
Ini yang menjadi salah satu penjelas mengapa pertumbuhan ekonomi Riau terus melambat dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai informasi, Tahun 2018 lalu pertumbuhan ekonomi Riau hanya 2,34%, padahal pada saat harga minyak mentah dan sawit tinggi pada tahun 2010 dan 2011 kita bisa tumbuh hingga 6 persen.
Isu ini sudah saya angkat beberapa hari yang lalu dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Bapak Gubernur Riau, Wagub dan Prof. Rokhmin Dahuri selaku pakar ekonomi dan kelautan.