Kasihan Atlet Bulutangkis Kalau Tak Diberangkatkan ke Popnas Papua
Bulutangkis PPLP Riau tak masuk anggaran cabor Popnas ke Papua. Padahal, bulutangkis diklaim berpeluang meraih minimal satu medali emas.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: rinaldi
tribunpekanbaru.com - Beberapa cabor yang dibina PPLP Dispora Riau, mengharapkan agar atletnya diberangkatkan mengikuti Popnas XV di Papua, Oktober mendatang. Terutama cabor yang anggarannya tidak masuk dalam APBD Riau 2019, seperti bulutangkis.
Dari anggaran Popnas sebesar Rp2,5 miliar di APBD Riau 2019, ternyata bulutangkis tak masuk di dalamnya. Padahal, cabor ini juara pada Popwil yang digelar di Aceh lalu.
"Cabor kita tak masuk DPA. Makanya kita harap, jangan sampai bulutangkis tak dibawa. Kasihan atlet kalau tak berangkat. Mereka sudah capek latihan, jangan kecewakan kami," kata pelatih bulutangkis PPLP Riau, Kurnia Harto, Senin (22/4).
Dijelaskan, pihaknya ngotot tampil di Popnas Papua karena peluang meraih emas terbuka lebar. Apalagi dari 4 atlet yang disiapkan, atlet bernama Surifan Zega dinilai sangat berpotensi meraih medali. Saat ini dia berlatih di klub terbesar di Pulau Jawa. Begitu juga dengan Gilang Fajar, yang saat ini latihan di klub besar di Jawa Timur.
"Kita harapkan berangkat karena atlet sudah mempersiapkan diri, jadi harusnya diberangkatkan. Bagaimana caranya lah, Dispora Riau lebih tahu," katanya.
Bagaimana dengan atlet lain? Kurnia Harto menyebut, pihaknya menyiapkan 4 atlet untuk Popnas ini. Selain Surifan Zega dan Gilang Fajar, dua atlet lain adalah M Iqbal dan Taufan Ni, yang juga sedang giat-giatnya latihan di Pekanbaru.
Para atlet ini di Popnas nanti akan tampil di beregu putra, tunggal perorangan, dan ganda perorangan. "Dari nomor-nomor itu, paling tidak kita bisa minimal satu emas lah. Makanya kita mohon bulutangkis diberangkatkan ke Papua," katanya lagi.
Sebelumnya, Kepala Dispora Riau, Doni Aprialdi mengatakan, akan berusaha memberangkatkan 16-17 cabor ke Popnas nanti. Walaupun dana Rp2,5 miliar yang ada hanya cukup untuk memberangkatkan 12 cabor, itupun dengan jumlah atlet yang dibatasi. Doni mengaku akan menghadapi Gubernur Riau untuk melaporkan kondisi ini.
Popnas tahun 2019 di Papua akan digelar 10-18 Oktober mendatang dan mempertandingkan 20 cabor. Cabor itu adalah angkat besi, atletik, basket, voli indoor, voli pasir, bulutangkis, dayung, gulat, judo, karate, panahan, silat, renang, takraw, sepakbola, taekwondo, tinju, tenis lapangan, tenis meja, dan tarung derajat.
Sedangkan Riau rencananya mengikuti 16 cabor, sebab 2 dari 4 cabor yaitu voli pasir dan tarung drajat tidak ada di PPLP Riau. Sementara 2 cabor lain yakni sepakbola dan tenis lapangan tidak lolos kualifikasi di Popwil lalu. (saf)
