Pemilu 2019

KPU Riau Tegaskan Kesalahan Input Data Tidak Semua Untungkan Kubu 01

Pihak penyelenggara Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau membantah jika kesalahan input data selalu menguntungkan kubu 01.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
TribunPekanbaru/Nasuha Nasution
FOTO ILUSTRASI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru menggelar simulasi pemungutan Penghitungan Suara pemilu dan Pilpres 2019 tingkat Kabupaten dan Kota di kantor KPU Kota Pekanbaru Kamis (4/4/2019). 

KPU Riau Tegaskan Kesalahan Input Data Tidak Semua Untungkan Kubu 01

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak penyelenggara Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau membantah jika kesalahan input data selalu menguntungkan kubu 01.

Menurut mereka ada juga yang menguntungkan kubu 02.

Hal ini sebagaimana yang ramai di media sosial banyak hasil Form C1 berbeda dengan yang diinput di situs KPU, penginputan ini selalu mengurangi suara kubu 02 dan menambah suara kubu 01.

Seperti misalnya yang terjadi di satu TPS di Kota Dumai, dan satu TPS di Pelalawan, kemudian terakhir di TPS Bangkinang, suara 02 berkurang saat Input data, bahkan masuk ke kubu 01.

Baca: Download Imsakiyah Ramadan 1440H/2019 di Seluruh Indonesia, Imsak, Buka Puasa & Jadwal Sholat

Kordinator Divisi Data Komisi Pemilihan Umum Provinsi Riau Abdul Rahman membantah informasi tersebut.

Menurutnya banyak juga kesalahan input data yang menguntungkan kubu 02.

"Ada juga nomor 2 diuntungkan, mungkin bisa ditracking lagi bahwa ada kok kesalahan input yang menguntungkan dan merugikan kedua pihak mungkin tidak terpublish aja atau mungkin kawan-kawan yang melewatkan kesempatan itu," ujar Abdul Rahman kepada Tribunpekanbaru.com Senin (22/4).

Saat ditanya apakah ada indikasi permainan operator dalam Input data dan dijadikan alasan kesalahan, menurut KPU mereka belum sampai kesana.

"Saya belum investigasi soal operator yang bermain. Tapi kami minta untuk di Riau, kab kota kontrol operator Situng, "ujar Abdul Rachman.

Abdul Rahman juga menambahkan jika kira - kira ada kesengajaan ada kecurangan, kenapa mesti susah-susah 24 jam selama 5 hari harus mengunggah belasan ribu form C1.

"Form C1 ini juga ditempel secara massif di PPS jika KPPS tak menempel atau sudah dicopot orang, "ujar Abdul Rahman.

Baca: Transfer Pemain Juventus, Paolo Dybala Masuk dalam Rencana Dijual, Begini Tanggapan Allegri

Sementara terkait upload C1 dilakukan berdasarkan C1 yang datang dan masuk lebih dulu ke posko Situng yang akan diupload, dan itu sangat memungkinkan jika hasilnya akan naik turun.

"Iya Situng itu sebagai data pembanding saja, kita ingin mengkhabarkan kepada publik, otentik dan keabsahannya tetap didata rekap manual melalui pleno berjenjang ppk, Kabupaten/Kota, Provinsi dan nasional, kekeliruan akan diperbaiki di pleno rekap dengan kontrol dari saksi parpol, DPD, Capres dan bawaslu. Kenapa kita publish C1? Krn kita menginginkan publik berpartisipasi dlm proses pemilu ini juga dilibatkan, sebagai pemilih kedaulatan suara," tegas Abdul Rahman. (Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)

Saksikan juga berita video menarik Tribun Pekanbaru dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved