Menakar Resiko Joki Tong Setan: Mulai Dagu Tembus Dihujam Pagar Pembatas Hingga Resiko Mandul

Suara khas sepeda motor 2 tak, terdengar menggelegar di area Pasar Malam Jalan Hang Tuah, Pekanbaru, Minggu (21/4/2019) malam.

tribunpekanbaru.com/firmaulisihaloho
Joki tong setan, Sandro Pasaribu unjuk kebolehan saat beraksi di Pasar Malam Jalan Hang Tuah Pekanbaru, Minggu (21/4/2019) malam. 

Gaya gesek bekerja di roda, sementara gaya berat bekerja pada titik berat motor dan pengendaranya itu sendiri.

Keduanya tidak terletak pada satu titik, dan akan menyebabkan efek rotasi yang bisa membuat motor jatuh jika tidak ada faktor yang menyeimbangkannya.

Nah, faktor penyeimbang ini diperoleh dengan membuat motor agak miring terhadap lintasan vertikal.

Dengan sedikit miring, maka akan muncul gaya normal. Makanya itu, kalau kita perhatikan, pengendara tidak pernah benar-benar tegak lurus saat melintas, melainkan agak miring ke arah atas.

Tentu dalam Tong Setan, semua ini kuncinya memang kebiasaan dan latihan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved